Scud Story ialah Portal Edukasi yang memuat artikel ihwal Hikayat Abu Nawas Menghitung Bulu Ekor Keledai, Dongeng Anak Indonesia, Cerita Rakyat dan Legenda Masyarakat Indonesia, Dongeng Nusantara, Cerita Binatang, Fabel, Hikayat, Dongeng Asal Usul, Kumpulan Kisah Nabi, Kumpulan Cerita Anak Indonesia, Cerita Lucu,Tips Belajar, Edukasi Anak Usia Dini, PAUD, dan Balita.
Pada suatu hari yang cerah, ada tiga orang bijak dan pandai pergi berkeliling negeri untuk mendapatkan tanggapan atas pertanyaan yang mendesak, dan sampailah mereka di desa Abu Nawas. Ketiga orang itu sudah populer pandai namun licik. Untuk menghadapi ketiga orang itu, para penduduk desa setuju untuk menyodorkan Abu Nawas sebagai tandingan mengadu kepintaran. Kepandaian Abu Nawas kali ini diuji oleh tiga orang bijak. Salah satunya ialah mengadu kepandaian dengan menghitung berapa jumlah bulu ekor keledai. Abu Nawas tak kekurangan akal, dengan kecerdikannya, Abu Nawas berhasil mengalahkan tiga orang bijak itu.
Sebagai wakil orang-orang bijak di desa tersebut, Abu Nawas dipaksa berhadapan dengan tiga orang bijak dan impian penduduk desa sudah diapprove oleh kepala desa. "Kalau begitu, besok di lapangan bola kita laga kepintaran antara Abu Nawas dengan ketiga orang bijak itu," kata kepala desa sengan bunyi yang keras. Setelah waktu yang ditentukan tiba, maka berkumpullah penduduk setempat di lapangan bola. Untuk menghormati tamunya, maka pemimping kampung itu tetapkan ketiga orang bijak itu untuk bertanya terlebih dahulu kepada Abu Nawas. "Sebagai rasa hormat kami, maka kalian bertiga terlebih dahulu diberi kesempatan untuk bertanya kepada Abu Nawas, "kata kepala kampung.
Mendapat kesempatan itu, tentu saja ketiga orang itu sangat bahagia bukan kepalang. Maka dengan sombongnya orang bijak pertama bertanya kepada Abu Nawas. "Di mana bahwasanya sentra bumi ini, wahai Abu Nawas yang tolol?" Tampaknya pertanyaan itu dianggap ringan saja oleh Abu Nawas. Dengan tersenyum Abu Nawas menjawab, "Tepat di bawah telapak kaki saya, saudara yang budiman." Jawaban Abu Nawas itu menciptakan orang bijak yang ksdua tidak terima. Ia pribadi berkata dengan keras, "Bagaimana saudara sanggup menandakan hal itu?" "Jika kalian tidak percaya atas jawabanku, ukur saja sendiri, "jawab Abu Nawas.
Tampaknya tanggapan itu telah menciptakan orang bijak pertama tertegun dan hanya sanggup membisu saja. Untuk itulah, datang giliran orang bijak kedua mengajukan pertanyaan kepada Abu Nawas. "Berapa banyak jumlah bintang di langit?" Lagi-lagi Abu Nawas menjawabnya dengan tenang. "Bintang-bintang yang ada di langit itu jumlahnya sama dengan rambut yang tumbuh di keledaiku ini." Tentu saja tanggapan Abu Nawas bikin sakit hati. "Bagaimana saudara sanggup menandakan hal itu? "tanya orang bijak kedua tersebut. "Nah, jika tida percaya, hitung saja rambut yang ada di keledai ini, nanti saudara aka tahu kebenarannya, "jawab Abu Nawas. "Itu sih bodoh, pura-pura saja. Bagaimana orang sanggup menghitung bulu keledai? "sanggah orang bijak kedua itu. Nah, jika saya bodoh, berarti saudara juga bodoh, bagaimana orang sanggup menghitung bintang di langit? "kata Abu Nawas.
Kecerdikan Abu Nawas
Mendengar tanggapan itu,si bijak kedua pun tidak sanggup melanjutkan. Sekarang tampillh orang bijak ketiga yang katanya paling bijak diantara yang lain. Ia memang agak terganggu oleh kecerdikan Abu Nawas dan dengan ketus ia bertanya, "Tampaknya saudara tahu banyak mengenai keledai, coba saudara katakan kepadaku, berapa jumlah bulu yang ada di ekor keledai itu." "Aku tahu jumlahnya. Jumlah bulu yang ada di ekor keledaiku ini sama dengan jumlah rambut yang ada di janggut saudara, "jawab Abu Nawas dengan santainya. "Bagaimana saudara sanggup menandakan hal itu? "tanya si bijak ketiga lagi. "Oh itu gampang saja. Begini, saudara mencabut sehelai bulu dari ekor keledaiku, lalu saya akan mencabut sehelai rambut dari janggunt saudara. Nah, jika sama, mka yang saya katakan ialah benar. Kalau tidak, berarti saya keliru, "jawab Abu Nawas.
Tentu saja orang bijak yang ketiga itu tak mau mendapatkan cara menghitung tersebut. Kemudian orang-orang desa menyampaikan bahwa ternyata Abu Nawas ialah orang yang paling bijak diantara ketiga orang bijak tersebut.