Mengenal dan Memahami Budaya Indonesia, upacara adat, pelet, wayang, mitos dan legenda, rumah adat, pakaian adat, Asal Usul Sejarah Borobudur, Nenek Moyang, Tari Rumah Adat, Hindu, Budha, Islam, Majapahit, Merah Delima, Pusaka, Pocong, Kuntilanak, Nyi Roro Kidul

Thursday, December 22, 2016

Panduan Gampang Cara Budidaya Jahe Merah (Zingiber Officinalevar.Rubrum) Hasil Melimpah

Jahe Merah - Sekarang siapa sih yang tidak kenal Jahe. Tanaman yang sangat terkenal di Indonesia yang digunakan untuk materi minuman ibarat sekoteng, serbat dan wedang jahe. Hampir setiap malam, terutama di tempat perkotaan, kita sering disapa oleh para penjual keliling minuman tersebut. Pemanfaatan jahe begitu meluas alasannya yaitu ternyata keuntungannya sangat banyak. Tidak hanya digunakan sebagai salah satu bumbu embel-embel masakan saja, namun juga ternyata banyak pula digunakan untuk tujuan di bidang kesehatan, terutama untuk jenis JaheMerah.

Budidaya Jahe Merah (Zingiber officinalevar.rubrum)     

              

Syarat tumbuh 

  •  Iklim : Tanaman jahe memerlukan curah hujan antara 2.500-4.000 mm/thn
  • Pada umur 2,5 – 7 bulan perlu cukup sinar matahari. Artinya, tumbuhan ini harus berada di tempat terbuka semoga cukup sinar matahari sepanjang hari
  • Suhu udara yang optimal yaitu 20 – 35 derajat Celcius
  • Secara umum sanggup tumbuh pada keasaman tanah dengan pH 4.3 – 7.4, kecuali untuk jenis Jahe Gajah pada pH 6.8 – 7.0
  • Tumbuh baik pada tanah subur dan gembur, serta banyak mengandung humus

Persiapan Bibit atau Benih JaheMerah

Penanaman sanggup dilakukan dari bibit jahe merah yang sudah siap tanam atau sudah bertunas antara 5-10 cm.  Namun apabila tidak tersedia, kita sanggup menyemaikan bibit dari bentuk rimpang.  Apabila menyemaikan sendiri, perhatikan kualitas rimpang yang akan disemaikan.  rimpang untuk disemaikan haruslah berasal dari induk yang cukup renta umurnya, permukaan rimpang mengkilat dan tidak cacat serta tidak terlihat ada bekas diserang hama.

Teknik Persiapan Rimpang

Rimpang yang akan disemaikan (tentunya sesudah diseleksi), dibersihkan dan kemudian dijemur namun hati-hati jangan terlalu kering. Kemudian disimpan selama 1 – 1.5 bulan. Patahkan rimpang dengan tangan, yang mana setiap penggalan tadi mempunyai 3 – 5 mata tunas, kemudian dijemur kembali selama 1/2 hingga 1 hari (lihat cuaca). Kemudian masukkan penggalan rimpang tersebut ke dalam karung. Kemudian buat larutan PHEFOC HCS, dengan takaran 1 tutup botol PHEFOC dilarutkan ke dalam 14 liter air, kemudian ditambah 2 sendok makan gula pasir, aduk hingga rata dan biarkan selama 15 menit.
Potongan rimpang yang sudah dalam karung kemudian dicelupkan ke dalam larutan PHEFOC selama 15 menit. Angkat dan tiriskan. Tujuan perendaman dengan PHEFOC yaitu semoga bibit terbebas dari patogen asal penyakit dan mempunyai daya tahan lebih tinggi untuk menerima serangan penyakit. Selama menunggu proses penirisan, buatlah larutan SOT HCS dengan takaran : 5 tutup botol SOT dilarutkan ke dalam 14 liter air, dan ditambahkan pula 3 sendok makan gula pasir. Aduk hingga rata dan biarkan selama 15 menit. Setelah cukup ditiriskan, bakal bibit tadi kemudian direndam selama kurang lebih 6 jam dalam larutan SOT HCS yang telah dibentuk tadi.  Tujuan perendaman dengan SOT yaitu semoga nantinya bibit sanggup tumbuh dengan baik dan sehat terutama pada saat-saat awal penanaman. Setelah 6 jam, karung berisi benih tersebut kemudian ditiriskan hingga kering. Dan benih sudah siap untuk disemaikan.

Teknik Penyemaian Rimpang

Beberapa cara sanggup dilakukan untuk penyemaian bibit jahe dari rimpang ini. Dengan menggunakan sistem kotak kayu atau dengan cara menciptakan bedengan.  Kali ini saya ulas penyemaian dengan menggunakan kotak kayu.
·         Buat kotak kayu dengan ukuran contohnya 50 x 100 cm dengan tinggi 10 cm. Bentuknya ibarat nampan. Tahu nampan kan ?
·         Buat adonan tanah untuk media semai dengan materi adonan : tanah dan pupuk bokashi (lihat cara menciptakan Pupuk Bokashi), perbandingannya yaitu tanah : pupuk bokashi = 3 : 1
·         Kemudian adonan tanah tersebut masukkan ke dalam kotak dan disebar secara merata
·         Benamkan potongan-potongan rimpang jahe ke dalam tanah tersebut. Kemudian tutup tipis dengan tanah atau daun kering
·         Lakukan perawatan dengan cara menyiram media semai tadi dengan air 2 kali sehari
·         Waktu yang dibutuhkan untuk penyemaian berkisar antara 2-4 minggu.

Teknik Penanaman Jahe

Teknik penanaman jahe yaitu dengan memanfaatkan media tanam dalam polybag atau karung.  Teknik menggunakan polybag atau karung ini banyak juga yang menyebut sebagai cara budidaya tumbuhan vertikultur, artinya budidaya tanaman secara vertikal atau bertingkat.

a.      Penanaman Bibit
  • Buat adonan antara tanah dan bokashi dengan perbandingan 3 : 1.
  • Masukkan adonan tanah tersebut ke dalam karung dengan ketinggian kurang lebih 15 cm atau 1/5 tinggi karung.  Untuk memudahkan, sebelumnya tekuk dulu permukaan karung bab atas.
  • Ambil rimpang jahe hasil penyemaian, patah-patahkan rimpang jahe tersebut dengan tangan menjadi 2-3 ruas, yang mana setiap ruas minimal terdapat 2 mata tunas
  • Bibit jahe kemudian ditanam 3-5 cm ke dalam tanah dalam karung tadi.  Setiap karung sanggup diisi beberapa titik tanam, atur contohnya 2 – 3 titik tanam. Rata-rata sih katanya kira-kira 200 gr bibit cukup untuk satu karung.
  • Atur penyimpanan karung posisinya lebih tinggi dari permukaan tanah. Buat kolom gundukan tanah memanjang, setiap gundukan kolom sanggup diisi 2-3 baris karung.

Perawatandan Pemeliharaan Tanaman Jahe

Kegiatan ini mencakup penyiraman tanaman, proteksi pupuk dan penanggulangan penyakit
·         Pada tahap awal, lakukan penyiraman air secara teratur dan rutin pagi dan sore selama kurang lebih seminggu, bertujuan semoga tunas tidak kering dan layu
·         Selanjutnya, penyiraman dilakukan sehari sekali kecuali pada kondisi kemarau sebaiknya penyiraman dilakukan dua kali
·         Pada usia tumbuhan 2 – 4 ahad lakukan penyemprotan atau penyiraman dengan fermentasi SOT.  Sebelumnya lakukan fermentasi larutan dengan takaran : 5 tutup botol SOT + gula pasir 3 sdm + urine ternak 2 liter + feses ternak cair 2 liter. Fermentasi dilakukan selama 24 jam, kemudian larutkan dalam 15 liter air. Kemudian gres digunakan untuk menyemprot atau menyiram.
  • Penyemprotan dengan SOT bergantian dengan PHEFOC dengan interval 2-4 ahad sekali
  • Pada usia 2-3 bulan atau bila terlihat keluar rimpang jahe ke permukaan, lakukan penimbunan dengan adonan tanah dan bokashi (perbandingan tanah : bokashi tetap 3 : 1), kurang lebih setinggi 10 cm
  • Selalu lakukan penyiangan media tanam dari hama berupa gulma/rumput semoga tidak mengganggu pertumbuhan rimpang
  • Penimbunan dilakukan terus secara berulang sampai  tumbuhan jahe berusia sekitar 8 bulan atau hingga karung terisi penuh dengan tanah
  • Rata-rata usia optimal penanaman jahe berkisar antara 8 – 10 bulan, ditandai dengan mulai mengeringnya daun
  • Dengan teladan tanam ibarat ini, diperlukan hasil panen jahe per karung mencapai minimal 10 kg

PengendalianHama dan Penyakit

Hama  yang paling sering menyerang tumbuhan jahe yaitu kepik, ulat penggesek akar dan kumbang. Sedangkan penyakit berupa penyakit layu bakteri, bacin rimpang, dan bercak daun.


Previous
Next Post »

Post a Comment