Mengenal dan Memahami Budaya Indonesia, upacara adat, pelet, wayang, mitos dan legenda, rumah adat, pakaian adat, Asal Usul Sejarah Borobudur, Nenek Moyang, Tari Rumah Adat, Hindu, Budha, Islam, Majapahit, Merah Delima, Pusaka, Pocong, Kuntilanak, Nyi Roro Kidul

Tuesday, December 20, 2016

Cara Unik Menciptakan Bunga Mawar Indah Rajin Berbunga Dan Peluang Usahanya

Bunga Mawar - Mawar merupakan tanaman hias berupa herba dengan batang berduri. Mawar yang dikenal nama bunga ros atau Ratu Bunga merupakan simbol atau lambang kehidupan religi dalam peradaban manusia. Bunga ini juga sering digunakan oleh para cukup umur untuk diberikan pada kekasih sebagai tanda cintanya. Bunga ini banyak ditanam dihalaman rumah. Bunga yang berwarna merah yang menghiasi rumah menjadi lebih indah ini gampang untuk ditanam.


budidaya-tanaman-hias"> BUDIDAYA TANAMAN HIAS

Di Indonesia berkembang aneka jenis mawar bibit unggul yang berasal dari Holand (Belanda). Mawar yang banyak peminatnya ialah tipe Hybrid Tea dan Medium, mempunyai variasi warna bunga cukup banyak, mulai putih hingga merah padam dan tingkat produktivitas tinggi: 120-280 kuntum bunga/m2 /tahun.

SYARAT TUMBUH

1.     Iklim

·         Angin tidak mempengaruhi dalam pertumbuhan bunga mawar.
·         Curah hujan bagi pertumbuhan bunga mawar yang baik ialah 1500-3000 mm/tahun. Memerlukan sinar matahari 5-6 jam per hari. Di tempat cukup sinar matahari, mawar akan rajin dan lebih cepat berbunga serta berbatang kokoh. Sinar matahari pagi lebih baik dari pada sinar matahari sore, yang menjadikan pengeringan tanaman.
·         Tanaman mawar mempunyai daya pembiasaan sangat luas terhadap lingkungan tumbuh, sanggup ditanam di tempat beriklim dingin/sub-tropis maupun di tempat panas/tropis. Suhu udara sejuk 18-26 derajat C dan kelembaban 70-80 %.

budidaya-tanaman-hias">2.      Media Tanam

·         Penanaman dilakukan secara eksklusif pada tanah secara permanen di kebun atau di dalam pot. Tanaman mawar cocok pada tanah liat berpasir (kandungan liat 20-30 %), subur, gembur, banyak materi organik, aerasi dan drainase baik.
·         Pada tanah latosol, andosol yang mempunyai sifat fisik dan kesuburan tanah yang cukup baik.
·         Derajat keasaman tanah yang ideal ialah PH=5,5-7,0. Pada tanah asam (pH 5,0) perlu pengapuran kapur Dolomit, Calcit atupun Zeagro takaran 4-5 ton/hektar.
Pemberian kapur bertujuan untuk menaikan pH tanah, menambah unsur-unsur Ca dan Mg, memperbaiki kehidupan mikroorganisme, memperbaiki bintil-bintil akar, mengurangi keracunan Fe, Mn, dan Al, serta menambah ketersediaan unsurunsur P dan Mo. Tanah berpori-pori sangat dibutuhkan oleh akar mawar.

Pembibitan

1.      Persyaratan Bibit
Supaya biji tumbuh dengan baik, pilih biji yang sehat dengan memasukan ke dalam air (yang baik akan tenggelam, yang mengapung dibuang).

2.      Penyiapan Benih
Tahap-tahap penyiapan benih tumbuhan dari biji:
a) Pemilihan buah
- Pilih buah mawar dari tumbuhan induk yang sudah produktif berbunga dan jenis unggul sesuai keinginan.
- Petik buah mawar terpilih yang sudah matang (masak) di pohon.

3.      Teknik Penyemaian Benih
a)      Ambil (angkat) biji-biji mawar dari buah yang telah membusuk dalam media semai.
b)      Pilih biji-biji mawar yang baik, yaitu bernas yang karam kalau dimasukkan ke dalam air
c)      Cuci biji mawar dengan air bersih.
d)     Tiriskan biji-biji mawar terpilih ditempat teduh untuk segera disemaikan pada kolam persemaian.
e)      Semaikan biji mawar secara merata berdasarkan barisan pada jarak antar-baris 5- 10 cm. Biji akan berkecambah pada umur empat ahad sehabis semai.

4.      Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
a)      Siram media persemaian mawar secara kontinu 1-2 kali sehari.
b)      Sapih (perjarang) bibit mawar yang sudah cukup besar ke dalam polybag kecil yang sudah diisi media adonan tanah, pasir dan pupuk organik (1:1:1).

5.      Pemindahan Bibit
Pindahkan tanam bibit mawar yang sudah berumur 22 bulan ke kebun/tempat penanaman yang tetap (permanen).


Pengolahan Media Tanam


Tempat penanaman mawar sanggup dilakukan di lahan kebun, taman dan dalam pot. Tata cara penyiapan lahan untuk kebun mawar agak berbeda dengan dalam pot/polybag.
Persiapan:
a.       Penyiapan lahan kebun/taman
- Lahan untuk kebun/taman mawar dipilih tanah gembur, subur dan menerima sinar matahari eksklusif (terbuka).
- Bersihkan lokasi kebun dari rumput-rumput liar/batu kerikil.
b.      Penyiapan media dalam pot
- Siapakan media tanam berupa tanah subur, pupuk organik (pupuk kandang, kompos, Super TW Plus) dan pasir. Komposisi media adonan tanah, pupuk kandang, kompos dan pasir, 1:1:1. Campuran tanah dengan Super TW Plus perbandingan 6:1.
- Sediakan pot yang ukurannya diubahsuaikan dengan besar kecilnya tumbuhan mawar. Pot yang paling baik ialah pot yang terbuat dari materi tanah dan tidak dicat.
- Siapkan bahan-bahan penunjang lainnya menyerupai pecahan bata merah atau genteng atau arang. Bahan tersebut sanggup berfungsi sebagai pengisap kelebihan air (drainase) dan memudahkan sewaktu pemindahan tumbuhan ke pot atau tempat tanam yang baru.
c.       Pengisian media tanam ke dalam pot
- Dasar pot dilubangi untuk kelebihan air.
- Basahi pot dengan air hingga cukup basah.
- Isikan pecahan bata merah/genting/arang pada dasar pot setebal ±1 cm hingga sepertiga cuilan pot, lubang pembuangan air di dasar pot jangan tersumbat.
- Isikan serasah (humus) secara merata setebal ± 1cm di atas lapisan bata merah/genting.
- Isikan media tanam adonan tanah, pasir dan pupuk kandang/ kompos (1:1:1) atau adonan tanah dengan pupuk organik Super TW Plus (6:1) ditambah sedikit debu dapur. Pengisian media hingga 90 % penuh atau 0,5- 1,0 cm di bawah batas permukaan pot sebelah atas. Pot siap ditanami bibit (tanaman) mawar.
d.      Pembukaan Lahan
a)Tanah dicangkul/dibajak sedalam ± 30 cm hingga gembur.
b) Biarkan tanah dikeringanginkan selama 15–30 hari supaya matang dan bebas dari gas-gas beracun.
e.       Pembentukan Bedengan
Buat bedengan-bedengan dengan ukuran lebar 100-120 cm, tinggi 30 cm, jarak antar bedengan 30-40 cm, dan panjangnya tergantung keadaan lahan. Bila akan dirancang taman mawar yang asimetris, maka penyiapan lahannya dibentuk bentukbentuk yang diinginkan, contohnya lingkaran (bulat) atau guludan-guludan yang harmonis dengan lingkungan sekitarnya.
f.       Pemupukan
Pupuk organik (pupuk kandang/kompos) 20-30 ton/hektar atau Super TW Plus 4-5 ton/hektar diberikan secara disebar dan dicampur merata bersama tanah sambil merapikan lahan (bedengan). Pemberian pupuk organik dengan dimasukkan (diisikan) ke dalam lubang tanam rata-rata 1-2 kg/tanaman.

Teknik Penanaman


a.       Penentuan Pola Tanam
Buat lubang tanam pada jarak 60×60 cm atau 70×70 cm, tergantung jenis mawar dan kesuburan tanahnya.
b.      Pembuatan Lubang Tanam
Untuk menciptakan lubang diharapkan sekop melengkung supaya diperoleh lubang berbentuk silindris. Ukuran lubang 45×45×45 cm. Kedalaman yang baik yaitu kalau tumbuhan diletakkan dalam lubang, kedudukan cuilan percabangan utama (bud union) letaknya sejajar dengan permukaan tanah. Akar mawar tidak sanggup menembus tanah terlalu dalam, maka tidak perlu mencangkul tanah terlalu dalam, cukup 45–55 cm.

Pada dikala menciptakan lubang, tanah di permukaan (top soil), sub-soil dikumpulkan terpisah, alasannya ialah akan digunakan untuk menutup lubang kembali. Bila tempat itu tertutup rumput, harus diambil dalam bentuk lempengan-lempengan dan diletakkan di tempat teduh, untuk digunakan sebagai pupuk, dengan memasukkannya ke dalam lubang. Lempengan rumput diletakkan terbalik. Top soil dicampur dengan materi organik (seperti kompos, pupuk hijau, pupuk kandang dan sebagainya) perbandingan 4 cuilan tanah dan 1 cuilan materi organik. Lubang ditimbuni sub-soil dicampur dengan materi organik (dalam jumlah lebih banyak dari pada adonan untuk top soil) dan super fosfat (dapat juga digunakan tepung tulang) 20%. Jumlah super fosfat 1,5-2 kg per 10 m2 tanah, tepung tulang 1,5-3 kg per 10 m2. Lubang diisi top soil dan materi organik hingga membentuk gundukan.


Cara Penanaman


Waktu tanam mawar ialah pada awal demam isu hujan (bila keadaan airnya memadai sanggup dilakukan sepanjang musim/tahun. Tanaman mawar yang ditanam berupa bibit cabutan (tanpa tanah), dan bibit yang berasal dari polybag.

Cara penanaman bibit mawar cabutan :
a.       Bongkar bibit tanaman mawar dari kebun pembibitan secara cabutan.
b.      Potong sebagian batang dan cabang-cabangnya, sisakan 20–25 cm supaya habitus tumbuhan menjadi perdu (pendek).
c.       Potong sebagian akar-akarnya dengan gunting pangkas tajam dan steril.
d.      Rendam bibit mawar dalam air atu larutan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) menyerupai Dekamon 1–2 cc/liter selama 15–30 menit.
e.       Tanam bibit mawar di tengah-tengah lubang tanam dan akarnya diatur menyebar ke semua arah. Timbun (urug) dengan tanah hingga batas pangkal leher batang.
f.       Padatkan tanah di sekeliling batang tumbuhan mawar pelan-pelan supaya akarakarnya sanggup kontak eksklusif dengan air tanah.
g.      Siram tanah di sekeliling perakaran tumbuhan hingga basah.
h.      Pasang naungan sementara dari anyaman bambu/bahan lain untuk melindugi tumbuhan mawar dari teriknya sinar matahari sore hari.

Penanaman bibit mawar dari polybag berbeda dengan penanaman bibit mawar cabutan. Bibit mawar dari polybag dipindahtanamkan secara lengkap bersama tanah dan akar-akarnya.

Tata cara penanaman bibit mawar dari polybag ialah sebagai berikut:
a.       Siram media dalam polybag yang berisi bibit mawar hingga cukup basah.
b.      Angkat polybag kemudian balikkan posisinya sambil ditekuk-tekuk cuilan dasarnya supaya bibit mawar bersama tanah dan akar-akarnya terlepas (keluar) dari polybag. Bila polybag berukuran besar, maka pengeluaran bibit mawar sanggup dengan cara menyobek atau menyayat polybag tersebut.
c.       Tanamkan bibit mawar ke dalam lubang tanam yang telah disiapkan jauh hari sebelumnya. Letak bibit mawar sempurna di tengah-tengah lubang tanam, kemudian urug dengan tanah hingga penuh sambil dipadatkan pelan-pelan
d.      Siram tanah di sekeliling perakaran tumbuhan mawar hingga cukup basah. Bibit mawar akan eksklusif segar dan tumbuh tanpa melalui pelayuan atau istirahat dulu.

Pemeliharaan Tanaman


a.       Penyiangan
Kegiatan penyiangan biasanya bersamaan dengan pemupukan supaya sanggup menghemat biaya dan tenaga kerja. Rumput liar yang tumbuh pada selokan/parit antar bedengan dibersihkan supaya tidak menjadi sarang hama dan penyakit. Penyiangan sebulan sekali (tergantung pertumbuhan gulma), dengan mencabut rumput-rumput liar (gulma) secara hati-hati supaya tidak merusak akar tumbuhan atau membersihkan dengan alat bantu kored/cangkul.
b.      Pemupukan
Jenis dan takaran (takaran) pupuk yang dianjurkan untuk tumbuhan mawar ialah pupuk NPK (5-10-5) sebanyak 5 gram/tanaman. Bila pertumbuhan tunas lambat dipupuk NPK pada perbandingan 10:10:5, kalau tangkainya lemah perbandingan pupuk NPK 5:15:5. Jenis dan takaran pupuk lain ialah adonan pupuk yang terdiri atas: 90–135 kg N ditambah 400 kg P2O5 ditambah 120 kg K2O/ha/tahun atau setara dengan 200– 300 kg Urea ditambah 840 kg TSP ditambah 250 kg KCL/ha/tahun. Berdasarkan hasil penelitian Balai Penelitian Hortikultura (Balitro), tumbuhan mawar perlu dipupuk pupuk NPK 5 gram/pohon pada dikala tanam atau 7–15 hari sehabis tanam.

Pemupukan berikutnya secara kontinu tiap 3–4 bulan sekali, tergantung keadaan pertumbuhan tanaman. Dosis dan jenis pupuk yang dianjurkan ialah adonan pupuk Nitrogen 600 kg N ditambah Fosfat 1000 kg P2O5 ditambah Kalium 400 kg K2O/ha/tahun atau setara dengan urea ± 1350 kg ditambah TSP 2100 kg ditambah KCL 800 kg/ha/tahun. Tiap kali pemupukan diberikan 1/4 - 1/3 takaran pupuk 337,5–450 kg Urea ditambah 525–700 kg TSP ditambah 100–133 kg KCl per hektar. Pemberian pupuk sebaiknya pada dikala sebelum berbunga, sedang berbunga, dan sehabis kuntum bunga layu. Cara tunjangan pupuk dengan ditabur dalam paritparit kecil dan dangkal diantara barisan tumbuhan atau di sekeliling tajuk tanaman, kemudian ditutup dengan tanah tipis dan segera disiram hingga cukup basah.
c.       Pengairan dan Penyiraman
Pengairan dan penyiraman dilakukan:
·         Pada fase awal pertumbuhan (sekitar umur 1-2 bulan sehabis tanam), dilakukan secara kontinu tiap hari 1-2 kali. Pengairan berikutnya berangsur-angsur dikurangi atau tergantung keadaan cuaca dan jenis tanah (media).
·         Waktu tunjangan air yang baik pada pagi dan sore hari, dikala suhu udara dan penguapan air dari tanah tidak terlalu tinggi.
·         Cara pengairan ialah dengan disiram secara merata memakai alat bantu emrat (gembor).

Panen


1.      Ciri dan Umur Tanaman Berbunga
Ciri-ciri bunga mawar siap dipetik (dipanen) untuk tujuan sebagai bunga potong : kuntum bunganya belum mekar penuh dan berukuran normal. Untuk tujuan bunga tabur pemetikan bunga pada stadium sehabis mekar penuh.
Waktu panen yang ideal ialah pagi atau sore hari (saat suhu udara dan penguapan air tidak terlalu tinggi). Di beberapa pusat produsen bunga potong melaksanakan pemetikan bunga mawar pada malam hari.
2.      Cara Pemetikan Bunga
Cara panen bunga mawar ialah dengan memotong tangkai bunga pada cuilan dasar (pangkal) atau disertakan dengan beberapa tangkai daun. Alat pemotong bunga mawar sanggup berupa pisau ataupun gunting pangkas yang tajam, higienis dan steril.
3.      Periode Panen
Tanaman mawar yang bibitnya berasal dari stek ataupun okulasi sanggup dipanen pada umur 4-5 bulan sehabis tanam atau tergantung varietas dan kesuburan pertumbuhannya. Pembuangan ini akan produktif bertahun-tahun berkisar 3-5 tahun.

Pasca Panen

1.      Pengumpulan
1) Pengumpulan pascapanen bunga potong mawar:
a)Kumpulkan bunga segera seusai panen dan masukkan ke dalam wadah (ember) yang berisi air bersih. Posisi tangkai bunga diatur sebelah bawah terendam air.
b) Angkut seluruh hasil panen ke tempat pengumpulan hasil untuk memudahkan penanganan berikutnya.
2) Pengumpulan pascapanen bunga mawar tabur:

Kumpulkan kuntum bunga mawar yang gres dipetik ke dalam suatu wadah (keranjang plastik, tampah/ember berisi air bersih).

2.      Penyortiran dan Penggolongan
1)Sortir bunga yang rusak, layu dan busuk pisahkan secara tersendiri.
2) Klasifikasikan bunga berdasarkan jenis, ukuran bunga, panjang tangkai bunga dan warna bunga yang seragam. Pengklasifikasian berdasarkan panjang tangkai bunga dipisahkan ke dalam dua grade. Grade A bunga dengan panjang tangkai lebih dari 60 cm, grade B panjang tangkai kurang dari 60 cm.

3.      Penyimpanan
1)Untuk bunga potong mawar, simpan bunga yang telah dikemas ke dalam ruang penyimpanan bersuhu hirau taacuh (cold storage) dengan kelembaban relatif stabil 90 %.
2) Untuk bunga mawar tabur, simpan di tempat/ruangan teduh, dingin, lembab, dan sirkulasi udara baik.

4.      Pengemasan dan Pengangkutan
1) Ikat bunga yang telah diklasifikasikan dan disatukan menjadi suatu ikatan-ikatan. Tiap ikatan berisi 20 tangkai bunga.
2) Kemas ikatan-ikatan bunga tadi ke dalam keranjang/dos karton dan sirkulasi udara baik.
3) Angkut bunga mawar ke tempat target pasar.
4) Alasi pangkai tangkai bunga dengan kapas lembap atau masukkan ke dalam botol plastik berisi air, terutama untuk tujuan pengiriman jarak jauh.
5) Tambahkan remukan es di sekitar wadah (kontainer) bunga mawar supaya kondisi ruangan alat angkut cukup hirau taacuh dan lembab.

5.      Pengemasan
Bunga mawar segar dikemas dengan kotak karton yang gres dan kokoh, baik, higienis dan kering serta berventilasi. Jumlah tangkai sebanyak 15-20 tangkai diikat dan dibungkus. Kemudian dimasukkan ke dalam kemasan karton. Kemasan lain dengan bobot dan jumlah tangkai tertentu sanggup digunakan atasdasar janji antara pihak penjual dan pihak pembeli. Ujung tangkai bunga dimasukkan ke dalam kantong plastik berisi kapas lembap mengandung materi pengawet. 


Previous
Next Post »

Post a Comment