Cara Unik Menciptakan Pupuk Organik Cair Sederhana

Sudah begitu banyak artikel di internet yang membahas wacana tata cara membuat pupuk organik cair maupun pupuk organik padat dari banyak sekali macam bahan. Tekniknya semua hampir sama. Yang membedakan yakni bahan-bahan pembuatnya.

sumber gambar:
bundaberkebun.blogspot.com

Pada umumnya pembuatan pupuk organik cair dilakukan dengan memanfaatkan barang organik bekas yang sudah tidak terpakai sebagai materi bakunya, antara lain:

Bahan Pupuk Organik Cair

1. Kotoran ayam, limbah sayuran hijau dan jerami : pupuk organik cair yang didapatkan dengan mengunakan materi baku ini cocok diaplikasikan sebagai perangsang pertumbuhan tunas dan daun, alasannya kaya akan unsur nitrogen.
2. Kotoran kambing, kotoran sapi, sekam padi dan dedak : pupuk yang dihasilkan dengan materi baku jenis ini cocok diaplikasikan untuk pertumbuhan buah alasannya banyak mengandung kalium dan fosfor.
3. Limbah buah ibarat jambu biji busuk, pepaya busuk, dan lain sebagainya. Pupuk organik yang dihasilkan ini hampir sama fungsinya dengan yang kedua.
4.  Gedebog/batang pisang.



batang pohon pisang



jambu biji

Nah, pada goresan pena kali ini saya hanya akan membahas tentang cara membuat pupuk organik cair sendiri menggunakan batang pisang. Untuk yang bahan-bahan lainnya silahkan kalau anda tidak jijik dipraktekkan sendiri. Untuk teknik dan tata caranya tidak terlalu berbeda. Kalau untuk saya pribadi alasannya agak jijikan dengan yang namanya sampah limbah apalagi yang berbau busuk-busuk gitu, lebih menentukan memanfaatkan limbah batang pohon pisang yang sudah tamat dipanen.
Baiklah pribadi saja kita ke inti permasalahannya, yaitu membuat pupuk organik cair sederhana memanfaatkan batang pohon pisang.

Cara menciptakan Pupuk Cair Organik Sederhana dari Batang pohon pisang

sumber gambar:
bundaberkebun.blogspot.com

Bahan-bahan : 
- Batang pohon pisang: 1 kg, pilih batang yang bab dalam berwarna putih. 
- Gula merah: 200 gram
- Bioaktivator atau EM4 : 5 ml (jika tidak ada tidak apa-apa)
- Air tanah : 3 liter
- Tong atau bejana yang memiliki tutup
- Karung bekas

Catatan :
- untuk eksperimen pertama kali saya sarankan komposisinya sedikit dulu ibarat yang saya contohkan. Kalau memang berkeinginan membuatnya dalam skala yang agak banyak silahkan anda kali lipatkan saja semuanya.

- fungsi bioaktivator / EM4 yakni sebagai starter atau pemicu awal terjadinya reaksi fermentasi. Tanpa memakai EM4 ini bergotong-royong tidak apa-apa, tapi kalau memang sanggup mengusahakannya saya rasa akan lebih anggun dan lebih cepat reaksi fermentasinya. Beli saja di toko-toko pertanian, rata-rata menyediakan EM4.

Cara Membuat Pupuk Organik Cair:

sumber gambar:
bundaberkebun.blogspot.com

• Campur gula dengan air ke dalam bejana atau tong. Aduk hingga gula larut dalam air.
• Potong batang pohon pisang menjadi kepingan kecil-kecil. Masukkan dalam wadah karung bekas.
• Masukkan karung berisi cacahan batang pohon pisang tersebut ke dalam bejana atau tong berisi adonan air dan gula. Usahakan karung berisi kepingan batang pohon pisang terendam seluruhnya di dalam air.
• Tutup rapat tong atau bejana tersebut. Letakkan di kawasan yang tidak terkena matahari langsung.
• Biarkan sekitar 8-10 hari. Pastikan membuka tongnya sekali sehari untuk mengeluarkan gas yang terbentuk dari adonan bahan-bahan pupuk tersebut, dengan cara mengaduknya. Setelah itu tutup kembali dengan rapat.

Untuk mengecek tingkat kematangan, cium busuk adonan. Apabila wanginya ibarat wangi tape berarti adonan sudah matang dan siap digunakan. Sebaliknya, kalau yang tercium yakni busuk busuk ibarat limbah/comberan berarti proses pembuatan pupuk cair organik gagal, dan cairan tersebut harus dibuang.

Angkat karung yang berisi cacahan batang pohon pisang. Pisahkan dengan air yang ada di dalam tong. Anda sekaligus mendapat dua jenis pupuk; cacahan batang pohon pisang di dalam karung menjadi pupuk organik padat dan cairan di dalam tong menjadi pupuk organik cair.

Takaran Penggunaan Pupuk Organik Cair

Untuk menggunakan pupuk organik cair hasil pembuatan di atas, encerkan terlebih dahulu dengan air bersih. Komposisinya: 1 bab cairan pupuk organik cair diencerkan dengan 20 bab air bersih. Tetapi ada juga yang menyarankan kalau penggunaan pupuk organik cair disemprotkan pada daun, bunga atau batang maka kepekatan pupuk organik cair yang akan disemprotkan dilarang lebih dari 2%. Ini berarti untuk setiap 1 liter pupuk organik cair harus diencerkan dengan memakai minimal 50 liter air.
Pupuk organik cair sanggup dipakai untuk merangsang pertumbuhan daun, menghasilkan buah, biji atau umbi. Setiap penyemprotan disarankan dengan interval waktu satu ahad kalau ekspresi dominan kering atau 3 hari sekali pada ekspresi dominan hujan. Namun ukuran inipun tidak mutlak, menyesuaikan jenis tumbuhan yang akan disemprot.

Tambahan informasi:
Suatu hari tanpa sengaja saya melihat gambar di internet wacana teknik menanam sayuran alternatif memakai media batang pisang yang sudah ditebang dan dipanen buahnya. Kelihatannya cukup menarik dan masuk akal. Gambar penampakannya ibarat di bawah ini.

Gambar : menanam memakai media batang pisang

media tanam

Batang pisang yang sudah bekas tebas dilubangi dan diisi dengan media tanam kemudian ditaruh benih/bibit sayuran di atasnya. Selain jaminan asupan air yang didapat dari batang pisang, nampaknya banyak unsur hara / nutrisi tanaman yang sanggup dihisap oleh akar tumbuhan dari batang pisang tersebut.
Nah, kalau batang pisang saja sanggup menjadi media tanam yang anggun maka saya yakin ekstrak batang pisang (pupuk organik cair dari batang pohon pisang) memiliki kandungan nutrisi yang anggun pula untuk tanaman.