Mengenal dan Memahami Budaya Indonesia, upacara adat, pelet, wayang, mitos dan legenda, rumah adat, pakaian adat, Asal Usul Sejarah Borobudur, Nenek Moyang, Tari Rumah Adat, Hindu, Budha, Islam, Majapahit, Merah Delima, Pusaka, Pocong, Kuntilanak, Nyi Roro Kidul

Tuesday, November 29, 2016

Cara Gampang Menanam Tomat Semoga Hasil Melimpah Dan Berkualitas

PENDAHULUAN
Tanaman tomat (Lycopersicon lycopersicum L.) termasuk famili Solanaceae dan merupakan salah satu komoditas sayuran yang sangat potensial untuk dikembangkan. Tanaman ini sanggup ditanam secara luas di dataran rendah hingga dataran tinggi, pada lahan bekas sawah dan lahan kering.



PERSYARATAN TUMBUH
Tomat sanggup ditanam di dataran tinggi maupun dataran rendah. Tanaman sanggup tumbuh baik pada tanah yang gembur, sarang, subur, banyak mengandung humus dan pH tanah berkisar antara 5–6. Temperatur optimum untuk pertumbuhan tomat antara 21-240C. Waktu Balai Penelitian Tanaman Sayuran 122 tanam diperhitungkan menurut kemungkinan bahwa waktu berbunga dan berbuah jatuh dimusim kemarau tetapi masih ada sedikit hujan.

BUDIDAYA TANAMAN
1. Varietas
Varietas yang dianjurkan ialah Opal, Mirah, Jamrud, Permata, Martha, Idola dan sebagainya. Kebutuhan benih ialah sebanyak 100–150 g/hektar.
2. Persemaian
Sebelum disemai, benih direndam dahulu dalam air hangat (50°C) atau larutan Previcur N (1 ml/l) selama satu jam. Benih disebar merata pada bedengan persemaian dengan media berupa adonan tanah + pupuk kandang/kompos (1:1), kemudian ditutup dengan daun pisang selama 2-3 hari. Bedengan persemaian diberi atap dari screen/kasa/plastik transparan. Persemaian ditutup dengan screen untuk menghindari serangan OPT. Setelah berumur 7-8 hari, bibit dipindahkan kedalam bumbunan daun pisang/pot plastik dengan media yang sama (tanah + pupuk kandang steril). Penyiraman dilakukan setiap hari. Bibit siap ditanam di lapangan sesudah berumur 3 minggu.
3. Pengolahan Lahan
Dipilih lahan yang bukan bekas tumbuhan terung-terungan (Solanaceae). Sisa-sisa tumbuhan sebelumnya dikumpulkan kemudian dikubur. Jika pH tanah kurang dari 5,5, dipakai kapur pertanian atau Dolomit (1,5 ton/ha) dan diaplikasikan 3-4 ahad sebelum tanam. Kapur disebar rata, kemudian dicangkul dan diaduk sedalam lapisan olah dengan merata sehingga pH tanah mencapai ± 6. Kemudian dibentuk guludan dengan lebar 60 cm atau bedengan dengan lebar 120 cm hingga 160 cm, sedangkan panjangnya diadaptasi dengan panjang lahan. Tinggi guludan/bedengan 40-50 cm pada demam isu penghujan dan 0-20 cm pada demam isu kemarau.
Lubang tanam dibentuk dengan jarak antar barisan 60-80 cm dan jarak dalam barisan 40-50 cm, sehingga diperoleh jarak tanam 60 cm x 50 cm atau 80 cm x 40 cm. Jumlah tumbuhan per hektar berkisar antara 25.000-40.000 tanaman.
4. Penanaman
Penanaman bibit tomat dilakukan 3-4 ahad sesudah dilakukan pengapuran. Bibit tomat berumur 3-4 ahad dari persemaian ditanam dalam lubang tanam yang sudah disediakan.
5. Pemupukan
Pupuk sangkar yang dipakai berupa pupuk kandang sapi atau kuda sebanyak 30 ton/ha atau kira-kira 1 kg/ lubang tanaman. Sedangkan pupuk buatan berupa pupuk beragam NPK 15-15-15 dengan takaran 1000-1200 kg/ha atau memakai pupuk tunggal pupuk Urea 125 kg/ha, ZA 300 kg/ha, TSP 250 kg/ha dan KCl 200 kg/ha.
Pupuk kandang, setengah takaran pupuk Urea dan ZA, pupuk TSP dan KCl diberikan pada tiap lubang tanam, 2-7 hari sebelum tanam, sebagai pupuk dasar. Sisa pupuk Urea dan ZA diberikan pada dikala tumbuhan berumur 4 ahad sesudah tanam dengan cara ditugal 10 cm dikiri dan kanan tumbuhan tomat.
6. Penggunaan Mulsa
Mulsa sanggup berupa jerami setebal 5 cm (10 ton/ha) untuk demam isu kemarau (diberikan dua ahad sesudah tanam tomat) atau berupa mulsa plastik hitam perak untuk demam isu kemarau dan demam isu hujan. Mulsa plastik hitam perak dipasang sebelum penanaman.
7. Pemeliharaan
Tanaman tomat memerlukan perhatian khusus dalam pemeliharaannya. Pemeliharaan yang perlu dilakukan antara lain: penyiraman, penyulaman, pengendalian gulma, perompesan tunas–tunas liar dan dukungan ajir atau turus serta pengendalian hama penyakit. Penyiraman dilakukan setiap hari hingga tanaman tomat tumbuh normal, kemudian diulang sesuai kebutuhan. Penyulaman dilakukan terhadap tumbuhan yang sakit atau mati hingga tumbuhan berumur 2 minggu. Pengendalian gulma dilakukan bersamaan dengan penggemburan tanah dan dukungan pupuk susulan. Perompesan tunas liar dilakukan pada tunas–tunas air, yaitu tunas–tunas tidak produktif atau tidak menghasilkan bunga dan buah. Kegiatan ini dilakukan beberapa kali, sehingga dalam satu pohon hanya tertinggal satu hingga tiga cabang utama saja.
Tanaman perlu diberi ajir untuk menopang tumbuhan biar tidak roboh. Ajir sanggup dibentuk dari bambu dengan panjang 1–1,5 m. Tanaman tomat diikatkan pada ajir tersebut secara longgar, sehingga tumbuhan tersebut cukup leluasa berkembang.
8. Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
OPT penting yang menyerang tanaman tomat antara lain kutu kebul, pengorok daun, ulat grayak, ulat buah tomat, penyakit busuk daun, penyakit layu, virus kuning, dsb. Ulat tanah dikumpulkan dan dikendalikan secara fisik. Apabila serangan ulat tanah tinggi, dilakukan penyemprotan dengan insektisida. Pengendalian OPT dilakukan tergantung pada OPT yang menyerang. Beberapa cara yang sanggup dilakukan, antara lain ialah :
- Untuk menghindari serangan hama H. armigera, di sekeliling tumbuhan tomat ditanami dua baris tumbuhan tagetes (Tagetes erecta) atau jagung sebagai tumbuhan perangkap.
- Penggunaan border 4 – 6 baris jagung dan penggunaan musuh alami (predator Menochilus sexmaculatus) untuk mengendalikan Bemisia tabaci.
- Penggunaan perangkap kuning, untuk mengendalikan hama.
- Apabila diharapkan pestisida, gunakan pestisida yang kondusif sesuai kebutuhan dengan memperhatikan ketepatan pemilihan jenis, dosis, volume semprot, waktu, interval aplikasi dan cara aplikasi.
9. Panen Dan Pascapanen
Panen pertama buah tomat dilakukan pada umur 2–3 bulan sesudah tanam (tergantung varietas dan kondisi tanaman). Panen sanggup dilakukan antara 10–15 kali pemetikan buah dengan selang 2–3 hari sekali. Buah yang siap dipanen ialah yang sudah matang 30%. Total buah tomat yang sanggup dipanen dari satu tumbuhan yang baik sanggup mencapai 1–2 kg. Untuk pengangkutan ke daerah yang agak jauh, buah tomat sanggup dikemas dalam peti–peti kayu, tiap-tiap peti berisi kurang lebih 30 kg buah tomat.

Sumber: Balai Penelitian Tanaman Sayuran
             Pusat Balai Penelitian dan Pengembangan Holtikultura
             Badan Penelitian dan Penggembangan Pertanian 2007

Previous
Next Post »

Post a Comment