Mengenal dan Memahami Budaya Indonesia, upacara adat, pelet, wayang, mitos dan legenda, rumah adat, pakaian adat, Asal Usul Sejarah Borobudur, Nenek Moyang, Tari Rumah Adat, Hindu, Budha, Islam, Majapahit, Merah Delima, Pusaka, Pocong, Kuntilanak, Nyi Roro Kidul

Wednesday, May 3, 2017

Cerita Rakyat Nusantara Legenda Malin Kundang

Dahulu kala, hiduplah sebuah keluarga di pesisir pantai wilayah Sumatra. Keluarga itu mempunyai seorang anak yang diberi nama Malin Kundang. Karena kondisi keluarga mereka sangat memprihatinkan, maka ayah malin memutuskan untuk pergi ke negeri seberang.

 hiduplah sebuah keluarga di pesisir pantai wilayah Sumatra Cerita Rakyat Nusantara Legenda Malin Kundang
cerita-rakyat-nusantara-indonesia" target="_blank">Cerita Rakyat Nusantara "Legenda Malin Kundang"

Besar impian malin dan ibunya, suatu hari nanti ayahnya pulang dengan membawa uang banyak yang nantinya sanggup untuk membeli keperluan sehari-hari. Setelah berbulan-bulan lamanya ternyata ayah malin tidak kunjung datang, dan alhasil pupuslah impian Malin Kundang dan ibunya.

Setelah Malin Kundang beranjak dewasa, ia berpikir untuk mencari nafkah di negeri seberang dengan impian nantinya dikala kembali ke kampung halaman, ia sudah menjadi seorang yang kaya raya. Akhirnya Malin Kundang ikut berlayar bersama dengan seorang nahkoda kapal dagang di kampung halamannya yang sudah sukses.

Selama berada di kapal, Malin Kundang banyak mencar ilmu wacana ilmu pelayaran pada anak buah kapal yang sudah berpengalaman. Malin mencar ilmu dengan tekun wacana perkapalan pada teman-temannya yang lebih berpengalaman, dan alhasil ia sangat hebat dalam hal perkapalan.

Banyak pulau sudah dikunjunginya, hingga dengan suatu hari di tengah perjalanan, tiba-tiba kapal yang dinaiki Malin Kundang di serang oleh bajak laut.Semua barang dagangan para pedagang yang berada di kapal dirampas oleh bajak laut. Bahkan sebagian besar awak kapal dan orang yang berada di kapal tersebut dibunuh oleh para bajak laut. Malin Kundang sangat beruntung dirinya tidak dibunuh oleh para bajak laut, sebab dikala insiden itu terjadi, Malin segera bersembunyi di sebuah ruang kecil yang tertutup oleh kayu.

Malin Kundang terkatung-katung ditengah laut, hingga alhasil kapal yang ditumpanginya terdampar di sebuah pantai. Dengan sisa tenaga yang ada, Malin Kundang berjalan menuju ke desa yang terdekat dari pantai. Sesampainya di desa tersebut, Malin Kundang ditolong oleh masyarakat di desa tersebut sehabis sebelumnya menceritakan insiden yang menimpanya.

Desa daerah Malin terdampar ialah desa yang sangat subur. Dengan keuletan dan kegigihannya dalam bekerja, Malin usang kelamaan berhasil menjadi seorang yang kaya raya. Ia mempunyai banyak kapal dagang dengan anak buah yang jumlahnya lebih dari 100 orang. Setelah menjadi kaya raya, Malin Kundang mempersunting seorang gadis untuk menjadi istrinya.

Setelah beberapa usang menikah, Malin dan istrinya melaksanakan pelayaran dengan kapal yang besar dan indah disertai anak buah kapal serta pengawalnya yang banyak. Ibu Malin Kundang yang setiap hari menunggui anaknya, melihat kapal yang sangat indah itu, masuk ke pelabuhan. Ia melihat ada dua orang yang sedang bangkit di atas geladak kapal. Ia yakin bila yang sedang bangkit itu ialah anaknya Malin Kundang beserta istrinya.

Malin Kundang pun turun dari kapal. Ia disambut oleh ibunya. Setelah cukup dekat, ibunya melihat belas luka dilengan kanan orang tersebut, semakin yakinlah ibunya bahwa yang ia dekati ialah Malin Kundang. "Malin Kundang, anakku, mengapa kamu pergi begitu usang tanpa mengirimkan kabar?", katanya sambil memeluk Malin Kundang. Tetapi Kundang segera melepaskan pelukan ibunya dan mendorongnya hingga terjatuh. "Wanita tak tahu diri, sembarangan saja mengaku sebagai ibuku", kata Malin Kundang pada ibunya. Malin Kundang akal-akalan tidak mengenali ibunya, sebab aib dengan ibunya yang sudah bau tanah dan mengenakan baju compang-camping. "Wanita itu ibumu?", Tanya istri Malin Kundang. "Tidak, ia hanya seorang pengemis yang akal-akalan mengaku sebagai ibuku biar mendapat harta ku", sahut Malin kepada istrinya.

Mendengar pernyataan dan diperlakukan semena-mena oleh anaknya, ibu Malin Kundang sangat marah. Ia tidak menduga anaknya menjadi anak durhaka. Karena kemarahannya yang memuncak, ibu Malin menengadahkan tangannya sambil berkata "Oh Tuhan, bila benar ia anakku, saya sumpahi ia menjadi sebuah batu". Tidak berapa usang lalu angin bergemuruh kencang dan topan dahsyat tiba menghancurkan kapal Malin Kundang. Setelah itu badan Malin Kundang perlahan menjadi kaku dan lama-kelamaan alhasil berbentuk menjadi sebuah watu karang.
Cerita rakyat lainnya ==>> cerita-rakyat-nusantara-indonesia" target="_blank">Legenda Danau Toba
ceritadandongengrakyat.blogspot.co.id/" target="_blank">Cerita Rakyat Nusantara "Legenda Malin Kundang"

Previous
Next Post »

Post a Comment