Mengenal dan Memahami Budaya Indonesia, upacara adat, pelet, wayang, mitos dan legenda, rumah adat, pakaian adat, Asal Usul Sejarah Borobudur, Nenek Moyang, Tari Rumah Adat, Hindu, Budha, Islam, Majapahit, Merah Delima, Pusaka, Pocong, Kuntilanak, Nyi Roro Kidul

Tuesday, January 30, 2018

Cerita Dongeng Binatang - Burung Gagak Dan Kendi Air

Cerita Dongeng Fabel - Pada suatu animo kemarau yang cukup panjang, para binatang sangat kesulitan untuk mencari air. Salah satunya yaitu seekor burung gagak. Burung gagak ini selalu di jauhi teman-temanya. Selain alasannya yaitu warna bulunya yang aneh dan jelek, burung gagak ini juga sering di ejek sebagi burung yang bodoh. Sebenarnya, burung gagak tak merasa duka dan dendam akan hal itu. Dia tetap mendapatkan semua olok-olokan teman-temanya dengan hati yang ikhlas.

Musim kemarau panjang semakin menjadi, sampai kekeringan terjadi di mana-mana. Banyak sumber air yang telah mengering. Hingga menciptakan para binatang menjadi putus asa. Pada suatu hari, para binatang memutuskan untuk pindah mencari kawasan Baru yang mempunyai sumber air yang masih mengalir. Mereka sengaja tidak memberi tahu burung gagak alasannya yaitu mereka ingin membiarkan burung gagak yang mereka benci mati kehausan. Ahirnya, pada suatu malam para binatang berbondong-nondong pergi dengan belakang layar ketika si burung gagak tengah asik tidur di sarangnya.


Pada ke esokan harinya, si burung gagak merasa bingung. Karena hanya tinggal beliau sendiri di kawasan itu. Hewan-hewan yang lain telah tak ada di sana, dan beliau tak tahu kemana mereka pergi. Ahirnya beliau memutuskan untuk terbang tidak tentu arah untuk mencari teman-temanya. Matahari yang panas menyengat dan rasa haus yang sangat menyiksa, menciptakan burung gagak itu kelelahan dan memutuskan turun untuk berteduh di bawah sebuah pohon. Rasa haus yang dirasakan semakin menjadi, sampai mendorongnya untuk berusaha mencari air. Setelah usang beliau berputar-putar mengitari kawasan itu, beliau tak menemukan ada satu pun sumber air yang ada. Ketika beliau hampir menyerah, burung gagak itu menemukan sebuah kendi yang berisi air di dalamnya.

Tentu saja burung gagak merasa sangat bahagia sekali. Tapi problem kembali muncul. Leher kendi yang panjang dan sempit membuatnya tak bisa meminum air di dalam kendi itu. Sebisa mungkin beliau berusaha, tetap saja beliau tak bisa menggapainya. Ingin di tumpahkanya, tapi sebagian tubuh kendi itu tertanam di dalam tanah. Rasa frustasi hampir saja menghampiri dirinya.

"Mungkin saya memang sebodoh yang di katakan teman-temanku". Keluh burung gagak itu. Tapi Tuhan selalu memberi jalan kepada hambanya yang bersabar.

Ketika burung gagak itu hampir frustasi alasannya yaitu merasa hampir mati alasannya yaitu ke hausan, beliau melihat watu di samping kendi itu. Lalu tiba-tiba muncul sebuah wangsit di benaknya. Dia kemudian mengumpulkan banyak watu yang ada di sekitar kawasan itu. Kemudian beliau memasukan satu persatu ke dalam kendi yang berisi air tersebut.

Lambat laun, kendi yang mulai terisi penuh dengan watu memaksa air yang ada di dalamnya untuk naik ke atas dan keluar dari kendi. Segera saja si gagak meminum air itu sepuasnya untuk menghilangkan dahaganya. Setelah beliau rasa cukup, burung gagak kemudian meneruskan perjalananya untuk mencari teman-temanya.

Usahanya tak sia-sia, beliau menemukan teman-temanya yang telah pindah dan menemukan sebuah mata air baru. Tentu saja mereka sangat terkejut dengan kedatangan burung gagak itu. Bagaimana mungkin burung gagak yang kurang cendekia itu bisa bertahan bahkan sanggup menemukan mereka. Karena rasa penasaran, mereka bertanya pada burung gagak itu. Lalu si burung gagak mulai bercerita perihal semua hal yang di alaminya.

Hal tersebut menciptakan para teman-teman hewanya menjadi sangat kagum. Mereka tak menerka burung gagak yang selama ini mereka anggap sangat kurang cendekia ternyata secerdas itu. Mulai ketika itu, mereka tak mengejek burung gagak itu lagi sebagai burung yang bodoh. Bahkan mereka sangat menghormati burung gagak itu dan meminta maaf atas semua kesalahan mereka. Dan burung gagak pun memaafkan mereka dengan bahagia hati.

Pesan Moral dari kisah fabel Dongeng Burung Gagak yaitu ilmu sedikit akan lebih balk jikalau kita sanggup mengamalkan dan menggunakanya, daripada mempunyai ilmu yang banyak tapi kita menggunakanya hanya untuk pamer dan sombong kepada sesama.

Previous
Next Post »

Post a Comment