Mengenal dan Memahami Budaya Indonesia, upacara adat, pelet, wayang, mitos dan legenda, rumah adat, pakaian adat, Asal Usul Sejarah Borobudur, Nenek Moyang, Tari Rumah Adat, Hindu, Budha, Islam, Majapahit, Merah Delima, Pusaka, Pocong, Kuntilanak, Nyi Roro Kidul

Saturday, November 17, 2018

Abu Nawas Cara Menentukan Jalan

Scud Story yaitu Portal Edukasi yang memuat artikel wacana Hikayat Abu Naw Abu Nawas Cara Memilih Jalan
Scud Story yaitu Portal Edukasi yang memuat artikel wacana Hikayat Abu Nawas Cara Memilih Jalan, Dongeng Anak Indonesia, Cerita Rakyat dan Legenda Masyarakat Indonesia, Dongeng Nusantara, Cerita Binatang, Fabel, Hikayat, Dongeng Asal Usul, Kumpulan Kisah Nabi, Kumpulan Cerita Anak Indonesia, Cerita Lucu,Tips Belajar, Edukasi Anak Usia Dini, PAUD, dan Balita.

Kawan-kawan Abu Nawas merencanakan akan mengadakan perjalanan wisata ke hutan. Tetapi tanpa keikutsertaan Abu Nawas perjalanan akan terasa memenatkan dan membosankan. Sehingga mereka beramai-ramai pergi ke rumah Abu Nawas untuk mengajaknya ikut serta. Abu Nawas tidak keberatan. Mereka berangkat dengan mengendarai keledai masing-masing sambil bercengkrama.

Tak terasa mereka telah menempuh hampir separo perjalanan. Kini mereka datang di pertigaan jalan yang jauh dari perumahan penduduk. Mereka berhenti lantaran mereka ragu-ragu. Setahu mereka kedua jalan itu memang menuju ke hutan tetapi hutan yang mereka tuju yaitu hutan wisata. Bukan hutan yang dihuni binatang-binatang buas yang justru akan membahayakan jiwa mereka.

Abu Nawas hanya dapat menyarankan untuk tidak meneruskan perjalanan lantaran bila salah pilih maka mereka semua tak akan pernah dapat kembali. Bukankah lebih bijaksana bila kita meninggalkan sesuatu yang meragukan? Tetapi salah seorang dari mereka tiba-tiba berkata, “Aku memiliki dua orang sobat yang tinggal bersahabat semak-semak sebelah sana. Mereka yaitu saudara kembar. Tak ada seorang pun yang dapat membedakan keduanya lantaran rupa mereka begitu mirip. Yang satu selalu berkata jujur sedangkan yang lainnya selalu berkata bohong. Dan mereka yaitu orang-orang aneh lantaran mereka hanya mau menjawab satu pertanyaan saja.” “Apakah engkau mengenali salah satu dari mereka yang selalu berkata benar?” tanya Abu Nawas. “Tidak.” jawab mitra Abu Nawas singkat. “Baiklah jikalau begitu kita beristirahat sejenak.” seruan Abu Nawas.

Abu Nawas makan daging dengan madu bersama kawan-kawannya. Seusai makan mereka berangkat menuju ke rumah yang dihuni dua orang kembar bersaudara. Setelah pintu dibuka, maka keluarlah salah seorang dari dua orang kembar bersaudara itu. “Maaf, saya sangat sibuk hari ini. Engkau hanya boleh mengajukan satu pertanyaan saja. Tidak boleh lebih.” katanya. Kemudian Abu Nawas menghampiri orang itu dan berbisik. Orang itu pun juga menjawab dengan cara berbisik pula kepada Abu Nawas. Abu Nawas mengucapkan terima kasih dan segera mohon diri. “Hutan yang kita tuju melewati jalan sebelah kanan.” kata Abu Nawas mantap kepada kawan-kawannya. “Bagaimana kamu dapat memutuskan harus menempuh jalan sebelah kanan? Sedangkan kita tidak tahu apakah orang yang kita tanya itu orang yang selalu berkata benar atau yang selalu berkata bohong?” tanya salah seorang dari mereka. “Karena orang yang kutanya menyampaikan jalan yang sebelah kiri.” kata Abu Nawas.

Karena masih belum mengerti juga, maka Abu Nawas menjelaskan. “Tadi saya bertanya: Apa yang akan dikatakan saudaramu bila saya bertanya jalan yang mana yang menuju hutan yang indah?” Bila jalan yang benar itu sebelah kanan dan bila orang itu kebetulan yang selalu berkata benar maka ia akan menjawab: Jalan sebelah kiri, lantaran ia tahu saudara Kembarnya akan menyampaikan jalan sebelah kiri alasannya yaitu saudara kembarnya selalu berbohong. Bila orang itu kebetulan yang selalu berkata bohong, maka ia akan menjawab: jalan sebelah kiri, lantaran ia tahu saudara kembarnya akan menyampaikan jalan sebelah kiri alasannya yaitu saudara kembarnya selalu berkata benar.



Previous
Next Post »

Post a Comment