Mengenal dan Memahami Budaya Indonesia, upacara adat, pelet, wayang, mitos dan legenda, rumah adat, pakaian adat, Asal Usul Sejarah Borobudur, Nenek Moyang, Tari Rumah Adat, Hindu, Budha, Islam, Majapahit, Merah Delima, Pusaka, Pocong, Kuntilanak, Nyi Roro Kidul

Friday, November 16, 2018

Abu Nawas Dan Enam Ekor Lembu Yang Cendekia Bicara

Scud Story yaitu Portal Edukasi yang memuat artikel perihal Hikayat Abu Naw Abu Nawas dan Enam Ekor Lembu Yang Pandai Bicara
Scud Story yaitu Portal Edukasi yang memuat artikel perihal Hikayat Abu Nawas dan Kisah Enam Ekor Lembu yang Pandai Bicara, Dongeng Anak Indonesia, Cerita Rakyat dan Legenda Masyarakat Indonesia, Dongeng Nusantara, Cerita Binatang, Fabel, Hikayat, Dongeng Asal Usul, Kumpulan Kisah Nabi, Kumpulan Cerita Anak Indonesia, Cerita Lucu,Tips Belajar, Edukasi Anak Usia Dini, PAUD, dan Balita.

Pada suatu hari, Sultan Harun al-Rasyid memanggil Abu Nawas menghadap ke Istana. Kali ini Sultan ingin menguji budi Abu Nawas. Sesampainya di hadapan Sultan, Abu Nawaspun menyembah. Dan Sultan bertitah, “Hai, Abu Nawas, saya menginginkan enam ekor lembu berjenggot yang bakir bicara, bisakah engkau mendatangkan mereka dalam waktu seminggu? Kalau gagal, akan saya penggal lehermu.

“Baiklah, tuanku Syah Alam, hamba junjung tinggi titah tuanku.” Semua punggawa istana yang hadir pada dikala itu, berkata dalam hati, “Mampuslah kamu Abu Nawas!” Abu Nawas bermohon diri dan pulang ke rumah. Begitu hingga di rumah, ia duduk berdiam diri merenungkan harapan Sultan. Seharian ia tidak keluar rumah, sehingga menciptakan tetangga heran. Ia gres keluar rumah persis sehabis seminggu kemudian, yaitu batas waktu yang diberikan Sultan kepadanya. Ia segera menuju kerumunan orang banyak, kemudian ujarnya, “Hai orang-orang muda, hari ini hari apa?” Orang-orang yang menjawab benar akan ia lepaskan, tetapi orang-orang yang menjawab salah, akan ia tahan. Dan ternyata, tidak ada seorangpun yang menjawab dengan benar.

Tak ayal, Abu Nawas pun marah-marah kepada mereka, “Begitu saja kok anggak dapat menjawab. Kalau begitu, mari kita menghadap Sultan Harun Al-Rasyid, untuk mencari tahu kebenaran yang sesungguhnya.”

Keesokan harinya, balairung istana Baghdad dipenuhi warga masyarakat yang ingin tahu kesanggupan Abu Nawas mambawa enam ekor Lembu berjenggot. Sampai di depan Sultan Harun Al-Rasyid, ia pun menghaturkan sembah dan duduk dengan khidmat.

Lalu, Sultan berkata, “Hai Abu Nawas, mana lembu berjenggot yang bakir bicara itu?” Tanpa banyak bicara, Abu Nawas pun menunjuk keenam orang yang dibawanya itu, “Inilah mereka, tuanku Syah Alam.” “Hai, Abu Nawas, apa yang kamu tunjukkan kepadaku itu?” “Ya, tuanku Syah Alam, tanyalah pada mereka hari apa sekarang,” jawab Abu Nawas. Ketika Sultan bertanya, ternyata orang-orang itu memperlihatkan balasan berbeda-beda. Maka berujarlah Abu Nawas, “Jika mereka manusia, tentunya tahu hari ini hari apa. Apalagi bila tuanku menanyakan hari yang lain, akan tambah pusinglah mereka. Manusia atau binatang kah mereka ini? “Inilah lembu berjenggot yang bakir bicara itu, Tuanku.”

Sultan heran melihat Abu Nawas bakir melepaskan diri dari bahaya hukuman. Maka Sultan pun memperlihatkan hadiah 5.000 dinar kepada Abu Nawas.

Scud Story memuat dengan lengkap unsur-unsur dan kaidah baku dalam menyajikan dongeng dan dongeng, mencakup unsur Intrinsik Cerita Dongeng yaitu mencakup Tema Cerita Dongeng, Amanat/Pesan Moral Cerita Dongeng, Alur Cerita/Plot Cerita Dongeng, Perwatakan/Penokohan Cerita Dongeng, Latar/Setting Cerita Dongeng, serta Sudut pandang Cerita Dongeng. dan kadang disertai  unsur Ekstrinsik Cerita atau Dongeng.


Previous
Next Post »

Post a Comment