Mengenal dan Memahami Budaya Indonesia, upacara adat, pelet, wayang, mitos dan legenda, rumah adat, pakaian adat, Asal Usul Sejarah Borobudur, Nenek Moyang, Tari Rumah Adat, Hindu, Budha, Islam, Majapahit, Merah Delima, Pusaka, Pocong, Kuntilanak, Nyi Roro Kidul

Saturday, October 6, 2018

3 Teori Masuknya Islam Ke Indonesia Dan Bukti Pendukungnya

Teori Masuknya Islam Ke Indonesia - Perkembangan Islam di Indonesia berlangsung dengan sangat cepat. Hal ini tentu tidak terlepas dari tugas para pedagang muslim yang berasal dari Gujarat (India), Persia, dan Arab. Hubungan dekat antar pedagang muslim dan pedagang Nusantara di masa silam mengakibatkan imbas terhadap masuknya agama Islam di Indonesia.

Teori Masuknya Islam ke Indonesia

Secara geografis, Indonesia terletak di daerah yang sangat strategis dalam terusan perdagangan masa silam. Hal ini menimbulkan Islam dengan gampang masuk ke wilayah Indonesia. Lantas, kapan Islam pertama kali tiba ke Indonesia. Ada beberapa teori perihal masuknya Islam ke Indonesia. Teori tersebut antara lain teori Gujarat, teori Persia, dan teori Arab. Berikut ini pemaparan dari masing-masing teori masuknya Islam ke Indonesia tersebut.

 Perkembangan Islam di Indonesia berlangsung dengan sangat cepat 3 Teori Masuknya Islam Ke Indonesia dan Bukti Pendukungnya

1. Teori Gujarat

Teori gujarat yaitu teori masuknya Islam ke Indonesia yang pertama kali dikemukakan oleh Snouck Hurgronje dan J. Pijnapel. Dalam teori ini disebutkan bahwa Islam di Indonesia bekerjsama berasal dari Gujarat, India dan mulai masuk semenjak kala ke 8 Masehi. Islam masuk ke Indonesia melalui wilayah-wilayah di anak benua India, menyerupai Gujarat, Bengali, dan Malabar. Seperti diketahui bahwa Bangsa Indonesia pada masa itu memang telah menjalin hubungan dagang dengan India melalui terusan Indonesia-Cambay.[BACA : Sejarah Masuknya Islam di Indonesia]

Berdasarkan teori ini, masuknya Islam ke Indonesia ini diyakini berasal dari Gujarat alasannya didasarkan pada adanya bukti berupa kerikil nisan Sultan Samudera Pasai Malik as-Saleh berangka tahun 1297 yang bercorak Gujarat. Selain itu, teori gujarat juga didasarkan pada corak pemikiran Islam yang cenderung mempunyai warna tasawuf. Ajaran ini dipraktikan oleh orang muslim di India Selatan, menyerupai dengan pemikiran Islam di Indonesia pada awal berkembangnya Islam.

2. Teori Persia

Teori persia adalat teori masuknya Islam ke Indonesia yang dikemukakan oleh Hoessein Djajadiningrat. Dalam teori ini dikemukakan bahwa Islam yang masuk ke Indonesia yaitu Islam yang berasal dari Persia (Iran). Islam diyakini dibawa oleh para perdagang Persia mulai pada kala ke 12.

Teori persia berlandaskan pada bukti maraknya paham Syiah pada awal masuknya Islam ke Indonesia. Selain itu, ada kesamaan tradisi budaya Persia dengan budaya masyarakat Islam Indonesia. Peringatan 10 Muharam atau hari Asyura di Iran dengan upacara Tabuik atau Tabut di Sumatera Barat dan Jambi sebagai lamang mengarak jasad Husein bin Ali bin Abi Thalib yang terbunuh dalam kejadian Karbala menjadi salah satu contohnya. Bahkan kuatnya tradisi Syiah masih terasa hingga ketika ini. [BACA : Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia]

Adanya suku Leran dan Jawi di Persia membuktikan bukti bahwa orang-orang Persia yang membawa Islam ke Indonesia. Suku ini disinyalir merujuk pada orang-orang Leran dari Gresik dan suku Jawa. Selain itu, dalam suku Jawa dikenal dengan tradisi penulisan Arab Jawa atau Arab Pegon sebagaimana diadopsi oleh masyarakat Persia atas Tulisan Arab. Hal ini diperkuat dengan istilah Jer yang lazim dipakai masyarakat Persia.

 Perkembangan Islam di Indonesia berlangsung dengan sangat cepat 3 Teori Masuknya Islam Ke Indonesia dan Bukti Pendukungnya

3. Teori Arab atau Teori Mekah

Berdasarkan teori Arab, masuknya Islam ke Indonesia diyakini berasal dari Arab, yaitu Mekkah dan Madinah pada kala perama Hijriah atau kala ke 7 Masehi. Pendapat ini didasarkan pada adanya bukti perkampungan Islam di Pantai Barus, Sumatera Barat, yang dikenal sebagai Bandar Khalifah. Wilayah ini disebut dengan wilayah Ta-Shih. Ta-Shih yaitu sebutan orang-orang China untuk orang Arab. Bukti ini terdapat dalam dokumen dari Cina yang ditulis oleh Chu Fan Chi yang mengutip catatan spesialis geografi, Chou Ku-Fei. Dia menyampaikan adanya pelayaran dari wilayah Ta-Shih yang berjarak 5 hari perjalanan ke Jawa.

Dalam dokumen China keberadaan komunitas muslim Arab di Pantai Barus tercatat sekitar tahun 625 Masehi. Menilik tahun tersebut, berarti hanya sembilan tahun dari rentang waktu ketika Rasululloh menetapkan dakwah Islam secara terbuka kepada penduduk Mekkah. Beberapa sobat telah berlayar dan membentuk perkampungan Islam di Sumatera. Pelayaran ini sangat mungkin terjadi mengingay adanya perintah Rasululloh semoga kaum muslimin menuntut ilmu ke negeri Cina. Hal ini berarti Islam masuk ke Indonesia ketika Rosululloh masih hidup.

Bukti arkeologis juga ditemukan di Barus, berupa sebuah makam kuno di kompleks pemakaman Mahligai, Barus. Pada salah satu kerikil nisannya tertulis nama Syekh Rukunuddin yang wafat pada tahun 672 M. Para arkeolog dari Ecole Francaise D’extreme-Orient Prancis dan Pusat Penelitian Arkeologi Nasional menyatakan bahwa sekitar kala 9 hingga 12 Masehi, Barus menjadi sebuah perkampungan dari banyak sekali suku bangsa menyerupai Arab, Aceh, India, Cina, Tamil, Jawa, Bugis, dan Bengkulu. [BACA : Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia]

Bukti lain yang mendukung teori masuknya Islam ke Indonesia yaitu munculnya kerajaan Islam pertama di Indonesia, yaitu Kerajaan Perlak yang diteruskan oleh Kerajaan Samudra Pasai. Kerajaan Samudra Pasai yaitu kerajaan bercorak paham Syafi’i yang kala itu dianut banyak penduduk Mesir dan Mekah.

Demikianlah beberapa teori masuknya Islam ke Indonesia menyerupai yang diutarakan oleh beberapa ahli. Ketahui pula bagaimana proses masuknya Islam ke Indonesia melalui beberapa terusan pada artikel selanjutnya. Semoga bermanfaat.

Previous
Next Post »

Post a Comment