Mengenal dan Memahami Budaya Indonesia, upacara adat, pelet, wayang, mitos dan legenda, rumah adat, pakaian adat, Asal Usul Sejarah Borobudur, Nenek Moyang, Tari Rumah Adat, Hindu, Budha, Islam, Majapahit, Merah Delima, Pusaka, Pocong, Kuntilanak, Nyi Roro Kidul

Wednesday, October 10, 2018

Asal Undangan Putri Duyung Berdasarkan Islam Dan Biologi

Asal Usul Putri Duyung / Putri duyung, sebuah mitologi ilmiah yang masih menjadi rahasia. Mahluk maritim berfisik insan setengah ikan ini dianggap ada oleh hampir seluruh penduduk bumi. Banyak wilayah di potongan dunia mempunyai ceritanya masing-masing ihwal sosok misterius satu ini. Penasaran apa saja dongeng asal usul putri duyung tersebut? Bagaimana alam ilmiah menanggapi fenomena duyung di lautan? Seperti apa mitologi masyarakat Indonesia memandang keberadaan putri duyung? Mari simak ulasan kami berikut ini!

Asal Usul Putri Duyung

 sebuah mitologi ilmiah yang masih menjadi belakang layar Asal Usul Putri Duyung Menurut Islam dan Biologi

1. Putri yang Dikutuk

Dari beberapa bukti sejarah, asal usul putri duyung pertama kali ditemukan dalam perkamen dan naskah-naskah bau tanah budaya Assyria yang diperkirakan berasal dari sekitar tahun 1.000 SM. Dalam sebuah catatan sejarah yang ditemukan para arkeolog di wilayah sekitar, diketahui bahwa masyarakat Assyria kala itu percaya kalau putri duyung ialah putri raja yang dikutuk oleh alam alasannya ialah membunuh suaminya sendiri. Ia menceburkan diri ke Laut tengah dan berubah wujud menjadi insan setengah ikan. Ya, pinggang ke atas berwujud gadis cantik, sedang pinggang ke bawah berbentuk ikan.

Ia lalu tinggal di maritim dan sering mengganggu kapal-kapal yang lewat di atas daerah tinggalnya. Ia akan menenggelamkan dan membunuh semua awak kapal yang berlayar di lautnya sebagai jawaban atas kutukan alam yang diberikan kepadanya.  

2. Duyung Si Pengawal Dewa Dewi Laut

Lain halnya dengan mitologi Assyiria, mitologi Yunani dan Romawi justru menganggap asal usul putri duyung tak lain ialah memang sengaja diciptakan ilahi dan dewi maritim ibarat Poseidon, Neptune dan Triton. Mereka diciptakan untuk menjadi pengawal kerajaan dan menemani para ilahi dan dewi dalam perjalanan mengelilingi laut.

Putri duyung dalam mitologi Yunani dan Romawi tidak terbatas pada perempuan. Mereka percaya kalau duyung juga mempunyai 2 jenis kelamin, perempuan dan laki laki sama ibarat manusia. Mereka juga percaya para duyung pengawal kerajaan mempunyai kekuatan yang sangat dahsyat. Duyung-duyung ini dianggap sebagai penjaga maritim sehingga ia sering menenggelamkan  kapal-kapal dengan muatan dan orang-orang jahat.

3. Nelayan yang Dikutuk

Dalam kepercayaan Shinto di Kota Fujinomiya - Jepang, asal usul putri duyung dikaitkan dengan kisah seorang nelayan yang dikutuk alasannya ialah ia melanggar janji.

Ia berjanji pada gurunya untuk tidak memakan masakan yang bersumber dari hewan, namun ia mengingkarinya. Ia justru membunuh banyak binatang untuk diambil dagingnya dan dimakan. Pada jadinya pengingkaran itu membuatnya mengalami musibah. Wujudnya berkembang menjadi sosok monster setengah ikan dan menghilang ditelan laut.

Seiring berjalan waktu, kepercayaan agama Shinto itu membuahkan sebuah hukum. Para pengikutnya tidak boleh untuk memakan segala masakan yang mempunyai nyawa. Mereka percaya, pelanggaran terhadap aturan ini akan menciptakan mereka berubah menjad monster ikan. Ya, berubah jadi monster ikan. Bukan hanya omong kosong, bukti keampuhan aturan ini memang ada. Bukti yang sanggup kita lihat sampai ketika ini.

Bukti itu ada di sebuah Kuil Shinto di Fujinomiya. Di sana ada sebuah mummi duyung berusia 1.400 tahun. Tingginya 170 cm, setengah tubuhnya bersisik persis ekor ikan, kuku-kukunya panjang (sekitar 20 cm), berkepala besar, hanya punya sedikit rambut, hanya sejumput rambut yang tumbuh di depan kepala, mata dan mulutnya terbuka, persis ibarat ditampilkan pada gambat mummi putri duyung di bawah ini. Mummi duyung yang kini menjadi satu-satunya yang ada di dunia.

4. Putri Duyung dari Belahan Dunia Lainnya

Selain ketiga mitos di atas, ternyata cerita asal usul putri duyung juga masih sanggup ditemukan di potongan bumi lainnya. Misalnya di Eropa barat yang mengaitkan putri duyung dengan seorang gadis yang bunuh diri terjun ke dalam jurang di lautan, di Rusia Timur yang mengaitkan asal usul putri duyung dengan Rusalka –sesosok hantu perempuan yang sering menakuti para laki-laki di pesisir laut, di China yang mengaitkan putri duyung dengan dongeng kerajaan laut, di Indonesia yang mengaitkannya dengan Jenglot dan masih banyak lagi.

Fakta ihwal Putri Duyung berdasarkan Kajian Ilmiah

Meskipun dongeng asal usul dan bukti-bukti fosil banyak ditemukan diberbagai potongan dunia, sampai kini putri duyung masih tetap menjadi misteri. Mengenai benar atau tidaknya keberadaan insan setengah ikan ini di maritim dunia, sampai kini masih belum sanggup dibuktikan, bahkan sehabis para andal biologi yang tergabung dalam WAB (World Association Biological) melaksanakan penelitian panjang.

Hasil penelitian yang menghabiskan dana sampai 3,2 juta US itu hanya membuahkan penemuan-penemuan binatang maritim langka yang memang secara fisik mempunyai kemiripan dengan ciri fisik putri duyung dalam mitologi dunia. Ya, sedikitnya ada 3 binatang tersebut. Dugong, Manatee, dan Sea cow, itulah namanya.
  1. Dugong ialah mamalia maritim yang ditemukan di perairan dangkal pantai India sampai Australia. Warnanya coklat kelabu, tubuhnya panjang sekitar 2,7 meter, dan hidup sampai usia 70 tahun.
  2. Mantee ialah ikan sepanjang 2 meter dengan bentuk badan bab atas ibarat mirip wanita. Memiliki rambut panang dan hidup di perairan karibia sampai Amerika Selatan persis sama dengan Jenglot dalam bentuk raksasa.
  3. Sea Cow (Sapi Laut) ialah mamalia maritim bertubuh besar dengan panjang 7,6 meter. Bentuknya ibarat sapi hanya saja kaki belakangnya tidak ada. Bagian badan belakangnya sama ibarat ikan pada umumnya, mempunyai sirip dan bersisik.

Nah, itulah beberapa hal yang saya sanggup ceritakan seputar asal usul putri duyung. Saya menulis dongeng ini dengan banyak sekali sumber. Hargai karya saya dengan mencantumkan link artikel ini kalau Anda mengcopynya. Salam

Previous
Next Post »

Post a Comment