Mengenal dan Memahami Budaya Indonesia, upacara adat, pelet, wayang, mitos dan legenda, rumah adat, pakaian adat, Asal Usul Sejarah Borobudur, Nenek Moyang, Tari Rumah Adat, Hindu, Budha, Islam, Majapahit, Merah Delima, Pusaka, Pocong, Kuntilanak, Nyi Roro Kidul

Tuesday, December 20, 2016

Panduan Cara Gampang Budidaya Jamur Tiram Skala Rumah Tangga

Budidaya Jamur Tiram - Jamur tiram selain rasanya yang gurih ketika di goreng dan nikmat ketika di oseng-oseng, mempunyai berbagai gizi yang terkandung. Budidaya Jamur Tiram Rumah Tangga yakni inspirasi yang bagus, selama ini jamur tiram dibudidayakan di dataran tinggi dalam skala besar. namun, ternyata jamur tiram adaptif di dataran rendah menyerupai jakarta dan sekitarnya. produktivitas pun tidak beda jauh dengan di dataran tinggi. besar kumbung sanggup diadaptasi dengan luas tanah yang ada. pasarnya kian terbentang alasannya yakni kian banyak olahan berbahan baku jamur tiram.


Usaha Budidaya Jamur Tiram Rumah Tangga

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa miselium yang disimpan di tempat yang redup, jumlahnya lebih banyak disbanding di temapat yang jelas dari cahaya matahari yang penuh.
Miselium yakni jaringan yang didalamnya kumpulan dari hifa jamur. Miselium sanggup tumbuh pada sel dinding kayu dengan melaksanakan penetrasi pada dinding sel kayu dengan cara melubanginya.

Proses penetrasi dinding sel kayu dibantu oleh enzim pemecah selulosa, hemiselulosa, dan lignin yang dihasilkan oleh jamur melalui ujung benang-benang miselium. Enzim tersebut mencerna senyawa kayu sekaligus memanfaatkannya sebagai sumber (zat) makanan.
Syarat Tumbuh Jamur Tiram.

Keadaan IKLIM
  1. Temperature
    Serat (miselium) jamur tiram putih tumbuh dengan baik pada kisaran suhu antara 23-28 °C, artinya kisaran temperature normal untuk pertumbuhannya.  Waluapun begitu, dengan temperature di bawah 23 °C, miselium jamur masih sanggup tumbuh meskipun memerlukan waktu yang lebih lambat.

    Sedangkan untuk pertumbuhan badan buahnya yang bentuk menyerupai cangkang tiram, memerlukan kisaran suhu antara 13-15 °C selama 2 samapai 3 hari.

    Bila nilai temperature rendah tersebut tidak didapatkan, maka ada dua kemungkinan yang terjadi, yaitu pertumbuhan tumbuh buah jamur tidak akan terbentuk, yang berarti pemeliharaan tidak berhasil, atau walaupun terbentuk maka waktu yang dibutuhkan akan lama.

    Tetapi walaupun demikian fase kedua jamur tiram putih tersebut masih sanggup tumbuh pada rentang suhu 12-37,8 °C.
  2. Kelembapan
    Kandungan air di dalam subtract sangat kuat terhadap pertumbuhan dan perkembangan miselium jamur.

    Terlalu sedikit air akan menimbulkan pertumbuhan dan perkembangan akan terganggu, bahkan terhenti sama sekali. Namun, apabila terlalu banyak air, miselium akan membusuk dan mati. Kandungan air didalam subtract tumbuhan akan didapat dengan baik bila dilakukan penyiraman.

    Jamur tumbuh baik dalam keadaan yang lembab, tetapi tidak menghendaki genangan air. Miselium jamur tiram tumbuh optimal pada subtract yang mempunyai kandungan air sekitar 60%. Sedangkan untuk merangsang pertumbuhan tunas dan badan buah, memerlukan kelembapan udara sekitar 70-85%.
  3. Cahaya
    Miselium jamur tiram putih tumbuh optimal pada keadaan gelap. Sebaliknya, badan buah jamur tidak sanggup tumbuh pada tempat gelap. Cahaya dibutuhkan untuk merangsang pertumbuhan badan buah. Tangkai jamur akan tumbuh kecil dan tudung tumbuh absurd bila ketika pertumbuhan primordial tidak memperoleh penyiraman.

    Akan tetapi, cahaya matahari yang menembus secara eksklusif sanggup merusak dan menimbulkan kelayuan, serta ukuran tudung yang relative kecil. Pertumbuhan jamur hanya akan memerlukan cahaya yang bersifat menyebar. Oleh alasannya yakni itu, dibutuhkan peneduh pohon di bersahabat bangunan tempat pemeliharaan jamur.
  4. Udara
    Jamur tiram putih yakni tumbuhan saprofit fakultatif aerobic yang membutuhkan oksigen sebangai senyawa untuk pertumbuhannya. Sirkulasi udara yang lancer akan menjamin pasokan oksigen. Terbatasnya pasokan oksigen udara disekitar tempat tumbuh jamur sanggup mengganggu pertumbuhan badan buah.

    Jamur tiram juga yang tumbuh pada tempat yang kekurangan oksigen mempunyai badan buah kecil dan abnormal. Tubuh buah jamur yang tumbuh pada tempat yang kekurangan oksisgen akan gampang layu  dan mati. Jamur tiram juga memerlukan sirkulasi udara segar untuk pertumbuhannya. Oleh alasannya yakni itu, harus diberi ventilasi supaya pertukaran udara sanggup berjalan secara baik.

    Pertumbuhan miselium jamur memerlukan kandungan karbon dioksida yang agak tinggi, yaitu 15%-20%. Tetapi, jamur tiram yang tumbuh pada tempat yang mengandung karbo dioksida yang terlalu tinggi mempunyai badan buah yang abnormal. Biasanya, tudung jamur tiram tumbuuh relative kecil dibandingkan tangkainya.
  5. Derajat Keasaman (pH)
    Miselium jamur tiram putih tumbuh optimal pada pH media yang sedikit asam, yaitu antara 5,0-6,5. Nilai pH medium dibutuhkan untuk produksi metabolism dari jamur tiram putih, menyerupai produksi asam organic.

    Kondisi asam sanggup menimbulkan pertumbuhan miselium jamur tiram terganggu, tumbuh kontaminasi oleh jamur lain, bahkan menimbulkan kematian jamur tiram putih. Kondisi pH yang terlalu tinggi (basa), sanggup menimbulkan system metabolism dari jamur tiram putih tidak efektif. Bahkan, menimbulkan kematian. Tubuh buah jamur tiram tumbuh optimal pada pH lingkungdn yang mendekati normal (pH 6,8-7,0).

Media Tanam Jamur Tiram

Secara tradisional, di Jepang, bibit ditanam di dalam lubang atau garisan di kayu kering. Pengeringan dilakukan dengan tenaga sinar matahari atau listrik. Dalam budidaya modrn, media tumbuh yang digunakan berupa kayu tiruan (log) yang dibentuk dalam bentuk silinder. Komposisi media ini berupa sumber kayu (gergaji kayu, ampas tebu), sumber gula (tepung-tepungan), kapur, pupuk P, dan air.

Nutrisi
Pertumbuhan yang optimal sanggup dicapai bila lingkungannya sesuai serta tersedia nutrisiyang cukup. Protoplas sel memerlukan  nitrogen, fosfor, dan nutrisi lai. Karbon selain dibutuhkan untuk pembentukan protoplasma, juga dibutuhkan sebagai sumber energy. Sehingga karbon lebih banyak dibutuhkan  disbanding dengan nitrogen.
Nitrogen dibutuhkan untuk pembentukan asam nukleat. Sedangkan protein dan kitin dibutuhkan untuk pembentukan dinding sel jamur.

Kehadiran Mikro Organisme lain
Media tempat tumbuh merupakan sumber energy utama bagi jamur tiram. Kehadiran mikroorganisme lain sanggup menimbulkan persaingan dalam mendapat nutrisi,  sehingga jamur yang diharapkan tidak sanggup tumbuh dengan optimal. 
Bahkan, sebagian dari competitor tersebut sanggup mengeluarkan senyawa yang bersifat toksin terhadap organism disekitarnya.
Sterilisasi media merupakan cara yang efektif untuk membebaskan media tanam dari kehadiran jasad asing di dalam media tanam yang tidak diharapkan.

Ketinggian Tempat
Kondisi di atas lebih gampang dicapai didaerah dataran tinggi sekitar 700-800 m dpl. Kemungkinan budidaya jamur didataran rendah tidak mustahil, asalkan iklim ruang penyimpanan sanggup diatur dan diadaptasi dengan kebutuhan jamur.

Pembibitan Jamur Tiram
Bibit yang sanggup digunakan yakni F3. Bibit ini sanggup dibentuk atau diperoleh dari petani jamur yang s udah sanggup menciptakan bibit bibit jamur. Untuk menciptakan bibit sendiri, dibutuhkan alat dan materi yang steril alasannya yakni proses ini sangat rentan terhadap kontaminasi. Sterilisasi pembuatan bibit biasa memakai laminar flow atau transfer box.

Alat dan Bahan
Untuk membudidayakan jamur tiram, dibutuhkan alat dan materi sebagai berikut :
  1. Kompor minyak tanah
  2. Drum berdiameter 80 cm, tinggi 96 cm
  3. Rak, dengan luas 3m²
  4. pH meter
  5. Thermometer
  6. Sprayer / penyemprot, dengan pipa paralon 2 inci sebanyak 300 buah
  7. Cincin
  8. Lampu spirtus, dengan volume 30 liter
  9. Baskom plastic
  10. Sekpo
  11. Serbuk kayu albasia sebanyak 10,5 kg
  12. Dedak halus sebanyak 21 kg
  13. Tepung jagung sebanyak 0,6 kg
  14. TSP murni 1 kg
  15. Kapur 3 buah
  16. Bibit jamur F3 sebanyak 3 buah
  17. Alcohol 95% sebanyak 1 liter
  18. Kantung plastic transparan (20x35x0,5)  cm sebanyak 300 buah
  19. Kertas roti 10 x 10 sebanyak 300 buah
  20. Karet gelang tahan panas 600 buah
  21. Air sumur 30 liter

Pembuatan Jamur Tiram 
Adapun proses pembuatan jamur tiram yakni sebagai berikut
  1. Serbuk gergaji dipilih dan dibersihkan. Bagian yang besar dan tajam dibuang alasannya yakni sanggup merusak plastic substrat.
  2. Bahan yang sudah ada dicampur sesuai komposisi dosis dalam jolang / bejana plastic. Aduk hingga merata, jangan hingga ada gumpalan-gumpalan. Adapun materi yang dicampurkan untuk menghasilkan 100 log yakni sebagai berikut :
    •    Serbuk gergaji atau ampas tebu halus 10,5 kg
    •    Tepung jagung 0,6 kg
    •    Dedak halus 21 kg
    •    TSP 1 kg
    •    Kapur 3 buah
         Beri air secukupnya, dengan kandungan air 60% dan pHmedia diukur.
  3. Campuran materi dimasukan ke dalam plastic transparan dengan ukuran 20 x 35 cm dan tebal 0,5. Media harus dipadatkan supaya terbentuk log yang baik. Media yang anggun yakni kepadatannya merata. Jangan lupa, ujung plastic potongan bawah ditusuk jari telunjuk supaya masak. Hal ini dilakukan supaya materi yang dimasukkan dan dipadatkan sanggup duduk posisinya (tidak miring). Pengisian dilakukan tidak terlalu penuh, tapi disisakan 15 cm untuk memudahkan dalam mengikat.
  4. Tiap log ditimbang beratnya, yaitu sebanyak 1,2 kg.
  5. Sisa ujung plastic ke dalam cincin dilipat keluar, kemudian diikat verbal plastic tersebut dengan karet tahan panas.
  6. Tutup verbal log tersebut dengan kapaskemudian tutup lagi dengan kertas, kemudian diikat lagi dengan karet.
  7. Dilakukan pengukusan terhadap log media selama 12 jam.
  8. Lamanya pengukusan dihitung sesudah air di dalam drum mendidih.
  9. Setelah simpulan pengukusan, media di angkat dari drum. Lalu, biarkan selama 8 jam atau hingga hambar pada ruangan yang tertutup. Untuk selanjutnya, dilakukan penanaman bibit.
  10. Setelah media dingin, gres dilakukan penanaman bibit, caranya:
    -    Penanaman bibit dilakuan di ruangan tertutup
    -    Semprot isi ruangan dengan alcohol 95%
    -    Gunakan sarung sarung tangan dan semprot dengan alcohol 95%
    -    Untuk memudahkan penanaman bibit, media yang akan diinokulasi disimpan di depan bersahabat angan kiri. Bibit yang akan ditanamkan disimpan di depan bersahabat tangan kanan. Antara media yang akan ditanami dan bibit, disimpan lampu spirtus.
    -    Buka karet, kertas penutup, serta kapas epilog media.
    -    Masukkan 3 sendok makan bibit untuk satu log media.
    -    Setiap gerakan sendok yang dipakai, dipanaskan dengan api dari lampu spirtus.
    -    Media yang sudah ditanami bibit tersebut ditutup kembali dengan kapas.
    -    Penanaman bibit dikerjakan dengan cepat, tetapi harus teliti.
  11. Media yang sudah ditanami bibit disimpan di atas rak.
  12. Biarkan hingga seluruh media diisi miselium jamur.
  13. Miselium tumbuh memenuhi log media. Setelah seluruh log media ditumbuhi miselium, tutup kapas dan cincin pada potongan atas log tersebut dibuka.
  14. Kelembapan lingkungan dipertahankan dengan menyemprot memakai sprayer.
  15. Tubuh buah yang sudah cukup mekar sanggup dipanen.
Penyimpanan Log Jamur Tiram
Jika kita akan menyimpan log di dalam bangunan, masa tanam jamur tiram tidak tidak diatur oleh kondisi iklim dan sanggup dilakukan setiap saat. Log yang sudah ditanami bibit harus disimpan di tempat yang menunjang pertumbuhan miselium dan badan buah.
Bangunan untuk menyimpan log sanggup dibentuk permanen untuk budidaya jamur tiram skala besar atau di dalam bangunan semi permanen.

Tempat pemeliharaan jamur dibentuk dengan ukuran 10 x 12 m² yang di dalamnya terdapat 8 buah petak pemeliharaan berukuran 5,7 x 2,15 m². jarak antara petak 40-60 cm. di dalam setiap petakan dibentuk rak-rak yang tersusun ke atas untuk menyimpan 1.300-1.400 log. Rangka bangunan sanggup dibentuk dari besi, kayu atau bambu.
Log disimpan di atas rak dengan posisi tegak atau miring. Jarak penyimpanan diatur sedemikian rupa sehingga badan buah yang tumbuh dari log tidak tumpang tindih dengan badan buah yang lain.

Panen Jamur Tiram
  • Ciri dan Umur Panen Jamur Tiram
    Jamur tiram Pleurotus yakni  jamur yang rasanya yummy dan mempunyai aroma yang baik kalau dipanen pada waktu umur muuda. Panen dilakukan sesudah badan buah mencapai ukuran maksimal ketika 2-3 hari sesudah tumbuh bakal badan buah.
  • Cara Panen Jamur Tiram
    Pengambilan jamur harus dilakukan dari pangkal batang alasannya yakni batang yang tersisa sanggup mengalami kebusukan. Potong jamur dengan pisau yang higienis dan tajam, kemudian simpan di wadah plastic dengan tumpukan setinggi 15 cm.
  • Periode Panen Jamur Tiram
    Panen dilakukan setiap hari atau beberapa hari sekali, tergantung dari jarak pembukaan log-log. Dari satu log akan dihasilkan sekitar 0,8-1 kg jamur.
Demikianlah ulasan perihal perjuangan budidaya jamur tiram yang sanggup di lakukan skala rumah tangga maupun bisnis yang besar. semoga bermanfaat. 

Previous
Next Post »

Post a Comment