Mengenal dan Memahami Budaya Indonesia, upacara adat, pelet, wayang, mitos dan legenda, rumah adat, pakaian adat, Asal Usul Sejarah Borobudur, Nenek Moyang, Tari Rumah Adat, Hindu, Budha, Islam, Majapahit, Merah Delima, Pusaka, Pocong, Kuntilanak, Nyi Roro Kidul

Sunday, December 4, 2016

Cara Gampang Budidaya Tanaman Tebu Biar Hasil Rendeman Tinggi


PENDAHULUAN
Tebu (bahasa Inggris: sugar cane) yakni tumbuhan yang ditanam untuk materi baku gula dan vetsin. Tanaman ini hanya sanggup tumbuh di tempat beriklim tropis. Tanaman ini termasuk jenis rumput-rumputan. Umur tumbuhan semenjak ditanam hingga sanggup dipanen mencapai kurang lebih 1 tahun. Di Indonesia tebu banyak dibudidayakan di pulau Jawa dan Sumatra.

SYARAT TUMBUH
Tanah yang cocok yakni bersifat kering-kering basah, yaitu curah hujan kurang dari 2000 mm per tahun. Tanah tidak terlalu masam, pH diatas 6,4. Ketinggian kurang dari 500 m dpl.

JENIS – JENIS TEBU
Jenis tebu yang sering ditanam POY 3016, P.S. 30, P.S. 41, P.S. 38, P.S. 36, P.S. 8, B.Z. 132, B.Z. 62, dll.

PEMBUKAAN KEBUN
  • Sebaiknya pembukaan dan penanaman dimulai dari petak yang paling jauh dari jalan utama atau lori pabrik
  • Ukuran got standar ; Got keliling/mujur lebar 60 cm; dalam 70 cm, Got malang/palang lebar 50 cm; dalam 60 cm. Buangan tanah got diletakkan di sebelah kiri got. Apabila got diperdalam lagi sehabis tanam, maka tanah buangannya diletakkan di sebelah kanan got supaya masih ada jalan mengontrol tanaman.
  • Juringan/cemplongan (lubang tanam) gres sanggup dibentuk sehabis got – got malang mencapai kedalaman 60 cm dan tanah galian got sudah diratakan. Ukuran standar juringan yakni lebar 50 cm dan dalam 30 cm untuk tanah basah, 25 cm untuk tanah kering. Pembuatan juringan harus dilakukan dua kali, yaitu stek pertama dan stek kedua serta rapi.
  • Jalan kontrol dibentuk sepanjang got mujur dengan lebar + 1 m. Setiap 5 kolam dibentuk jalan kontrol sepanjang got malang dengan lebar + 80 cm. Pada juring nomor 28, guludan diratakan untuk jalan kontrol (jalan tikus)

TURUN TANAH/KEBRUK
  • Yaitu mengembalikan tanah stek kedua ke dalam juringan untuk menciptakan kasuran/bantalan/dasar tanah. Tebalnya tergantung keadaan, bila tanahnya masih berair + 10 cm. di trend kemarau terik tebal + 15 – 20 cm.

PERSIAPAN TANAM
– Lakukan seleksi bibit di luar kebun
– Bibit stek harus ditanam berhimpitan semoga mendapat jumlah anakan semaksimal mungkin. Bibit stek + 70.000 per ha.
– Sebelum ditanam, permukaan potongan direndam dahulu dengan larutan pungisida.
– Sebelum tanam, juringan harus diari untuk membasahi kasuran, sehingga kasuran hancur dan halus.

CARA TANAM
1. Bibit Bagal/debbeltop/generasi
Tanah kasuran harus diratakan dahulu, kemudian tanah digaris dengan alat yang runcing dengan kedalaman + 5-10 cm. Bibit dimasukkan ke dalam bekas garisan dengan mata bibit menghadap ke samping. Selanjutnya bibit ditimbun dengan tanah.

2. Bibit Rayungan (bibit yang telah tumbuh di kebun bibit), kalau bermata (tunas) satu: batang bibit terpendam dan tunasnya menghadap ke samping dan sedikit miring, + 45 derajat. Jika bibit rayungan bermata dua; batang bibit terpendam dan tunas menghadap ke samping dengan kedalaman + 1 cm.

3. Sebaiknya, bibit bagal (stek) dan rayungan ditanam secara terpisah di dalam petak-petak tersendiri supaya pertumbuhan tumbuhan merata.

WAKTU TANAM
Berkaitan dengan masaknya tebu dengan rendemen tinggi tepat dengan timing masa giling di pabrik gula. Waktu yang tepat pada bulan Mei, Juni dan Juli.

PENYIRAMAN
Penyiraman dilarang berlebihan supaya tidak merusak struktur tanah. Setelah satu hari tidak ada hujan, harus segera dilakukan penyiraman.

PENYULAMAN
  1. Sulam sisipan, dikerjakan 5 – 7 hari sehabis tanam, yaitu untuk tumbuhan rayungan bermata satu.
  2. Sulaman ke – 1, dikerjakan pada umur 3 ahad dan berdaun 3 – 4 helai. Bibit dari rayungan bermata dua atau pembibitan.
  3. Penyulaman yang berasal dari ros/pucukan tebu dilakukan ketika tumbuhan berumur + 1 bulan
  4. Penyulaman ke-2 harus selesai sebelum pembubunan, bersama sama dengan derma air ke – 2 atau rabuk ke-2 yaitu umur 1,5 bulan
  5. Penyulaman ekstra bila perlu, yaitu sebelum bumbun ke -2

PEMBUMBUNAN TANAH
  • Pembumbunan ke-1 dilakukan pada umur 3-4 minggu, yaitu berdaun 3 – 4 helai. Pembumbunan dilakukan dengan cara membersihkan rumput-rumputan, membalik guludan dan menghancurkan tanah (jugar) kemudian tambahkan tanah ke tumbuhan sehingga tertimbun tanah.
  • Pembumbunan ke – 2 dilakukan kalau anakan tebu sudah lengkap dan cukup besar + 20 cm, sehingga tidak dikuatirkan rusak atau patah sewaktu ditimbun tanah atau + 2 bulan.
  • Pembumbunan ke-3 atau bacar dilakukan pada umur 3 bulan, semua got harus diperdalam ; got mujur sedalam 70 cm dan got malang 60 cm.

GARPU MUKA GULUD
Penggarpuan harus dikerjakan hingga ke pinggir got, sehingga air sanggup mengalir. Biasanya dikerjakan pada bulan Oktober/November ketika tebu mengalami kekeringan.

KLENTEK
Yaitu melepaskan daun kering, harus dilakukan 3 kali, yaitu sebelum gulud akhir, umur 7 bulan dan 4 ahad sebelum tebang.

TEBU ROBOH
Batang tebu yang roboh atau miring perlu diikat, baik silang dua maupun silang empat. Ros – ros tebu, yang terdiri dari satu formasi tanaman, disatukan dengan rumpun – rumpun dari formasi tumbuhan di sisinya, sehingga berbentuk menyilang.


HAMA DAN PENYAKIT
1. Hama Penggerek Pucuk dan batang
Biasanya menyerang mulai umur 3 – 5 bulan.

2. Hama Tikus
Kendalikan dengan gropyokan, musuh alami yaitu : ular, anjing atau burung hantu

3. Penyakit Fusarium Pokkahbung
Penyebab jamur Gibbrella moniliformis. Tandanya daun klorosis, pelepah daun tidak tepat dan pertumbuhan terhambat, ruas-ruas bengkok dan sedikit gepeng serta terjadi pembusukan dari daun ke batang. 

4. Penyakit Dongkelan
Penyebab jamur Marasnius sacchari, yang bias menghipnotis berat dan rendemen tebu. Gejala, tumbuhan renta sakit tiba-tiba, daun mengering dari luar ke dalam. 

5. Penyakit Nanas
Disebabkan jamur Ceratocytis paradoxa. Menyerang bibit yang telah dipotong. Pada tapak (potongan) pangkas, terdapat warna merah yang bercampur dengan warna hitam dan mengembangkan amis menyerupai nanas. 

6. Penyakit Blendok
Disebabkan oleh Bakteri Xanthomonas albilincans Mula-mula muncul pada umur 1,5 – 2 bulan sehabis tanam. Daun-daun klorotis akan mengering, biasanya pada pucuk daun dan umumnya daun-daun akan melipat sepanjang garis-garis tadi. Jika daun terjangkit hebat, seluruh daun bergaris-garis hijau dan putih. 

RENDEMEN TEBU
Proses kemasakan tebu merupakan proses yang berjalan dari ruas ke ruas yang tingkat kemasakannya tergantung pada ruas yang yang bersangkutan. Tebu yang sudah mencapai umur masak, keadaan kadar gula di sepanjang batang seragam, kecuali beberapa ruas di cuilan pucuk dan pangkal batang.
Usahakan semoga tebu ditebang dikala rendemen pada posisi optimal yaitu sekitar bulan Agustus atau tergantung jenis tebu. Tebu yang berumur 10 bulan akan mengandung saccharose 10 %, sedang yang berumur 12 bulan sanggup mencapai 13 %.

TEBU KEPRASAN
– Yaitu menumbuhkan kembali bekas tebu yang telah ditebang, baik bekas tebu giling atau tebu bibitan (KBD).
– Kebun yang akan dikepras harus dibersihkan dari kotoran bekas tebangan yang lalu. Sebelum mengepras , sebaiknya tanah yang terlalu kering di airi dulu. Kepras petak – petak tebu secara berurutan. 

Previous
Next Post »

Post a Comment