Mengenal dan Memahami Budaya Indonesia, upacara adat, pelet, wayang, mitos dan legenda, rumah adat, pakaian adat, Asal Usul Sejarah Borobudur, Nenek Moyang, Tari Rumah Adat, Hindu, Budha, Islam, Majapahit, Merah Delima, Pusaka, Pocong, Kuntilanak, Nyi Roro Kidul

Thursday, December 1, 2016

Cara Memelihara Flora Cabai Semoga Berbuah Lebat Dan Melimpah



Berikut ini yaitu beberapa cara budidaya cabai yang sanggup Anda terapkan semoga hasil produksinya sanggup maksimal dan mempunyai kualitas yang bagus.

Sistem Mulsa Plastik 

Dewasa ini bertani cabai bibit unggul sistem mulsa plastik hitam perak (MPHP) banyak dipraktekkan pada cabai Hot Beauty, Hero, Long Chili, Ever-Flavor dan cabai Paprika. Dimungkinkan pula pada usahatani cabai keriting bibit unggul maupun cabai kecil (rawit, cengek) hibrida. Alasan utama sistem MPHP dipakai pada cabai-cabai bibit unggul yaitu untuk mengimbangi biaya pengadaan MPHP dari peningkatan hasil cabai yang lebih tinggi daripada cabai biasa, sehingga secara hemat menguntungkan. Budidaya cabai bibit unggul dengan sistem MPHP merupakan perbaikan kultur teknik ke arah yang intensif. Pada umumnya sistem budidaya cabai di sentra-sentra produksi cabai masih memakai benih lokal dan populasi tumbuhan per hektarnya tinggi. Populasi yang sangat rapat ini sanggup menyebabkan penangkapan sinar matahari setiap tumbuhan berkurang dan kelembaban udara di sekitar kebun menjadi tinggi. Kelembaban yang tinggi seringkali sanggup meningkatkan serangan hama dan penyakit. Perbaikan kultur teknik budidaya cabai secara intensif untuk meningkatkan produksi maupun kualitas hasil, diantaranya yaitu penggunaan benih unggul dari varietas bibit unggul yang bermutu tinggi, penerapan MPHP, pemupukan berimbang, pengendalian hama dan penyakit, serta cara-cara lain yang khas menyerupai pemasangan turus dan perempelan tunas ataupun daun. 

Kegiatan pokok teknik budidaya cabai bibit unggul sistem MPHP mencakup : 

Penyiapan Lahan 

Dalam budidaya cabai bibit unggul sistem MPHP, penyiapan lahan harus didahulukan, kemudian disusul dengan penyiapan benih atau pembibitan. Maksudnya semoga tanah sebagai media tanam benar-benar telah matang dan layak ditanami. Sebaliknya, jikalau pembibitan didahulukan, maka penyiapan lahan akan terburu-buru, sehingga tanahnya belum matang benar dan bibit sudat terlanjur tua. Bibit cabai bibit unggul umumnya siap dipindahtanamkan dari persemaian ke lapangan (kebun) pada umur 17 – 23 hari (berdaun 2 – 4 helai). Bila bibit terlambat dipindahtanamkan (terlanjur tua), pertumbuhan kurang optimal dan produksinya menurun (rendah). 

Persyaratan lahan untuk kebun cabai bibit unggul sistem MPHP yaitu : 

Tempatnya terbuka semoga menerima sinar matahari secara penuh. Lahan bukan bekas pertanaman yang sefamili, menyerupai kentang, tomat, terung taupun tembakau ; guna menghindari risiko serangan penyakit. 


Outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;”> Lahan yang paling baik yaitu berupa tanah sawah bekas tumbuhan padi, semoga tidak perlu membajak cukup berat. 

Lahan tegalan (tanah kering) sanggup digunakan, asal cukup tersedia air. 

Persiapan Lahan 
Dalam teknik budidaya cabe, hal yang cukup penting yaitu mempersiapkan lahan. Dalam hal ini Anda harus menyediakan sebidang tanah yang sudah dibuat bedengan. Bedengan yaitu lahan yang sudah dibuat menyerupai gundukan memanjang sebagai daerah menanam cabe

Tanah harus sudah diolah, yaitu digemburkan, diberi air dan pupuk semoga tanah sanggup menjadi daerah tumbuh yang baik. Setelah itu lapisi bedengan dengan plastik khusus yang kemudian dilubangi sebagai daerah menanam benih cabe. Jarak antara satu cabai dengan yang lain yaitu sekitar 50-70 cm. 

Persiapan Bibit 

Salah satu cara menanam cabai yaitu menentukan bibit yang anggun . Pilihlah bibit cabe yang berkualitas yang sanggup Anda dapatkan pada penjual bibit-bibit tanaman yang sudah terpercaya. Anda juga sanggup memperoleh bibit cabe dengan cara mengambil biji dari cabai itu sendiri. 

Letakkan biji cabai tersebut pada sebuah polybag yang sudah diisi adonan tanah dan pupuk kandang (satu polybag berisi satu biji cabe). Siram dengan air sedikit saja semoga tanah tetap lembap dan lembab. Setelah sekitar 20-30 hari, bibit cabe akan muncul dan siap dipindahkan ke bedengan yang sudah disipakan sebelumnya. 

Penanaman 

Salah satu teknik budidaya cabai mencakup cara penanamannya. Pilihlah bibit cabe yang sehat dengan ciri-ciri berbatang besar lengan berkuasa dan mempunyai daun sebanyak kira-kira 6 helai. 


Lepas plastik polybag dan pindahkan bibit tersebut pada bedengan ketika matahari tidak terlalu terik (lebih baik pagi atau sore). Bila bibit cabe sudah dipindahkan dalam lahan yang lebih luas, segera beri pupuk dan air secukupnya. 

Perawatan 

Perawatan tumbuhan yaitu salah satu hal yang sangat penting dalam teknik budidaya cabe. Perawatan mencakup penyiraman, pemupukan, dan juga pengendalian hama serta penyakit. 


Penyiraman sanggup dilakukan sekali dalam sehari untuk menjaga tanah tidak kering, sedangkan pemupukan sanggup dilakukan sekali dalam seminggu. Untuk hama, Anda sanggup memakai obat atau pestisida yang sanggup dibeli di toko-toko kimia. 

Panen 

Jika tanaman cabe sudah berbuah dan cukup masak, segera petik buah tersebut pada pagi hari. Buah cabai yang anggun untuk dipanen yaitu buah yang tidak terlalu muda tapi juga tidak terlalu matang. Sesudah dipetik, segera simpan cabe-cabe tersebut di daerah yang kering dan sejuk. 

Itulah beberapa cara sederhana dalam teknik budidaya cabe. Cukup gampang dilakukan dan Anda sanggup menerima hasil produksi yang memuaskan. 

Demikianlah artikel mengenai Cara Menanam Cabai
  

Previous
Next Post »

Post a Comment