Mengenal dan Memahami Budaya Indonesia, upacara adat, pelet, wayang, mitos dan legenda, rumah adat, pakaian adat, Asal Usul Sejarah Borobudur, Nenek Moyang, Tari Rumah Adat, Hindu, Budha, Islam, Majapahit, Merah Delima, Pusaka, Pocong, Kuntilanak, Nyi Roro Kidul

Tuesday, December 20, 2016

Peluang Perjuangan Ayam Kampung Rendah Lemak (Ayam Organik) Dan Cara Membuatnya

Potensi Ternak Ayam Rendah Lemak  - Para peternak sekarang sanggup menghasilkan ayam rendah lemak, syaratnya mereka mesti menambahkan daun katuk dan probiotik. itu bedasarkan riset Muhammad Daud dari Jurusan Produksi Ternak Universitas Abulyatama, Aceh, Wiranda G. Piliang dari Departemen Ilmu Nutrisi dan Pakan, Institut Pertanian Bogor. Pemberian 0,2% probiotik Bacillus spp dan 0,5% daun katuk dalam ransum ayam berumur enam pekan menurunkan kadar lemak di paha rata-rata 2,62% dan hati 6,55% kadar kolesterol di dada, paha dan hati juga turun masing-masing 0,18 mg, 0,60 mg dan 0,72 mg per g. daun katuk media tumbuh Bacillus spp. Bakteri berbentuk batang itu menyediakan dan mengatur enzim yang bisa mencerna lemak dan menurunkan kadar kolesterol.




Potensi Beternak Ayam Organik


Dikutip dari blognya mas maman ihwal rusman alumni dari IPB ihwal potensi dan laba ternak ayam organik. Seiring dengan gaya hidup dan kesadaran masyarakat akan hidup sehat menciptakan semua berbau organik, buah organic, beras organik semakin diburu. Begitu juga dengan ayam organik (broiler) atau ayam petelur (kampong) sama-sama bisa sanggup untung besar. Apalagi belum banyak peternak yang terjun ke ayam organik kian memperbesar ceruk bisnisnya. Seperti apa ulasannya ?

Kesadaran akan hidup sehat menciptakan sebagian orang menjaga contoh makan. Saat ini menjadi pilihan sempurna ialah mengkonsumsi segala sesuatu yang serba organik. Salah satunya ialah ayam alami atau kerap disebut ayam organik. Ayam organik ini sudah usang di kenal di Taiwan, tetapi berdasarkan Sumiati, Dosen Ilmu Nutrisi Unggas Fakultas Peternakan IPB, di Indonesia sendiri belum ada peternakan organik murni. Pasalnya syarat untuk menjadi peternak organik harus terpenuhi mulai teknik budidaya, penggunaan pakan organik, tanpa obat-obatan/antibiotik/suplemen dan pakan pabrik, serta air yang digunakan untuk minum juga terjamin kebersihannya. Selain itu juga sebelum menyebut sebagai peternak organik, harus telah terbentuk sistem integrated farming yakni, semua yang terkait pembudidayaan tumbuhan (jagung, kedelai) ikan atau hasil maritim (kerang) sebagai materi baku pakan harus dipastikan organik.

“Sampai ketika ini masih belum ada ayam organik di Indonesia, yang ada hanya sebatas ayam herbal atau ayam probiotik,” papar Sumiati. Namun apa daya persepsi yang berkembang di masyarakat ayam tersebut di kenal dengan nama ayam organik. Yang dimaksud dengan ayam probiotik/herbal ialah ayam yang diperlihara dengan menunjukkan tambahan ramuan atau jamu dan basil baik/probiotik dalam air minum. Sedangkan untuk pakan bisa di campur sendiri atau membeli pakan komplit (siap pakai) dari pabrik pakan yang tidak terjamin keorganikannya. Karena pakan pabrik tersebut biasanya telah di campur antibiotik dan materi aksesori yang memacu pertumbuhan. Apalagi hingga ketika ini materi baku pakan sebagian besar masih diimpor dari beberapa Negara, misal saja jagung dan bungkil kedelai dari Amerika dan Brasil.


Herbal/Jamur untuk Ayam

Adapun ramuan atau jamu yang biasa digunakan oleh peternak ayam herbal/probiotik ialah rempah-rempah yang melimpah di Indonesia. Misal saja jahe, kunyit, lengkuas, jinten, mahkota dewa, mengkudu. Bahan herbal tersebut dihancurkan, kemudian dicampurkan dengan air minum ayam. Penggunaan materi herbal tersebut ternyata bisa meningkatkan optimalitas peresapan pakan serta peningkatan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Selain rempah-rempah ayam juga masih diberi probiotik yang merupakan basil baik untuk melancarkan sistem pencernaan (lactobacillus), sehingga vitamin dan mineral sanggup dengan baik di serap oleh tubuh ayam. Probiotik ini bisa dicampurkan dalam air minum beserta jamu/herbal. Biasanya di selesai masa panen, ayam yang diberi herbal tersebut selain mempunyai daya tahan tubuh yang baik, daging yang dihasilkan pun tak bau amis, rendah lemak sehingga baik dan kondusif dikonsumsi. Tak ayal ayam ini semakin banyak diminati masyarakat yang sangat peduli pada kesehatan, dan mempunyai back to nature dengan makanan organik.

Sementara ini, ayam yang paling cocok untuk dijadikan ayam organik ialah ayam kampung, pasalnya ayam kampung mempunyai pertumbuhan yang lebih lambat dan pakannya lebih sedikit. Berbeda dengan ayam broiler, yang mempunyai pertumbuhan cepat ini memerlukan pakan yang juga memacu pertumbuhan, sehingga masih sulit kalau tidak memakai pakan barikan yang notabene telah di campur antibiotik/suplemen sehingga pertumbuhan tubuh ayam akan lebih cepat.

Setelah banyak di budidayakan ayam herbal atau ayam probiotik, boleh dibilang perjuangan peternakan sudah mulai lebih baik. Apalagi penggunaan herbal ini sanggup menggantikan penggunaan obat-obatan pabrik, paling tidak pemakaian obat produksi pabrikan semakin bisa dikurangi. Keuntungan lain yang bisa diterima oleh peternak ialah nilai jual ayam alami/probiotik atau “ayam organik” ini lebih tinggi daripada ayam biasa. Biasanya penjual ayam sehat ini dijual hanya di pasar modern atau kepada distributor penjual daging dan telur ayam organik.

Harga ayam broiler organik dalam kedaan hidup dengan bobot mencapai 1kg Rp. 14,8 ribu, dan bobot 1,5 kg Rp. 13,3 ribu. Harga-harga ini ialah harga agen, sementara harga ke pedagang retail rata-rata Rp. 22 ribu untuk bobot 1 kg dan Rp. 20 ribu untuk yang berbobot 1,5 kg, sedangkan hingga ke konsumen selesai harga sudah lebih dari Rp. 30 ribu. Sedangkan harga ayam kampong organik bisa mencapai Rp. 35-40 ribu/kg di tingkat petani. Dan harga naik menjadi sekitar 50-65 ribu/kg kalau sudah di pasar.

Melihat tingginya harga jual ayam organik, tak salah kiranya James Stefanus, Manager Distribusi dan Marketing PT. Pronic, sebuah perusahaan distributor ayam, mengatakan, bahwa prospek peternakan ayam organik akan mecorong ke depannya. Hal ini dikuatkan oleh data undangan ayam di Jakarta mencapai 750 ribu ekor/harinya, padahal peternak gres sanggup memenuhi undangan hanya 50% setiap harinya. Belum lagi di kota besar lainnya yang permintaannya juga cukup tinggi.

Pemilihan DOC dan Telur Ayam

Untuk mendapat ayam broiler dengan hasil yang anggun dan sehat, berdasarkan Sumiati kuncinya pada pemilihan bibit. Criteria DOC yang anggun ialah standar bobotnya di atas 40 gr, lincah tidak lemah, aktif, tidak pincang, matanya cerah, bulunya sehat mengkilat. Dengan derma pakan 3 kali sehari, biasanya ayam broiler sanggup di jual dan dipotong pada umur 21 hingga 30 hari. Adapun bobot ayam biasanya 1 kg untuk 21 hari, 1,5 kg untuk usia 27 hari dan 1,7 kg untuk usia 30 hari. Sementara itu presentasi bobot susut ayam alami yang berbobot 1,3-1,7 kg akan turun menjadi 0,8-1 kg dikarenakan telah dikurangi bulu, leher dan ceker.

Sementara itu, bagi Anda yang ingin memelihara ayam kampong yang bisa menghasilkan telur dan daging ini ada baiknya menentukan daging ini ada baiknya menentukan telur yang baik untuk ditetaskan. “telur berbentuk normal tidak terlalu lonjong ataupun tidak terlalu bulat,” ungkap Pak Eko. Telur yang akan ditetaskan berasal dari pembuahan pejantan. Biasanya ketika perkawinan memakai 1 ekor pejantan untuk 5-6 ekor betina. Sehingga peternak tak perlu mempunyai banyak pejantan. Walhasil, selain itu bisa menghasilkan telur, peternakan ayam kampung ini juga bisa menjual daging dari penjual ayam pejantan. Bukan hanya itu, peternak inipun masih bisa menjual ayam yang berasal dari afkiran. Sehingga kiranya kalau orang beranggapan yang dimaksud dengan ayam pedaging hanyalah ayam broiler. Peternak ayam kampong pun juga bisa menjual daging ayam. Menurut Sumiati, ayam petelur kampung gres sanggup bertelur pada umur 6 bulan dan produktif hingga 72 ahad (1,5 tahun).

Lokasi Peternakan Ayam Organik

Pada dasarnya ayam sanggup diternakan di mana saja, baik di dataran rendah ataupun dataran tinggi. Namun yang harus ditekankan ialah lokasi ayam harus agak jauh dari perkampungan, hal ini untuk menghindari duduk perkara social alasannya ialah bau yang ditimbulkan dari peternakan ayam. Suhu optimum untuk ayam ialah 25oC dengan kelembaban 60-70%. Jika beternak di tempat yang cukup panas, hanya disiasati dengan pengaturan ventilasi pada kandang. Ventilasi yang anggun akan menciptakan ayam merasa nyaman. Batas suhu kritis untuk ayam 30oC, kalau lebih dari itu biasanya ayam akan membutuhkan banyak minum dan malas makan, sehingga pertumbuhan ayam pun tidak optimal.

Untuk ayam broiler memerlukan luasan sangkar yang cukup untuk bergerak, supaya ayam tidak stress dan jenuh, sehingga maksimal untuk satu sangkar 1000 ekor dengan luas sangkar 600 meter atau 60x10 meter. Jika sangkar pribadi beralaskan tanah, sebaiknya bantalan sangkar ditaburi dengan sekam. Hal ini bertujuan supaya ayam tak pribadi kontak dengan tanah, selain menghindari penyakit dari tanah, sekam juga sanggup meredam bau amoniak yang dikeluarkan dari kotoran ayam. Sedangkan untuk sangkar panggung bisa memakai sekam ataun tidak tergantung kebutuhan. Kandang bisa dibentuk dari bilah-bilah bambu. Agar malam hari ayam tak kedinginan ada baiknya sangkar diselimuti dengan plastik sehingga angin tak pribadi masuk sangkar dengan tinggi sesuai dengan tinggi ayam. Yang paling anggun 1 tempat makan atau satu tempat minum hanya digunakan untuk 5 ekor ayam.

Previous
Next Post »

Post a Comment