Mengenal dan Memahami Budaya Indonesia, upacara adat, pelet, wayang, mitos dan legenda, rumah adat, pakaian adat, Asal Usul Sejarah Borobudur, Nenek Moyang, Tari Rumah Adat, Hindu, Budha, Islam, Majapahit, Merah Delima, Pusaka, Pocong, Kuntilanak, Nyi Roro Kidul

Friday, July 18, 2014

Mantera Wurake Dari Tanah Toraja

Wurake yaitu homogen mantra yang dirapalkan oleh dukun wanita di kalangan Suku Toraja di Sulawesi Tengah. Dengan berselubung sarung, tidak terlihat oleh para pendengarnya, dukun wanita itu di anggap terbang dikala merapalkan mantra wurake.

Untuk lebih praktis di mengerti, saya tuliskan terjemahan bait-bait mantra wurake dalam bahasa Indonesia:

Angin, bangkitlah dan bawa saya bersamamu,
Cahaya kilat, terangi jalanku,
Tiup aku, o angin, lewat angkasa raya,
Cahaya kilat, sinari langkah demi langkahku,
Antarkan saya dengan kecepatan lajumu,
Bawa saya segera ke langit biru,
Tiup saya terus jangan henti hendaknya
Bawa saya ke puncak mega
Angin gunung, angin laut,
Bawa saya cepat dan laju
Burung-burung perkasa, naikkan saya ke angkasa
Bawa saya ke lengkung mega
Antarkan saya ringan-melayang dalam terbangmu
Hingga ke batas angkasa biru,
Hanyutkan saya cepat dan laju
Hingga ke gerbang langit
Dukung saya secepat kilat
Hingga kamu terantuk ke langit…

Selesai melapalkan mantra ini, dia di anggap telah hingga ke langit. Ia menghadap penguasa langit yang memberinya mosa morate (napas panjang atau nyawa). Dan dengan membawa mosa morate itu dia pun turun kembali ke bumi. Ia harus menunggu matahari terbit untuk menuangkan mosa morate tersebut ke dalam badan seseorang yang sakit. Dan di hadapan si sakit dia harus melapalkan baris-baris mantra yang lain lagi…

Previous
Next Post »

Post a Comment