Scud Story yaitu Portal Edukasi yang memuat artikel wacana Hikayat Abu Nawas dan Jin, Dongeng Anak Indonesia, Cerita Rakyat dan Legenda Masyarakat Indonesia, Dongeng Nusantara, Cerita Binatang, Fabel, Hikayat, Dongeng Asal Usul, Kumpulan Kisah Nabi, Kumpulan Cerita Anak Indonesia, Cerita Lucu,Tips Belajar, Edukasi Anak Usia Dini, PAUD, dan Balita.
Abu Nawas dikenal juga alasannya yaitu kejujurannya, namun tak semuanya percaya begitu saja. Diantara yang tidak percaya dengan kejujuran Abu Nawas yaitu kaum jin. Abu Nawas selalu saja berhasil mematahkan teka-teki dengan target yang sempurna serta sanggup diterima oleh akal. Sepak terjangnya yang demikian itulah menciptakan ingin tau kaum jin dan ingin mengujinya. Mereka para jin alhasil setuju untuk memberi pengujian kepada Abu Nawas, apakah benar-benar jujur atau tidak. Nah, apakah Abu Nawas lulus dalam uji kejujuran itu?
Dahulu Abu Nawas pernah bekerja sebagai tukang kayu di kampungnya. Dengan pekerjaannya tersebut, ia sering menebang kayu di hutan belantara. Dan alasannya yaitu ia teledor, kapak kesukaannya yang ia gunakan untuk menebang kayu malah jatuh masuk ke jurang yang sangat dalam letaknya. Kejadian itu menciptakan Abu Nawas bersedih hati alasannya yaitu kapak itu yaitu satu-satunya peralatan yag dipunyainya dan ia belum mempunyai pengganti. Tanpa kapaknya, otomatis ia tidak sanggup bekerja menyerupai biasanya. Dalam perasaan yang sangat sedih itu, tiba-tiba datanglah jin yang menyamar menjadi seorang pria berbaju putih. Jin itu tiba dan menarik hati Abu Nawas yang kondisinya mulai labil.
"Hai Abu Nawas, kenapa kau kelihatan sediah sekali?" tanya jin. "Iya,apak saya sebagai satu-satunya alat untuk bekerja telah jatuh ke jurang. Kalau begini, bagaimana saya sanggup bekerja lagi?"jawab Abu Nawas sedih. "Oh begitu, saya akan bantu untuk mengambilkannya untukmu," kata jin.
Tak berapa usang kemudian, sang jin pun turun ke bawah jurang. Ternyata jin tersebut mempunyai harapan untuk menguji kejujuran Abu Nawas yang sering didengarnya. Terbersit di benak jin untuk memperlihatkan kapak yang lain yang terbuat dari ems, apa reaksi Abu Nawas nantinya. "Wahai Abu Nawas, apakah ini kapakmu?" tanya jin. "Bukan, kapak saya buruk kok," jawab Abu nawas.
Sesaat kemudian jin membnerikan kapak kedua yang terbuat dari perak. Namun Abu Nawas tetap saja tak mengakui. "Bukan, bukan itu. Kapak saya sudah buruk kok!" tegasnya. Mendengar tanggapan menyerupai itu, sang jin menjadi bahagia alasannya yaitu ternyata Abu Nawas benar-benar seorang yang jujur. "Hai Abu Nawas, kenapa kau ini begitu jujur, apa tidak mau saya barang yang lebih baik?" tanya jin. "Pak, bekerjsama saya telah bersyukur pada apa yang saya miliki. Aku tidak ingin mendapat sesuatu yang bukan hakku. Bagiku, kapak yang buruk itu yaitu milikku. Dengan kapak itulah saya sanggup bekerja secara halal dan mendapat kayu untuk saya jual, "terang Abu Nawas. "Rasa syukur?"tanya jin dengan heran. "Ya, alasannya yaitu rasa syukur itulah yang membuatku tidak mau mengambil barang yang bukan hakku, "tegas Abunawas. "Wahai Abu Nawas, alasannya yaitu rasa syukurmu itu, maka ketiga kapak ini saya berikan kepadamu,"kata jin. Kemudian Abu Nawas pergi sambil membawa ketiga kapak itu.