Mengenal dan Memahami Budaya Indonesia, upacara adat, pelet, wayang, mitos dan legenda, rumah adat, pakaian adat, Asal Usul Sejarah Borobudur, Nenek Moyang, Tari Rumah Adat, Hindu, Budha, Islam, Majapahit, Merah Delima, Pusaka, Pocong, Kuntilanak, Nyi Roro Kidul

Thursday, June 14, 2018

Cerita Motivasi - Keluarga Semut

Cerita Motivasi - Di suatu perkebunan buah, hiduplah dua keluarga semut. Pertama, keluarga Baron Ant yang terdiri dari 100 semut remaja dan 200 anak semut. Kepala sukunya Pak Baron yang populer sangat galak dan keras kepala.

Keluarga Baron tertutup dan kurang peduli terhadap keadaan lingkungan, namun keluarga ini yaitu keluarga yang rajin. Setiap trend panas mereka bekerja keras mengumpulkan makanan.

Keluarga yang kedua yaitu keluarga Tafon Ant yang terdiri dari 100 semut remaja dan 50 semut anak- anak. Kepala sukunya yaitu Pak Tafon. Keluarga Tafon Ant sedang menjalani jadwal keluarga berencana.

Menurut mereka, kalau mempunyai anak terlalu banyak, ketika trend panas semut remaja harus kerja ekstrakeras untuk menyediakan masakan alasannya yaitu semut anak belum sanggup bekerja mencari makan sendiri.

Keluarga Tafon Ant berbeda dengan keluarga semut Baron Ant. Keluarga ini gemar memperhatikan keadaan lingkungan. Setiap perubahan alam selalu mereka perhatikan.

Keluarga ini gemar berguru sehingga di keluarga ini terdapat beberapa semut yang andal dalam aneka macam bidang. Mereka juga menjalin persahabatan dengan keluarga hewan lain, menyerupai laba-laba, jangkrik, lalat, dan nyamuk.

PADA suatu hari, kedua keluarga ini terpaksa berpindah daerah tinggal alasannya yaitu daerah di mana mereka biasa tinggal akan dibangun jalan. Kedua keluarga besar tersebut mencari daerah tinggal yang cocok.

Setelah berjalan beberapa lama, mereka melihat sebuah pohon yang indah warna daun dan bunganya. Pak Baron pribadi berkeras bahwa pohon inilah daerah yang terbaik bagi mereka alasannya yaitu pohonnya terlihat nyaman untuk daerah tinggal.

Namun, berdasarkan Pak Tafon, pohon tersebut sangat rapuh, hanya ditanam di pot kecil sehingga akarnya tidak kuat.

Pak Baron berkata, ”Ah Pak Tafon bicara menyerupai itu agar kami tidak menempati pohon ini sehingga keluargamu saja yang akan pindah ke sini.”

”Pak Baron, kami ikhlas memberi tahu kamu. Kami juga tidak akan menentukan daerah ini sebagai daerah tinggal keluarga besar alasannya yaitu pohon ini bukan pohon yang kuat,” jawab Pak Tafon.

DI TENGAH-TENGAH suasana yang mulai tegang, seekor lalat teman keluarga Tafon Ant tiba menghampiri Pak Tafon dan memberi tahu bahwa tidak jauh dari daerah itu terdapat pohon buah besar yang rindang. Namun, mereka harus berjalan cukup jauh.

Pak Tafon memerintahkan beberapa semut remaja menyidik daerah tersebut. Beberapa hari kemudian mereka kembali dan membawa gosip bahwa pohon tersebut memang kuat, tetapi buah pohon tersebut tidak sanggup mereka makan alasannya yaitu rasanya aneh.

”Apakah kau membawa teladan buah tersebut?” tanya Pak Tafon.

”Tentu,” jawab mereka. Lalu Pak Tafon menyerahkan teladan buah tersebut kepada Bu Tafon yang populer berilmu mengelola makanan.

Setelah diperiksa Bu Tafon, ternyata buah tersebut sanggup mereka makan, tetapi harus dinantikan beberapa hari lagi alasannya yaitu belum matang.

SEMENTARA itu, keluarga besar Baron Ant sudah berkemas pindah ke daerah barunya dan mereka tidak memedulikan nasihat keluarga Tafon Ant.

Pak Tafon kembali menghampiri Pak Baron dan mengajak keluarga besar Baron Ant sanggup tinggal bersama mereka.

Ia juga memberi tahu bahwa berdasarkan gosip dari lalat hijau yang berjulukan Maktis dan nyamuk yang berjulukan Bella, di area sekitar pohon yang akan ditempati keluarga Baron sering terjadi banjir. Jika terjadi banjir besar, pohon yang akan dijadikan daerah tinggal keluarga Baron Ant tersebut sanggup terhanyut.

Namun, keluarga Baron berkeras dan menganggap Pak Tafon terlalu khawatir. Mereka terus melanjutkan membangun rumah di pohon itu. Mereka juga menambah waktu kerja mereka untuk mengumpulkan masakan alasannya yaitu tidak usang trend hujan akan datang.

BEBERAPA hari berlalu dan hujan gerimis mulai turun. Para semut makin ulet mengumpulkan makanan, baik keluarga besar Baron Ant maupun Tafon Ant sama rajinnya. Mereka lembur hingga larut malam mengumpulkan makanan. Semut remaja di keluarga Baron Ant harus bekerja lebih keras dari semut remaja di keluarga Tafon Ant alasannya yaitu mereka mempunyai lebih banyak anak.

Setelah seminggu melewati hari-hari yang disertai beberapa kali hujan gerimis, turunlah hujan lebat sekali, halilintar mulai menggelegar.

Dari kejauhan Pak Tafon memandang pohon yang didiami keluarga Baron Ant. Ia melihat pohon tersebut mulai bergoyang-goyang. Pak Tafon ingin sekali mengajak mereka pindah ke daerah tinggalnya, tetapi sudah mustahil alasannya yaitu jalan antara pohon yang ditempati keluarga Baron dan pohon yang ditempati keluarga Tafon Ant terdapat genangan air yang mustahil dilewati seekor semut. Digendong oleh lalat hijau Maktis juga mustahil alasannya yaitu hari hujan.

"Mudah-mudahan mereka selamat,” kata Pak Tafon.

Keluarga Baron mulai tegang dan bertengkar saling menyalahkan alasannya yaitu pohon daerah mereka tinggal terus bergoyang. Semakin usang goyangannya semakin kencang sehingga mereka berpegangan erat-erat. Ibu-ibu semut mulai histeris alasannya yaitu harus memeluk belum dewasa dengan erat.

PAK TAFON kembali melihat ke arah pohon daerah tinggal keluarga Baron Ant. Namun, kali ini kabut begitu tebal sehingga sulit sekali melihat apakah pohon tersebut masih ada. Hati Pak Tafon resah, namun tidak sanggup berbuat apa-apa.

Keesokan harinya sesudah hujan reda, Pak Tafon melihat ke arah pohon daerah tinggal keluarga Baron Ant. Namun, tidak terlihat batang pohon tersebut.

Setelah menoleh ke arah lain, Pak Tafon meneteskan air mata, pohon daerah tinggal keluarga besar Baron Ant tumbang dan terendam air.

Kisah ini mengajarkan bahwa perlu akal dan hikmat dalam tetapkan segala sesuatu sebelum akibatnya kita kelak menjadi kecewa pada hasilnya.
Sumber: Kumala Sukasari Budiyanto Penulis Cerita Anak, Tinggal di Jakarta

Previous
Next Post »

Post a Comment