Mengenal dan Memahami Budaya Indonesia, upacara adat, pelet, wayang, mitos dan legenda, rumah adat, pakaian adat, Asal Usul Sejarah Borobudur, Nenek Moyang, Tari Rumah Adat, Hindu, Budha, Islam, Majapahit, Merah Delima, Pusaka, Pocong, Kuntilanak, Nyi Roro Kidul

Thursday, August 11, 2016

Apakah Kau Selalu Merasa Kurang? Belajarlah Bersyukur Hari Ini Juga Maka Kau Akan Menerima Bahagia

Fenomena sehari-hari orang berlomba dengan waktu berkejaran dengan waktu dan mencoba mensiasati waktu. Kadang ada yang bilang waktu 24 jam sehari masih kurang. Jangankan waktu, orang yang berlebihan harta saja sering merasa terlalu miskin dan masih kurang, kurang dan kurang.

Selalu merasa kurang tampaknya sudah menjadi sifat insan pada umumnya. Kurang banyaklah, kurang baguslah, kurang ramahlah, kurang tegaslah dan banyak lagi evaluasi orang terhadap kata " kurang" ini.

Lalu apa kiprah kita menghadapi ujian yang berafiliasi dengan kata " kurang " ini?

Bersyukurlah.....

Bersyukurlah....

Bersyukurlah....

Tidak ada balasan yang paling sempurna kecuali bersyukur. Masih banyak yang lebih serba kekurangan disekitar kita.

Percaya ndak percaya, anda bisa baca goresan pena ringan inipun berarti anda sudah lebih dari mereka yang tidak bisa baca goresan pena ini. Anda bisa baca ini maka minimal anda punya hp yang didukung internet atau anda punya komputer yang terhubung dengan jaringan dunia maya. Masih jutaan orang lain orang yang tidak bisa terusan internet alasannya yaitu tidak bisa bayar dan tidak punya alatnya. Mereka hanya bisa memenuhi kebutuhan minimal hidup saja. Hasil kerja seharian cukup untuk sehari mereka sudah senang.

Hidup ini perlu melihat ke atas dalam hal mencari ridho dan rahmat Allah dan lihatlah kebawah ketika berafiliasi dengan harta benda. Maksudnya yaitu kita boleh iri dengan orang orang sholeh biar kita minimal bisa terpacu menjiplak mereka dalam hal keshalihannya. Tetapi kita dihentikan iri dengan orang kaya alasannya yaitu masing masing orang sudah terlahir dengan kelebihan dan kekurangan masing masing yang semua itu harus dipertanggungjawabkan kelak.

Orang berharta banyak otomatis tanggung jawabnya kelak akan jauh lebih berat dari orang yang sekedar cukup saja hartanya. Demikian seterusnya masing masing jiwa akan dimintai tanggung jawabnya.

Nikmati apa yang diberikan Allah ketika ini. Inilah rejeki kita yang riil. Harapan mendapat penghasilan lebih dimasa depan jangan hingga melalaikan kita untuk mensyukuri apa yang kita sanggup sekarang. Mungkin kita kini mempunyai uang pas pasan tetapi keluarga dan orang orang yang kita sayangi dalam kondisi sehat wal afiat dan masih bisa tersenyum setiap hari dengan keterbatasan harta yang ada pada kita ketika ini.

Bayangka mereka yang berduit banyak tetapi jadi langganan rumah sakit alasannya yaitu komplikasi banyak sekali penyakit. Jangan menikmati uangnya, mencicipi nikmatnya makan saja susah alasannya yaitu terlalu banyaknya pantangan masakan yang bisa memperburuk penyakitnya.

Tidakkah hal ini patut disyukuri?

Hal yang sedikit memang selalu menarik untuk dibahas. Apakah anda percaya bahwa hanya sedikit saja orang yang bisa bersyukur dengan apapun yang diterima ketika ini? Apakah anda percaya bahwa terlalu banyak orang yang terbuai dengan angan-angan sukses dimasa depan sehingga lupa dengan nikmat yang diberikan Allah ketika ini? Apakah anda percaya bahwa banyak sekali orang yang lupa umur? Lupa bahwa final hayat menjemput tidak pilih pilih orang mau bayi atau manula, laki atau wanita kalau datang masanya niscaya akan dijemput maut.

Mari kita kejar dan rebut yang sedikit ini. Mari kia berusaha menjadi yang sedikit ini. Percayalah dengan bersyukur maka hidup akan lebih bahagia, merasa berkecukupan dan tidak pernah merasa kekurangan.

Bukan hal gampang untuk selalu bersyukur sehingga hanya sedikit saja yang bisa melakukannya dan gampang mudahan kita masuk yang sedikit ini. Aamiin.

"Maka nikmat Tuhan mu yang manakah yang kau dustakan?"

Wallahua'lam bishshowab.

Previous
Next Post »

Post a Comment