Mengenal dan Memahami Budaya Indonesia, upacara adat, pelet, wayang, mitos dan legenda, rumah adat, pakaian adat, Asal Usul Sejarah Borobudur, Nenek Moyang, Tari Rumah Adat, Hindu, Budha, Islam, Majapahit, Merah Delima, Pusaka, Pocong, Kuntilanak, Nyi Roro Kidul

Monday, August 15, 2016

Wow Gres Tau !! Konon Buah Ini Jadi Solusi Bagi Perempuan Yang Sulit Hamil

Saat berziarah di makam Sunan Muria di Kudus, peziarah akan menemui sejumlah pedagang yang menjajakan buah parijoto di kompleks wisata religi itu. Buah dengan warna ungu kemerah-merahan dikala matang itu dijual dengan harga Rp 15.000-Rp 20.000.

 Saat berziarah di makam Sunan Muria di Kudus Wow Baru tau !! Konon Buah ini Makara Solusi Bagi Wanita yang Sulit Hamil
khasiat buah parijoto

Buah tersebut berukuran cukup kecil dan menggerombol dalam setiap tangkainya. Rasa buahnya asam bercampur dengan sepat. Konon jikalau perempuan hamil makan buah itu maka anak yang dilahirkan sanggup berwajah tampan atau manis dengan kulit putih dan halus. Begitu pula bagi pasangan yang belum mempunyai anak. Dengan memakannya, dipercaya sanggup segera mempunyai momongan.

"Buah ini dipercaya sanggup menciptakan sang jabang bayi cakap dikala dilahirkan. Parijoto merupakan flora peninggalan atau warisan Sunan Muria," kata Ketua Paguyuban Masyarakat Pelindung Hutan (PMPH) Pegunungan Muria, Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Muhamad Sokib Garno Sunarno, Selasa (19/7/2016).

Selain itu, parijoto juga dipercaya sanggup menyembuhkan aneka macam penyakit, antara lain sariawan, diare, dan kolesterol.

Parijoto, kata dia, merupakan flora yang tumbuh di lereng-lereng pegunugan dan di hutan yang berada di ketinggian 800-2.300 meter di atas permukaan laut. Di Pegunungan Muria Kudus, parijoto banyak tumbuh di ketinggian sekitar 1600 meter di atas permukaan laut.

Namun, dikala ini, parijoto sudah dibudidayakan sebagai tanaman hias alasannya ialah bentuk buahnya yang cukup menarik dengaa warna mencolok. Tanaman yang termasuk jenis perdu dengan nama latin Medinilla Speciosa serta Anggur Asia (Showy Asian Grapes) itu merupakan primadona Pegunungan Muria, Kudus.

"Tidak ada waktu tertentu untuk panen parijoto. Buah ini sanggup dipanen setiap saat," imbuh Sokib.

Parijoto yang ditanam di hutan rakyat Pegunungan Muria tersebut dikelola warga setempat. Ada sekitar lima petani yang mengelola flora yang berada di lahan seluas dua hektare tersebut.



Menurutnya, parijoto merupakan satu diantara flora yang membawa dirinya meraih Kalpataru 2016 pada kategori Pembina Lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Ia bakal mendapatkan penghargaan tersebut di Siak, Riau dari Presiden Joko Widodo.
Selain menjaga kearifan lokal dengan melestarikan flora parijoto, ia juga dinilai berhasil membina masyarakat sekitar untuk bahu-membahu melestarikan hutan. Selain membentuk Paguyuban Masyarakat Pelindung Hutan, ia juga membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Colo untuk mengelola potensi wisata serta ekonomi yang ada di lereng Muria tersebut.

Kalpataru merupakan penghargaan di bidang lingkungan hidup yang diberikan pemerintah Republik Indonesia kepada individu atau kelompok yang dinilai telah berkontribusi besar terhadap pengelolaan dan tunjangan lingkungan hidup. Terdapat empat kategori peserta penghargaan kalpataru, yaitu perintis lingkungan, pengabdi lingkungan, penyelamat lingkungan, dan pembina lingkungan.

Untuk kategori Pembina Lingkungan diberikan kepada pengusaha atau tokoh masyarakat yang membangkitkan kesadaran lingkungan dan tugas masyarakat menemukan teknologi gres ramah lingkungan.

Sumber : duniaobat.com


Previous
Next Post »

Post a Comment