Mengenal dan Memahami Budaya Indonesia, upacara adat, pelet, wayang, mitos dan legenda, rumah adat, pakaian adat, Asal Usul Sejarah Borobudur, Nenek Moyang, Tari Rumah Adat, Hindu, Budha, Islam, Majapahit, Merah Delima, Pusaka, Pocong, Kuntilanak, Nyi Roro Kidul

Monday, June 12, 2017

Kisah Bubuk Nawas Mencangkul Dalam Penjara

Kisah Abu Nawas "Mencangkul Dalam Penjara"

 Karena dianggap hampir membunuh Baginda maka Abu Nawas menerima celaka Kisah Abu Nawas Mencangkul Dalam Penjara
cerita-singkat-lucu-kisah-abu-nawas" target="_blank">Cerita Singkat Lucu

Karena dianggap hampir membunuh Baginda maka Abu Nawas menerima celaka. Dengan kekuasaan yang sewenang-wenang Baginda memerintahkan prajurit-prajuritnya pribadi menangkap dan menyeret Abu Nawas untuk dijebloskan ke penjara. Waktu itu Abu Nawas sedang bekerja di ladang lantaran animo tanam kentang akan tiba. Ketika para prajurit kerajaan tiba, ia sedang mencangkul.

Dan tanpa alasan yang terperinci mereka pribadi menyeret Abu Nawas sesuai dengan titah Baginda. Abu Nawas tidak berkutik. Kini ia mendekam di dalam penjara. Beberapa hari lagi kentang-kentang itu harus ditanam. Sedangkan istrinya tidak cukup besar lengan berkuasa untuk melaksanakan pencangkulan. Abu Nawas tahu bahwa tetangga-tetangganya tidak akan bersedia membantu istrinya lantaran mereka juga sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing.

Tidak ada yang sanggup dilakukan di dalam penjara kecuali mencari jalan keluar. Seperti biasa Abu Nawas tidak sanggup tidur dan tidak lezat makan. Ia hanya makan sedikit. Sudah dua hari ia meringkuk di dalam penjara. Wajahnya murung. Hari ketiga Abu Nawas memanggil seorang pengawal. "Bisakah saya minta tolong kepadamu?" kata Abu Nawas membuka pembicaraan.

"Apa itu?" kata pengawal itu tanpa gairah.
"Aku ingin pinjam pensil dan selembar kertas. Aku ingin menulis surat untuk istriku. Aku harus memberikan sebuah diam-diam penting yang hanya boleh diketahui oleh istriku saja."

Pengawal itu berpikir sejenak kemudian pergi meninggalkan Abu Nawas. Ternyata pengawal itu menghadap Baginda Raja untuk melapor. Mendengar laporan dari pengawal, Baginda segera menyediakan apa yang diminta Abu Nawas. Dalam hati, Baginda bergumam mungkin kali ini ia sanggup mengalahkan Abu Nawas. Abu Nawas menulis surat yang berbunyi:

"Wahai istriku, janganlah engkau sekali-kali menggali ladang kita lantaran saya menyembunyikan harta karun dan senjata di situ. Dan tolong jangan bercerita kepada siapa pun."

Tentu saja surat itu dibaca oleh Baginda lantaran dia ingin tahu apa sebenamya diam-diam Abu Nawas. Setelah membaca surat itu Baginda merasa puas dan pribadi memerintahkan beberapa pekerja istana untuk menggali ladang Abu Nawas. Dengan peralatan yang diperlukan mereka berangkat dan pribadi menggali ladang Abu Nawas. Istri Abu Nawas merasa heran. Mungkinkah suaminya minta tolong pada mereka? Pertanyaan itu tidak terjawab lantaran mereka kembali ke istana tanpa pamit. Mereka hanya menyerahkan surat Abu Nawas kepadanya.

Lima hari kemudian Abu Nawas mendapatkan surat dari istrinya. Surat itu berbunyi: "Mungkin suratmu dibaca sebelum diserahkan kepadaku. Karena beberapa pekerja istana tiba ke sini dua hari yang lalu, mereka menggali seluruh ladang kita. Lalu apa yang harus kukerjakan sekarang?"

Rupanya istrinya Abu Nawas belum mengerti budi basi suaminya. Tetapi dengan bijaksana Abu Nawas membalas: "Sekarang engkau sanggup menanam kentang di ladang tanpa harus menggali, wahai istriku." Kali ini Baginda tidak bersedia membaca surat Abu Nawas lagi. Baginda makin mengakui keluarbiasaan nalar Abu Nawas. Bahkan di dalam penjara pun Abu Nawas masih sanggup melaksanakan pencangkulan.
Kisah Abu Nawas Lainnya => cerita-singkat-lucu-kisah-abu-nawas" target="_blank">Mengecoh Raja

Previous
Next Post »

Post a Comment