Mengenal dan Memahami Budaya Indonesia, upacara adat, pelet, wayang, mitos dan legenda, rumah adat, pakaian adat, Asal Usul Sejarah Borobudur, Nenek Moyang, Tari Rumah Adat, Hindu, Budha, Islam, Majapahit, Merah Delima, Pusaka, Pocong, Kuntilanak, Nyi Roro Kidul

Saturday, July 27, 2013

Cara Unik Suku Sasak Membersihkan Rumah

Jika anda ditanya oleh seseorang entah teman, guru atau siapa pun ihwal kegunaan dari kotoran kerbau atau sapi maka mungkin kebanyakan dari anda akan menjawab untuk pupuk dan sebagainya, tapi saya sanggup pastikan hampir dari yang ditanya itu tak akan ada yang menjawab untuk mengepel lantai dan dinding rumah.

Tapi itulah yang terjadi di dusun Sade, Suku Sasak yang ada di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Di dusun ini kotoran kerbau atau sapi yang lazimnya untuk pupuk itu dijadikan sebagai materi untuk mengepel lantai dan dinding rumah. Tradisi unik yang tak lekang oleh waktu dan masih tetap digunakan oleh suku Sasak sampai sekarang ini alasannya yaitu mereka meyakini bahwa kotoran sapi atau kerbau yang dicampur dengan air kalau digunakan untuk mengepel lantai dan dinding rumah sanggup menciptakan lantai jadi kesat, mengkilap dan terhindar dari lalat dan nyamuk. Lebih jauh, rumah budpekerti suku sasak yang disebut dengan Bale Ratih dan atapnya terbuat dari alang-alang dengan berdindingkan anyaman bambu ini bila sering di pel dengan kotoran sapi atau kerbau yang dicampur dengan air maka akan menciptakan rumah menjadi hambar kala kemarau dan hangat di kala ekspresi dominan penghujan.

Biasanya tradisi membersihkan rumah dengan limbah sapi atau kerbau ini dilakukan sebulan sekali oleh kaum wanita suku sasak yang telah berkeluarga. Maka tak heran kalau anda punya kesempatan berkunjung ke Dusun Sade ini anda akan disuguhi dengan formasi rumah yang membujur rapi dan mengkilat. Eksotik. Terlebih kalau anda berkesempatan untuk sekedar bertamu ke dalam rumah, kaki kita akan disambut oleh dinginnya lantai yang begitu kesat (tidak lembab) saat diinjak dan begitu mengkilap.

Tidak hanya untuk membersihkan lantai dan dinding rumah, suku Sasak pun memanfaatkan kotoran binatang ini sebagai materi untuk adonan menciptakan lantai yang konon fungsinya hampur sama dengan semen yakni sebagai materi perekat supaya rumah menjadi leboh kokoh dan tidak gampang retak. 

Biasanya tradisi membersihkan lantai dan dinding rumah dilakukan oleh kaum wanita yang sudah berkeluarga.

Setidaknya sebulan sekali mereka membersihkan lantai dengan kotoran sapi atau kerbau. Selain untuk mengepel lantai kotoran sapi atau kerbau juga menjadi materi adonan untuk menciptakan lantai rumah adat. Dengan adanya adonan sisa buangan binatang lantai rumah menjadi berpengaruh dan tidak gampang retak.

Previous
Next Post »

Post a Comment