Mengenal dan Memahami Budaya Indonesia, upacara adat, pelet, wayang, mitos dan legenda, rumah adat, pakaian adat, Asal Usul Sejarah Borobudur, Nenek Moyang, Tari Rumah Adat, Hindu, Budha, Islam, Majapahit, Merah Delima, Pusaka, Pocong, Kuntilanak, Nyi Roro Kidul

Sunday, October 21, 2018

Asal Permintaan Insan Berdasarkan Agama Islam

Asal permintaan insan berdasarkan pandangan agama Islam sangat bertentangan dengan apa yang telah dikemukakan oleh para pelopor dan pendukung teori evolusi. Charles Darwin sebagai pelopor teori evolusi beropini bahwa mahluk hidup termasuk juga manusia, ialah berasal dari evolusi atau perubahan-perubahan mahluk sebelumnya yang mempunyai kemampuan sederhana. Perubahan-perubahan tersebut membuat kemampuan insan menjadi lebih sempurna. Pendapat ini ditunjang oleh ditemukannya beberapa fakta ilmiah ibarat fosil dari insan purba ibarat Meghanthropus dan Pitheccanthropus di aneka macam daerah.

Asal permintaan insan berdasarkan pandangan agama Islam Asal Usul Manusia Menurut Agama Islam

Di sisi lain, hampir dari semua agama di dunia menentang pendapat ini. Penentangan itu terjadi alasannya ialah anutan mereka didasarkan pada berita-berita dan informasi dalam kitab sucinya masing-masing. Salah satu dari kitab suci tersebut ialah Al-Qur’an. Al-Qur’an sebagai kitab suci agama Islam menyebutkan beberapa proses bencana insan yang lebih rinci dan jelas.

3 Kejadian dan Asal-Usul Manusia Menurut Islam

Al-Quran menjelaskan beberapa tahapan dalam proses bencana dan asal-usul insan secara rinci. Ketiga tahapan tersebut antara lain bencana dan asal usul manusia pertama, kedua, dan ketiga. Berikut ini klarifikasi dari masing-masing tahapan tersebut.

1. Kejadian dan Asal-usul Manusia Pertama

Kejadian dan asal-usul insan pertama yang berarti pula proses penciptaan Adam diawali oleh pembentukan fisik dengan membuatnya eksklusif dari tanah yang kering yang kemudian ditupkan ruh ke dalamnya sehingga ia hidup. Keterangan tersebut sesuai dengan hadis riwayat Tirmidzi, dimana Nabi SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah membuat Adam as dari segenggam tanah yang diambil dari seluruh bab bumi, maka anak cucu Adampun ibarat itu, sebagian ada yang baik dan buruk, ada yang gampang (lembut) dan bernafsu dan sebagainya.”

2. Kejadian dan Asal-usul Manusia Kedua

Alloh membuat segala sesuatu secara berpasang-pasangan. Begitupun dengan manusia, Adam yang diciptakan hendak dipasangkan oleh Alloh dengan lawan jenisnya yang diciptakan dari tulang rusuk Adam, yaitu Siti Hawa. Keterangan tersebut sesuai dengan firman Alloh QS. An-Nisa, ayat 1 berikut:
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah membuat kau dari jiwa yang satu, dan daripadanya Allah membuat isterinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan pria dan wanita yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kau saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) korelasi silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.”

3. Kejadian dan Asal-usul Manusia Ketiga

Kejadian dan asal usul manusia ketiga terkait  dengan proses bencana seluruh umat keturunan Nabi Adam dan Siti Hawa (Kecuali Isa, AS.) proses bencana insan yang disebutkan dalam Al-Qur,an ternyata sesudah sampaumur ini sanggup dipertanggung jawabkan secara medis. Dalam Al-Qur’an, asal-usul insan secara biologi dijelaskan dalam Surat Al-Mu’minuun : 12-14 berikut ini:
"Dan bergotong-royong Kami telah membuat insan itu dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, kemudian segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, kemudian tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan ia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah , Pencipta Yang Paling Baik." (QS. Al Mu’minuun : 12-14).

Dari ketiga asal-usul penciptaan insan berdasarkan agama Islam di atas, sanggup ditarik kesimpulan bahwa, islam memandang insan secara substantif terbagi ke dalam 2 hal, yaitu substansi materi (badan) dan substansi immateri (jiwa).

Previous
Next Post »

Post a Comment