Mengenal dan Memahami Budaya Indonesia, upacara adat, pelet, wayang, mitos dan legenda, rumah adat, pakaian adat, Asal Usul Sejarah Borobudur, Nenek Moyang, Tari Rumah Adat, Hindu, Budha, Islam, Majapahit, Merah Delima, Pusaka, Pocong, Kuntilanak, Nyi Roro Kidul

Thursday, November 15, 2018

Kisah Pola Nabi Sulaiman, Semut Dan Cacing Buta

Scud Story yaitu Portal Edukasi yang memuat artikel ihwal Kisah Teladan N Kisah Teladan Nabi Sulaiman, Semut dan Cacing Buta
Scud Story yaitu Portal Edukasi yang memuat artikel ihwal Kisah Teladan Nabi Sulaiman, Semut dan Cacing Buta, Dongeng Anak Indonesia, Cerita Rakyat dan Legenda Masyarakat Indonesia, Dongeng Nusantara, Cerita Binatang, Fabel, Hikayat, Dongeng Asal Usul, Kumpulan Kisah Nabi, Kumpulan Cerita Anak Indonesia, Cerita Lucu,Tips Belajar, Edukasi Anak Usia Dini, PAUD, dan Balita.

Alkisah, suatu hari Nabi Sulaiman a.s. duduk di tepi sebuah telaga. Tanpa sengaja ia melihat seekor semut membawa sebutir gandum. Nabi Sulaiman a.s. terus memperhatikan gerak gerik semut tersebut, rupanya ia tengah menuju ke tepian telaga. Tiba-tiba ada seekor katak yang keluar dari dalam air dan menepi mendekati si semut tersebut, si katak kemudian membuka mulutnya lebar-lebar. Entah bagaimana prosesnya, semut itu kemudian masuk ke dalam lisan katak. Setelah si semut berada di dalam mulutnya, katak itu pun menyelam ke dasar telaga dalam waktu yang tidak mengecewakan lama.

Sementara Nabi Sulaiman a.s yang masih duduk di tepian danau terus memikirkan kejadian yang gres disaksikannya. belum habis rasa penasarannya, tiba-tiba katak tersebut sudah keluar dari dalam air dan kembali membuka mulutnya, semut itu keluar. Sementara sebutir gandum yang dibawanya tadi sudah tidak ada lagi bersamanya.

Nabi Sulaiman a.s. memanggil semut itu dan menanyakan kepadanya ihwal apa yang dilakukannya bersama katak, ”Wahai semut, apa yang kau lakukan selama berada di lisan katak?” ”Wahai Nabiyullah, sebenarnya di dalam telaga ini terdapat sebuah watu yang cekung dan berongga, dan di dalam cekungan watu itu terdapat seekor cacing yang matanya buta,” jawab semut. “Cacing tersebut tidak bisa keluar dari cekungan watu itu untuk mencari makanannya. Dan sebenarnya Allah telah mempercayakan kepadaku urusan rezekinya,” lanjut semut. ”Oleh alasannya yaitu itu, saya membawakan rezekinya, dan Allah SWT. telah menguasakan kepadaku sehingga katak ini membawaku kepadanya. Maka air ini tidaklah membahayakan bagiku. Sesampai di watu itu, katak ini meletakkan mulutnya di rongga watu itu, kemudian saya pun sanggup masuk ke dalamnya,” “Kemudian sesudah saya memberikan rezeki kepada cacing itu, saya keluar dari rongga watu kembali ke lisan katak ini. Lalu katak ini mengembalikan saya di tepi telaga ini setiap harinya.”

Nabi Sulaiman a.s. kemudian bertanya, ”Apakah kau mendengar bunyi tasbih cacing itu?” ”Ya, cacing itu mengucapkan: Ya man la yansani fî jaufi hadzihi bi rizqika, la tansa ‘ibadakal mu’minina bi rahmatik (Wahai Dzat Yang tidak melupakan saya di dalam danau yang dalam ini dengan rezeki-Mu, janganlah Engkau melupakan hamba-hamba-Mu yang beriman dengan rahmat-Mu)."

Demikianlah adik-adik, Allah memang telah mengatur rezeki setiap makhluknya, termasuk manusia. Sebagaimana pesan al-Qur’an dalam surat Hud ayat 6: Wa mâ min dabbatin fil ardli illa ‘alaLlahi rizquha (Dan tidak ada suatu hewan melata pun di bumi melainkan Allahlah yang memberi rezekinya)

Scud Story memuat dengan lengkap unsur-unsur dan kaidah baku dalam menyajikan dongeng dan dongeng, mencakup unsur Intrinsik yaitu mencakup Tema, Amanat/Pesan Moral, Alur Cerita/Plot, Perwatakan/Penokohan, Latar/Setting, dan Sudut pandang. dan kadang disertai unsur Ekstrinsik Cerita.


Previous
Next Post »

Post a Comment