Mengenal dan Memahami Budaya Indonesia, upacara adat, pelet, wayang, mitos dan legenda, rumah adat, pakaian adat, Asal Usul Sejarah Borobudur, Nenek Moyang, Tari Rumah Adat, Hindu, Budha, Islam, Majapahit, Merah Delima, Pusaka, Pocong, Kuntilanak, Nyi Roro Kidul

Tuesday, December 20, 2016

Cara Gampang Membangun Kebun Jeruk Secara Organik

LANGKAH TEPAT BUDIDAYA JERUK ORGANIK

Ketika tingkat pendidikan dan kesejahteraan masyarakat semakin baik serta semakin banyaknya kasus yang ditimbulkan dari penggunaan materi kimia, maka gaya hidup sehat bukan lagi sebagai cita-cita tetapi menjadi kebutuhan. Gaya hidup sehat mensyaratkan semua materi makanan (produk pertanian) harus beratribut kondusif dikonsumsi (food safety attributes), kandungan nutrisi tinggi (nutritional attributes) dan ramah lingkungan (eco-labelling attributes). Oleh sebab itu, konsumsi produk-produk pertanian yang mengandalkan materi kimia mulai dihindari dan beralih ke produk-produk organik.

Di Indonesia, jeruk merupakan salah satu jenis flora hortikultura yang potensial untuk dibudidayakan secara organik. Beberapa alasan yang mendasari : a) flora ini mempunyai daya pembiasaan luas sehingga gampang dibudidayakan di lahan-lahan gres yang belum terkontaminasi materi kimia yang luasannya masih cukup besar di luar Pulau Jawa, b) alam Indonesia sangat kaya sumberdaya hayati yang terbukti sanggup dimanfaatkan sebagai sumber nutrisi tanaman (pupuk) dan pestisida ramah lingkungan untuk mengelola pertanian organik, c) teknologi produksi pupuk dan pestisida alami sudah tersedia dan gampang didapat, d) secara ekonomin, buah jeruk merupakan komoditas yang mempunyai pasar global dan bernilai ekonomi tinggi sehingga pasar buah organik sangat terbuka. Meskipun jumlah konsumen produk pertanian organik di Indonesia masih minoritas, jumlahnya dari tahun ke tahun cenderung meningkat dan secara umum konsumsi produk pertanian organik dunia meningkat sekitar 20%/tahun.

Langkah – langkah Membangun Kebun Jeruk Organik 

Membangun pertanian organik (kebun jeruk) menuntut perencanaan yang matang dan pengelolalaan yang disiplin dan berkesinambungan. Beberapa langkah yang harus dilakukan: pemilihan lahan, pemilihan benih, pengelolaan kesuburan tanah, pengelolaan hama penyakit dan gulma, integrasi peternakan, penyediaan sumber air, pemanfaatan sumber daya lokal, dan dokumentasi.

1. Pemilihan Lahan

Seperti halnya pertanain organik pada umumnya, lahan yang akan dipakai untuk kebun jeruk organik harus memenuhi persyaratan : 1)bebas dari materi kimia sintetis baik yang berasal dari pupuk maupun pestisida, 2) Apabila sebelumnya dipakai untuk aktivitas pertanian non organik (konvensional), lahan tersebut harus dikonversi (recovery) terlebih dahulu dengan ketentuan :
Waktu konversi minimal 2 tahun untuk lahan bekas flora semusim, 3 tahun untuk flora tahunan atau bergantung pada kondisi lahan tetapi dihentikan kurang dari 1 tahun.
Dalam masa konversi, pengelolaan lahan dihentikan bergantian antara organik dan konvensional.
Dalam satu hamparan lahan, kalau konversinya tidak dilakukan secara bersamaan maka perlu dilakukan pemisahan yang tegas antara lahan organik dan non organik biar tidak terjadi kontaminasi ke lahan organik.

2. Pemilihan Benih 

Benih jeruk dengan kualitas asalan merupakan salah satu sumber penyebar penyakit CVPD yang sanggup menjadi bom waktu yang setiap ketika sanggup menghancurkan kebun jeruk organik. Oleh sebab itu, benih yang akan ditanam harus dipilih varietas unggul, bebas dari penyakit CVPD dan penyakit sistemik lainnya serta sesuai dengan agroklimat lokasi kebun. Benih yang bermutu hanya diproduksi oleh penangkar resmi dibawah pengawasan UPT.
(Ir. Sutopo, MSi)

Previous
Next Post »

Post a Comment