Mengenal dan Memahami Budaya Indonesia, upacara adat, pelet, wayang, mitos dan legenda, rumah adat, pakaian adat, Asal Usul Sejarah Borobudur, Nenek Moyang, Tari Rumah Adat, Hindu, Budha, Islam, Majapahit, Merah Delima, Pusaka, Pocong, Kuntilanak, Nyi Roro Kidul

Thursday, November 15, 2018

Dongeng Fabel Ayam Mahir Dan Jarum Emas Burung Elang

Scud Story ialah Portal Edukasi yang memuat artikel perihal Cerita Dongeng  Dongeng Fabel Ayam Jago dan Jarum Emas Burung Elang
Scud Story ialah Portal Edukasi yang memuat artikel perihal Cerita Dongeng Fabel Ayam Jago dan Jarum Emas Burung Elang, Dongeng Anak Indonesia, Cerita Rakyat dan Legenda Masyarakat Indonesia, Dongeng Nusantara, Cerita Binatang, Fabel.

Pada zaman dahulu kala, di hutan rimba hiduplah seekor ayam Jago dan seekor Elang. Mereka ialah sobat baik dan hampir menyerupai keluarga, sering saling membantu dan menolong satu sama lain. Pada suatu hari ketika si ayam hebat sedang asik mencari makan di dalam hutan, tanpa sepengetahuanya di balik semak-semak ada sekor harimau yang sedang mengintainya. Ketika ayam hebat sedang asyik mengais-ngais mencari makanan, tiba-tiba harimau muncul dan ingin memangsanya. Ayam hebat pun berlari terbirit-birit untuk menyelamatkan diri,tapi harimau itu terus mengejarnya. Harimau yang sedang kelaparan alasannya ialah sudah dua hari tidak makan itu pun tak mau kehilangan mangsa yang sudah di depan mata. Sedangkan si ayam hebat berusaha berlari lebih cepat,karena ayam tidak bisa terbang, beliau pun hanya berjalan dan berlari di tanah.

Baca Cerita Dongeng Ini Selengkapnya :
Ayam hebat semakin terpojok, tentu saja kecepatan larinya tak bisa menandingi kecepatan harimau. Ketika keadaan semakin gawat,tiba-tiba sang elang tiba menolongnya. Dia menyambar dan mematuk harimau itu bertubi-tubi. Di patuk dan di cakar dengan paruh dan kukunya yang tajam, Ahirnya harimau itupun lari kembali masuk ke dalam hutan dengan membawa luka dan rasa sakit di sekujur tubuhnya. "Untungkah kau cepat datang.... Terimakasih elang sobat ku. Kalau tidak, mungkin saya sudah di mangsa oleh Harimau itu". Kata ayam hebat dengan nafas terengah-engah. "Sama-sama kawan. Bukankah sebagai sobat kita memang harus saling menolong".Kata elang dengan ramah. "Tapi tidak selamanya kau bisa menolong ku, Hari ini saya termasuk beruntung alasannya ialah kau sempurna waktu datangnya, coba tadi telat sedikit saja. Pasti saya sudah jadi almarhum sekarang". Kata ayam hebat dengan wajah murung. "Sudahlah kawan. Tak usah murung begitu. Mungkin ucapan mu memang benar.Andai saja saya bisa melaksanakan sesuatu untuk menciptakan mu bisa merasa tenang,pasti akan saya lakukan".Kata elang coba menghibur. "Yah..Mungkin memang sudah takdir kawan. Aku ini cuma seekor ayam, takdir ku hanya bisa berjalan di atas tanah. Andai saja saya bisa terbang menyerupai mu, niscaya tak ada lagi yang bisa mengganggu ku". Kata ayam setengah mengeluh. "Hmm..Kalau itu harapan mu, mungkin saya bisa membantu".Jawab elang. "Benarkah kawan? Bagaimana caranya?". Tanya ayam Jago penasaran. "Bangsa burung memiliki sebuah benda pusaka berupa jarum emas. Jarum itu kami gunakan untuk menyulam sayap-sayap kami biar kami bisa terbang. Tapi... Jarum itu tak bisa di pinjamkan pada semua binatang, Karena jarum itu ialah benda pusaka bangsa kami".Jawab elang. "Wahh... benarkah? Apa kau juga tak bisa meminjamkanya pada ku? Kita kan sobat baik, masa kau tidak percaya padaku?". Tanya ayam coba membujuk Elang.

Sesaat, Elang tampak berfikir, tapi sehabis ayam terus merengek dan membujuknya...Ahirnya elangpun berjanji, Besok akan tiba ke rumah ayam hebat dan meminjamkan jarum emas itu. Hari sudah beranjak sore. mereka pun pulang kerumahnya masing-masing.

Keesokan harinya, ayam hebat tampak sudah rapi duduk di teras rumah. Sesekali beliau keluar dan melihat sekeliling. Tampaknya beliau sedang menunggu kedatangan burung Elang. Tidak begitu lama, akhirnya burung elang tiba di rumah ayam Jago. Burung elang pribadi duduk sambil menegluarkan sesuatu dari balik sayapnya. "Nah gunakanlah harum ini dengan bijak. Jaga baik-baik. Jangan hingga kau hilangkan. Karena saya yang meminjamnya dari raja burung Elang. Jika hingga ada apa-apa pada jarum ini, maka bangsa elang yang akan menanggung malu dan di salahkan oleh semua bangsa burung. Dan ingat pesan ku, Setelah selesai kau pakai, simpanlah baik-baik hingga saya tiba untuk mengambilnya. Jangan kau pinjamkan pada siapapun tanpa seijin ku". Kata elang berpesan pada Ayam Jago. "Aku paham kawan. Aku berjanji akan mengingat dan memenuhi semua pesanmu itu. Dan jarum ini akan ku jaga baik-baik". Jawab ayam hebat Meyakinkan. "Baiklah kalau begitu. Jarum itu saya pinjamkan pada mu. Tiga hari lagi saya akan tiba untuk mengambilnya kembali".Kata elang kemudian terbang tinggi ke cakrawala.

Setelah elang pergi, ayam jagopun cepat-cepat menyulam sayapnya dengan jarum emas. Dia tak sabar untuk segera sanggup terbang menyerupai elang, kawannya. Namun gres setengah sayap yang di sulamnya, beliau tak sabar untuk segera mencoba. Diapun menaruh jarum emas itu di atas batu, kemudian beliau mencoba terbang naik ke atas pagar. "Ahaaa....Ahirnya saya bisa terbang kini !!!". Teriak ayam hebat dengan bangganya. Walau hanya gres setinggi pagar, beliau sudah sangat merasa gembira dan senang. Tiba-tiba si ayam betina datang. Dia sangat heran dan takjub melihat ayam hebat yang bisa naik di atas pagar. "Hai ayam jago, bagaimana kau bisa naik setinggi itu?".Tanya si ayam betina penasaran. "Aku terbang untuk naik ke sini". Kata ayam hebat membanggakan diri pada ayam betina. "Terbang???! Bagaimana bisa?". Tanya ayam betina semakin ingin tau dan tidak percaya. "Tentu saja bisa. Aku menyulam sayap ku dengan jarum emas yang saya pinjam dari elang sobat ku". Jawab ayam jaga sambil terus mengepakan sayapnya tanpa memperhatikan ayam betina. "Wah..Hebat. Apakah saya boleh meminjamnya juga biar saya bisa terbang sepertimu??". Kata ayam betina mencoba merayu. "Ya Tentu saja boleh. Ambilah jarum itu di atas kerikil di sebelah mu. Lalu cepatlah terbang ke samping ku". Kata ayam hebat dengan gembira. Dia telah lupa pada janjinya pada burung Elang.

Si ayam betina pun segera menyulam sayapnya. Karena tak sabar ingin segera bisa terbang menyerupai ayam jago, sebentar-sebentar beliau terus mencoba terbang. Begitu beliau lakukan berkali-kali. Dan ahirnya..Ayam betina pun bisa terbang ke atas pagar menyusul ayam jago. Mereka berduapun sangat bahagia dan gembira sekali. Setelah mereka puas bertengger, merekapun kembali turun untuk meneruskan menyulam biar bisa terbang sepenuhnya. Namun, Jarum emas yang mereka gunakan telah hilang entah kemana. Mungkin alasannya ialah kibasan sayap ayam betina tadi, jarum itu jatuh kesela-sela bebatuan. "Wah celaka!! Kau taruh dimana jarum emas tadi?". Tanya ayam hebat mulai panik. "Aku tak tahu, saya lupa menaruhnya..".Jawab ayam betina. "Kalau hingga jarum itu hilang, elang niscaya akan sangat murka pada ku. Ayo kita segera mencarinya sama-sama". Kata ayam hebat makin panik.

Mereka berduapun segera mencari jarum itu, usang mereka mencari namun tetap tidak ditemukan. Mereka makin panik dan mulai mencakar-cakar tanah berharap jarum itu mereka temukan, siapa tahu jarum itu terselip dan tertimbun ke dalam tanah. Tapi hingga hari menjelang gelap, jarum itu tak mereka temukan. Dan pada esok hari merekapun kembali meneruskan pencarian. Tapi hingga hari ketiga, jarum itu tetap tidak ditemukan. Sampai pada ahirnya Elang pun tiba untuk mengambil jarum itu. Tapi sehabis mendengar jarum itu telah hilang, elang sangat marah. Dia sangat murka alasannya ialah ayam hebat sahabatnya telah melanggar janji. Ayam hebat telah meminjamkan jarum emas itu tanpa seijin sang elang, hingga menciptakan jarum itu hilang.

"Hai ayam jago!!!.. Aku percaya pada mu, tapi kau menghianati kepercayaan ku. Apakah kau tak sadar? Karena kecerobohanmu, bangsa elang yang menanggung akibatnya. Kami akan diasingkan dan di kucilkan oleh bangsa burung. Pokoknya saya tak mau tahu, kau harus tanggung jawab. Selama kau belum menemukan jarum emas itu, anak cucu keturunan mu tidak akan kondusif dari bahaya bangsaku". Kata elang kemudian terbang dengan membawa amarah yang meluap-luap.

Dan semenjak ketika itulah, hingga kini elang selalu menyambar bawah umur ayam dan ayam juga selalu mencakar-cakar tanah ketika mereka mencari makan. Berharap mungkin mereka bisa menemukan jarum emas yang pernah mereka hilangkan. Dan kebiasaan itu terus berjalan hingga ketika ini.

Pesan Moral Cerita Dongeng Fabel Ayam Jago dan Jarum Emas Burung Elang adalah : Jangan pernah menghiati kepercayaan yang diberikan kepada kita, alasannya ialah itu akan menciptakan orang lain kecewa dan tak mempercayai kita lagi. Berusahalah menjadi orang yang bisa mengemban amanah. Dan Jangan pernah mengambil atau meminjamkan sesuatu tanpa seijin pemiliknya.
Scud Story memuat dengan lengkap unsur-unsur dan kaidah baku dalam menyajikan dongeng dan dongeng, mencakup unsur Intrinsik yaitu mencakup Tema, Amanat/Pesan Moral, Alur Cerita/Plot, Perwatakan/Penokohan, Latar/Setting, dan Sudut pandang. dan kadang disertai unsur Ekstrinsik Cerita.

Previous
Next Post »

Post a Comment