Mengenal dan Memahami Budaya Indonesia, upacara adat, pelet, wayang, mitos dan legenda, rumah adat, pakaian adat, Asal Usul Sejarah Borobudur, Nenek Moyang, Tari Rumah Adat, Hindu, Budha, Islam, Majapahit, Merah Delima, Pusaka, Pocong, Kuntilanak, Nyi Roro Kidul

Wednesday, November 16, 2016

Panduan Cara Gampang Mengatasi Dan Mencegah Daun Keriting Pada Flora Cabai / Cabai

Cara Mengatasi Daun Keriting Pada Tanaman Cabe -  Daun keriting pada tanaman cabe atau cabai yaitu duduk masalah utama yang sering menghantui petani cabe. Sudah sanggup di pastikan bila tanaman cabe terjangkit hama jenis ini tidak sanggup menuai panen alias gagal total. Tanaman cabai kerdil, tidak sanggup tumbuh dengan baik, tidak sanggup berbuah, bila di biarkan akan mati.

Cara Mengatasi Daun Keriting Pada Tanaman Cabe Panduan Cara Praktis Mengatasi dan Mencegah Daun Keriting Pada Tanaman Cabe / Cabai

Hama Daun Keriting Pada Tanaman Cabe

Daun keriting pada tanaman cabe atau cabai di sebabkan oleh beberapa jenis hama, yaitu antara lain :

1. Hama Daun Keriting Thrips.

Cara Mengatasi Daun Keriting Pada Tanaman Cabe Panduan Cara Praktis Mengatasi dan Mencegah Daun Keriting Pada Tanaman Cabe / Cabai
Hama Thrips dengan nama latin Thrips Parvisipinus  ini berbentuk sangat kecil namun masih terlihat dengan mata telanjang, ukuran panjangnya kurang lebih 0,5 -1,5 mm. Berbagai jenis tumbuhan sanggup di serang oleh hama Trips, lantaran hama thrips jenis hama pemakan tumbuhan apa saja. tumbuhan yang sering di serang selain cabai antara lain, bayam, kopi, ubi jalar, labu siam, bayam, kentang, kapas dan lain lain. 

Hama trips menyerang tanaman cabe dengan cara menghisap cairan tumbuhan pada daun muda dan bunga. Gejala yang di timbulkan dari serangan hama thrips ini terlihat pada permukaan bawah daun atau bunga.  Kerusakan tumbuhan ditandai dengan adanya bercak-bercak putih atau keperak-perakan/ kekuning-kuningan terutama pada permukaan bawah daun.  Gejala bercak keperak-perakan awalnya tampak bersahabat tulang daun menjalar ke tulang daun hingga seluruh permukaan daun menjadi kuning.  Daun lalu menjadi coklat, mengeriting atau keriput dan akhirnya kering. Pada intensitas serangan yang tinggi, tepi daun berkerut, menggulung ke atas dan timbul benjolan ibarat tumor. Daun yang menggulung tersebut di jadikan daerah perkembang biakan thrips apabila dibuka, akan terdapat imago (anak thrips ) yang berkelompok. Jika sudah demikian akibatnya pertumbuhan tumbuhan menjadi kerdil dan tidak sanggup menghasilkan bunga. 


2. Hama Daun Keriting Tungau (Mite)

Cara Mengatasi Daun Keriting Pada Tanaman Cabe Panduan Cara Praktis Mengatasi dan Mencegah Daun Keriting Pada Tanaman Cabe / Cabai
Selain thrips hama yang sering menyerang tanaman cabe yaitu jenis tungau. Ada dua jenis tungau yang menyerang tanaman cabe yaitu tungau kuning (Polyphagotarsonemus latus) dan tungau merah (Tetranycus sp.). Seperti halnya hama thrips, tungau menyerang tanaman cabe dengan menghisap cairan dari daun.

Daun yang diserang tungau biasanya pada daun ketiga hingga kebawah. Indikasi serangan tungau terlihat pada daun yang menguning serta menggulung kesisi bawah, ibarat sendok yang terbalik. Jika daun yang menggulung dibuka dan diperhatikan secara teliti maka akan terlihat daun penggalan bawah terdapat hewan yang sangat lembut sekali (selembut tepung) yang bergerak gerak perlahan. Akibat serangan ini pertumbuhan daun muda akan terhambat yang pada akhirnya daun menjadi coklat mengering dan mati.


3. Hama Kutu Daun

Cara Mengatasi Daun Keriting Pada Tanaman Cabe Panduan Cara Praktis Mengatasi dan Mencegah Daun Keriting Pada Tanaman Cabe / Cabai
Kutu yang sering menyerang tanaman cabe biasa di sebut kutu kebul dengan nama latin Myzus persicae. Cara menyerang tanaman cabe, kutu kebul ibarat halnya thrips dan tungau yaitu menghisap cairan dari daun. Selain itu kutu ini menghasilkan ekskresi berupa cairan manis yang mengundang datangnya semut. Sehingga indikasi lain dari serangan kutu kebul ini terlihat adanya semut yang merajalela. 

Residu cairan hasil ekskresi tersebut mengundang adanya investasi jamur atau cendawan yang sanggup dilihat dengan adanya lapisan jelaga hitam pada daun. Daun tanaman cabe yang terjangkit kutu kebul akan menggulung pada ujungnya saja, di ikuti dengan pertumbuhan tumbuhan yang tidak subur sehingga terlihat kerdil, tidak berbunga usang kelamaan mati.

4. Hama Virus.

Serangan hama virus sanggup terjadi pada tanaman cabe lantaran adanya serangan hama thrips dan kutu kebul. Kedua hama tersebut merupakan carier atau pembawa hama virus. Virus yang di maksud adalah Cucumber Mosaic Virus (CMV)

Indikasi adanya investasi atau serangan hama virus ditandai dengan terlihatnya bercak berwarna kekuningan pada daun. Bercak kuning diatas permukaan daun, perlahan meluas hingga seluruh permukaan daun menguning. Bentuk daun menjadi lebih kecil dari ukuran normal, melengkung dan kaku sehingga daun terlihat keriting. Setelah kuning daun sebagian besar rontok. Tanaman cabai menjadi kerdil dan mati

Cara Mengatasi Hama Daun Keriting Pada Tanaman Cabe

Itulah beberapa hama yang menimbulkan daun keriting pada tanaman cabai. Setelah mengetahui penyebabnya tentu akan lebih gampang cara pengendalian atau mengatasinya, baik tidakan preventif (pencegahan) maupun kuratifnya (pengendalian) . Adpun cara pencegahan timbulnya hama daun keriting yaitu sebagai berikut :

1. Memilih bibit tanaman cabai yang tahan terhadap hama penyebab daun keriting.

2. Memelihara kebersihan lingkungan dengan cara membersihkan gulma atau rumput liar. Keberadaan rumput liar akan mengundang timbulnya aneka macam serangga yang sanggup membuatkan hama. Hal ini sanggup di atasi dengan menutup tanah memakai plastik mulsa. cara ini sangat efektif untuk mencegah tumbuhnya rumput liar. Keuntungan lainnya kelembababan tanah sanggup terjaga dengan baik dan biaya operasional sanggup di minimalisir.

3. Jika memungkinkan penyiraman sanggup dilakukan dengan springkel. Penyiraman ini sanggup menguirangi serangan hama thrip, kutu maupun tungau

4. Sebaiknya tidak mencampur (tumpang sari) tanaman cabe atau berdekatan dengan tumbuhan lain yang rawan terkena serangan trips maupun tungau ibarat singkong, . Tanaman singkong sanggup menularkan hama tungau, lantaran singkong seringkali menerima serangan hama tungau.

5. Menaburkan pestisida Furadan 3G pada area tanam sebelum penanaman bibit cabe. Furadan memperlihatkan kekebalan pada tanaman cabe lantaran bekerja secara sistemik yaitu dihisap oleh akar bersama air dan unsur hara lainya. Dosis yang di gunakan yaitu 60 - 90 kg per hektar atau 2 sendok makan per meter persegi.

6. Penyemprotan pestisida sesudah tumbuhan tumbuh atau sebelum terjadi serangan hama. Hal ini sangat efektif dilakukan dari pada penyemprotan sesudah terjadi serangan hama. Pestisida yang baik untuk pencegahan hama keriting pada tanaman cabe misalnya ibarat pestisida yang berbahan aktif Fipronil, Imidakloprid dll. Agar sanggup biar sanggup bertahan usang sanggup juga di campur dengan perekat pestisida, serta pupuk daun untuk menambah kesuburan tanaman.

Adapun cara pengendalian hama penyebab daun keriting sesudah terjadi serangan yaitu sebagai berikut : 

1. Lakukan penyemprotan dengan manggunakan insektisida yang sempurna sasaran. Untuk hama thrips sanggup di gunakan insektisida yang berbahan aktif abamektin, karbosulfan, fipronil, imidakloprid. Sedangkan untuk hama tungau sanggup dipakai akarisida dengan ibarat samite, mitac dan mesurol.

2. Pengendalian secara organik sanggup di lakukan dengan penyemprotan biopestisida dari larutan daun Antawali atau brotowali, kapur dan kunyit. Cara membuatnya : 1 kg daun brotowali, 10 sendok makan kapur, 1 kg kunyit di tumbuk atau di blender dan saring untuk mengambil larutanya dengan adonan air sebanyak 30ltr. Semprotkan dengan semprotan berkabut secara merata pada daun tanaman cabe.



3. Secara mekanik sanggup dilakukan dengan memotong daun yang terjangkit hama atau mencabut tumbuhan bila belum terjadi serangan yang banyak. Tetapi bila sudah terjadi serangan pada seluruh tumbuhan apalagi adanya serangan virus yang akut mau tidak mau harus dilakukan pencabutan dan pembakaran untuk mencegah serangan hama pada periode tanam mendatang.

4. Penyemprotan Fungisida untuk mengendalikan jamur atau cendawan yang timbul akhir hama kutu, ibarat : Antracol, Supracide, Dithane 

5. Memberikan jeda pada periode tanam berikutnya dengan tidak menanami lahan ataupun dengan menanam tumbuhan lain.

6. Pemulihan tumbuhan yang telah sembuh dari serangan hama sanggup dilakukan dengan pemupukan dan penyemprotan zat perangsang tumbuh ibarat  GA3,  Atonik, atau pupuk  daun.

Previous
Next Post »

Post a Comment