Mengenal dan Memahami Budaya Indonesia, upacara adat, pelet, wayang, mitos dan legenda, rumah adat, pakaian adat, Asal Usul Sejarah Borobudur, Nenek Moyang, Tari Rumah Adat, Hindu, Budha, Islam, Majapahit, Merah Delima, Pusaka, Pocong, Kuntilanak, Nyi Roro Kidul

Friday, May 12, 2017

Cerita Hewan Burung Lark Yang Bersarang Di Ladang Gandum

Ini ialah artikel wacana cerita-binatang-pengertian-contoh-dongeng-fabel" target="_blank">cerita binatang atau dongeng fabel dimana dongeng fabel ini ialah merupakan salah satu dari cerita-binatang-pengertian-contoh-dongeng-fabel" target="_blank">macam macam dongeng yang ada, dan cerita hewan kali ini ialah wacana Cerita Binatang "Burung Lark yang Bersarang di Ladang Gandum".

Yuk pribadi simak kisahnya berikut ini

cerita%2Bbinatang%2Bburung%2Blark%2Byang%2Bbersarang%2Bdi%2Bladang%2Bgandum.gif" imageanchor="1"> atau <b><a href=dongeng fabel dimana dongeng fabel ini ialah merupakan salah satu dari Cerita Binatang Burung Lark yang Bersarang di Ladang Gandum" border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzcVyA-lk11oY2ejSCJ_lwl5mXFTBVLCaFe9J2FxJpYHa3N-qKhUIsIxGKUEzstwe_0tS-htBAkJlh9J3YJO8Pgs-t0aoKXY6AqmtiPsI5Y2Ee6BUhCB8FO3A-vHzY8M2Psbg89zGBW1s/s320/cerita%2Bbinatang%2Bburung%2Blark%2Byang%2Bbersarang%2Bdi%2Bladang%2Bgandum.gif" title="Cerita Binatang Burung Lark yang Bersarang di Ladang Gandum" width="320" />

Cerita Binatang "Burung Lark yang Bersarang di Ladang Gandum"

Seekor burung Lark (burung jenis ini tidak membangun sarangnya di pohon, tetapi di permukaan tanah) membangun sarangnya di permukaan tanah pada suatu ladang gandum. Seiring dengan berjalannya waktu, gandum ini tumbuh makin tinggi, begitu pula dengan belum dewasa burung Lark yang tumbuh makin kuat. Suatu hari, ketika biji-biji gandum yang terlihat kuning keemasan terayun-ayun ketika tertiup angin, sang Petani dan anaknya tiba ke ladang tersebut.

"Gandum ini telah siap untuk kita panen," kata sang Petani. "Kita harus memanggil tetangga-tetangga dan teman-teman untuk membantu kita memanennya."

Anak-anak burung Lark yang masih muda dan kebetulan mendengar pembicaraan tersebut menjadi takut, alasannya ialah mereka mengerti bahwa hidup mereka berada dalam keadaan ancaman apabila mereka tidak pindah dari sarangnya ketika para pemanen datang. Ketika induk burung tiba membawakan mereka makanan, mereka pribadi menceritakan apa yang telah mereka dengarkan.

"Janganlah takut anak-anakku," kata sang Induk Burung. "Jika petani menyampaikan akan memanggil tetangga dan teman-temannya untuk membantunya mengerjakan pekerjaannya, gandum-gandum ini tidak akan dipanen dalam waktu dekat.

Beberapa hari kemudian, gandum-gandum di ladang menjadi sangat matang, dan disaat angin bertiup menggoyangkan batangnya, beberapa butir biji gandum jatuh bertaburan di atas kepala burung Lark yang masih muda.

"Jika gandum ini tidak kita panen dalam waktu dekat," kata sang Petani, "kita akan kehilangan setengah dari hasil panen. Kita tidak sanggup menunggu datangnya sumbangan dari teman-teman kita. Besok kita harus memulai pekerjaan kita, tanpa sumbangan orang lain."

Ketika burung Lark muda memberi tahu induknya wacana segala sesuatu yang mereka dengar dari sang Petani, Induknya berkata: "Kalau begitu, kita harus meninggalkan sarang ini secepatnya. Saat seorang insan mengambil keputusan untuk mengerjakan pekerjaannya sendiri tanpa tergantung pada orang lain, yakinlah bahwa mereka tidak akan menunda pekerjaannya lagi."

Sore itu juga, semua belum dewasa burung mengepak-ngepakkan sayapnya dan mencoba untuk terbang, dan ketika matahari terbit pada keesokan harinya, Petani dan anak-anaknya mulai bekerja memotong dan memanen gandum yang telah matang. Di ladang gandum tersebut, mereka menemukan sebuah sarang burung Lark yang telah kosong dan ditinggalkan oleh penghuninya.
Cerita hewan lainnya => cerita-binatang-pengertian-contoh-dongeng-fabel" target="_blank">Burung Merak Yang Angkuh dan Bangau
ceritadandongengrakyat.blogspot.co.id/" target="_blank">http://ceritadandongengrakyat.blogspot.co.id/

Previous
Next Post »

Post a Comment