Mengenal dan Memahami Budaya Indonesia, upacara adat, pelet, wayang, mitos dan legenda, rumah adat, pakaian adat, Asal Usul Sejarah Borobudur, Nenek Moyang, Tari Rumah Adat, Hindu, Budha, Islam, Majapahit, Merah Delima, Pusaka, Pocong, Kuntilanak, Nyi Roro Kidul

Wednesday, November 14, 2018

Cerita Legenda Babad Banyumas

Scud Story yakni Portal Edukasi yang memuat artikel ihwal Cerita Legenda  Cerita Legenda Babad Banyumas
Scud Story yakni Portal Edukasi yang memuat artikel ihwal Cerita Legenda Babad Banyumas dan Asal Usul Banyumas, Sejarah Berdirinya Kabupaten Banyumas, Dongeng Anak Indonesia, Makna Kata Banyumas, Cerita sejarah Kerajaan-Kerajaan di kabupaten Banyumas, Cerita Rakyat Legenda Masyarakat Indonesia, Dongeng Nusantara, Cerita Binatang, Fabel, Hikayat, Kumpulan Kisah Nabi, Kumpulan Cerita Anak Indonesia, Cerita Lucu,Tips Belajar, Edukasi Anak Usia Dini, PAUD, dan Balita.


Sejarah Banyumas tidak sanggup dipisahkan dengan sejarah Galuh Kuno (dibangun jauh sebelum era ke-5 Masehi). Krajaan tersebut dibangun di sekitar Gunung Slamet namun sehabis itu dipindahkan ke Garut - Kawali (abad 6-7 Masehi) terus membentuk dan melanjutkan pemerintahan di kerajaan Galuh Kawali.

Baca Cerita Dongeng Ini Selengkapnya :
Kerajaan Galuh Purba
Kerajaan Galuh Purba yakni sebuah kerajaan kuno yang dibangun imigran/pendatang dari Kutai, Kalimantan sebelum agama Hindu masuk di Kutai. Keturunan Galuh Kuno kemudian melanjutkan Pemerintahan kerajaan di Garut - Kawali (Ciamis) yang sudah mempunyai budaya Sunda, dan kemudian terjadi kawin silang dengan keturunan kerajaan Kalingga (Jawa Tengah). Campuran Darah (pernikahan) juga terjadi pada masa kerajaan Galuh Kawali menjadi kerajaan Galuh Pajajaran alasannya yakni banyak terjadi janji nikah antara kerabat istana Galuh Pajajaran dengan kerabat kerajaan Majapahit (Jawa), dari perkawinan itulah yang membentuk Banyumas.

Sejarah Banyumas juga tidak sanggup dipisahkan dengan sejarah Kerajaan Galuh Kawali yang wilayahnya lebih dari separuh wilayah Jawa Tengah kini (kemungkinan mencakup Kedu dan Purwodadi), dan wilayah Banyumas. Sejarah Banyumas juga tidak sanggup lepas dari Joko Kahiman Raden (putra Raden Banyak Cotro, cucu Pangeran Baribin) yang mempunyai sifat ksatria.

Sejarah Banyumas juga tidak sanggup dipisahkan dengan sejarah Kabupaten-kabupaten dan kerajaan-kerajaan di wilayah Banyumas dan sekitarnya, antara lain : Kabupaten Pasir Luhur, Kabupaten Wirasaba, Kabupaten Bonjok dan lain-lain.

Sejarah Banyumas juga tidak sanggup dipisahkan dengan sejarah Kerajaan besar di Jawa Tengah dan Jawa Barat antara lain : Kerajaan Tarumanegara, Kerajaan Kalingga, Kerajaan Pajajaran, Kerajaan Mataram, Kesultanan Demak, Kesultanan Pajang dan lain-lain. Sejarah Banyumas juga tidak sanggup dipisahkan dengan legenda dan mitos di kalangan Banyumasan: Raden Kamandaka, Wijayakusuma, Batutulis, Jatijajar dan lain-lain.

Makna Kata Banyumas
Kosakata Banyumas mempunyai makna yang luas dan dalam. Kata-kata pertamanya adalah: Air, yakni harta yang mempunyai keunggulan antara lain:
  • Air mengalir: aliran, stabil, tidak berhenti sebelum habis, tidak pernah menerjang benda-benda yang menghalangi. Misalnya kalau ada watu atau pohon yang menghadang ia akan menyisi/menyingkir. Interpretasi sanggup hidup rukun dalam harmoni dan menyerah yang penting tetap objektif. Banyumili/air mengalir juga lincah dan gesit, semua niscaya dilewati hingga tujuannya tercapai. Tujuannya yakni bahwa tempat yang paling dasar, paling prinsip, maritim yakni sumber kehidupan. Banyumili berarti bahwa kalau Anda ingin menjadi seorang pemimpin harus ibarat air, tampak tidak mempunyai kekuatan, tetapi punya manfaat dasar untuk hidup, mempunyai kekuatan yang luar biasa, berpengaruh dalam prinsip, manfaat bagi lingkungan dan kehidupan insan , dan siapa saja yang membutuhkan.
  • Dan kata kedua yakni emas. Simbol benda yang berharga dan mempunyai nilai jual yang tinggi.
Cerita sejarah Kerajaan-Kerajaan di kabupaten Banyumas umumnya dimulai dari Kerajaan Majapahit (abad XIII) padahal jauh sebelumnya (abad V), sudah ada Kerajaan Galuh Purba yang menguasai wilayah ini. Kerajaan Galuh Purba diduga punya Kerajaan-Kerajaan bawahan yang umurnya sanggup saja lebih tua.

Wilayah kabupaten Banyumas menjadi penggalan kerajaan-kerajaan lain tidak melalui perang atau penaklukan, melainkan kabupaten-kabupaten dan pemimpin-pemimpinnya (para adipati) tunduk pada kerajaan-kerajaan itu.

Abad XIII tahun 1293 M, Raden Wijaya membangun Kerajaan Majapahit, alhasil wilayah kabupaten Banyumas juga menjadi penggalan kerajaan Majapahit hingga Abad XV utau tahun 1520 M pada ketika Majapahit runtuh. Pada ketika itu sebagian kerabat keraton mengungsi ke kerajaan Pajajaran hingga alhasil ada kawin campur antara keturunan keraton Majapahit dengan kerabat keraton Pajajaran yaitu antara Raden Baribin dengan Dyah Ayu Ratu Pamekas. Salah satu putranya yaitu Raden Banyak Cotro ayahanda R. Joko Kahiman.

Sejarah Berdirinya Kabupaten Banyumas
Riwayat singkat Kabupaten Banyumas dari banyak sekali sumber. Kabupaten Banyumas berdiri pada tahun 1582, tepatnya pada hari Jum’at Kliwon tanggal 6 April 1582 Masehi, atau bertepatan tanggal 12 Robiul Awwal 990 Hijriyah. Kemudian ditetapkan dengan perda (PERDA) Kabupaten Daerah Tingkat II Banyumas Nomor 2 tahun 1990.

Keberadaan sejarah Kabupaten Banyumas tidak terlepas dari pendirinya yaitu Raden Joko Kahiman yang kemudian menjadi Bupati yang pertama dikenal dengan julukan atau gelar ADIPATI MARAPAT (ADIPATI MRAPAT). Riwayat singkatnya diawali dari jaman Pemerintahan Kesultanan PAJANG, di bawah Raja Sultan Hadiwijaya. Kisah pada ketika itu telah terjadi suatu insiden yang menimpa diri (kematian) Adipati Wirasaba ke VI (Warga Utama ke I) dikarenakan kesalahan paham dari Kanjeng Sultan pada waktu itu, sehingga terjadi peristiwa alam pembunuhan di Desa Bener, Kecamatan Lowano, Kabupaten Purworejo (sekarang) sewaktu Adipati Wirasaba dalam perjalanan pulang dari pisowanan ke Paiang. Dari insiden tersebut untuk menebus kesalahannya maka Sultan Pajang, memanggil putra Adipati Wirasaba namun tiada yang berani menghadap.

Kemudian salah satu putra menantu memberanikan diri menghadap, dengan catatan apabila nanti mendapat marah akan dihadapi sendiri, dan apabila mendapat anugerah/kemurahan putra-putra yang lain dihentikan iri hati. Dan ternyata diberi anugerah diwisuda menjadi Adipati Wirasaba ke VII. Semenjak itulah putra menantu yaitu R. Joko Kahiman menjadi Adipati dengan gelar ADIPATI WARGA UTAMA II. Kemudian sekembalinya dari Kasultanan Pajang atas kebesaran hatinya dengan seijin Kanjeng Sultan, bumi Kadipaten Wirasaba dibagi menjadi empat penggalan diberikan kepada iparnya. Yaitu :
  1. Wilayah Banjar Pertambakan diberikan kepada Kyai Ngabei Wirayuda.
  2. Wilayah Merden diberikan kepada Kyai Ngabei Wirakusuma.
  3. Wilayah Wirasaba diberikan kepada Kyai Ngabei Wargawijaya.
  4. Wilayah Kejawar dikuasai sendiri dan kemudian dibangun dengan membuka hutan Mangli dibangun sentra pemerintahan dan diberi nama Kabupaten Banyumas.
Karena kebijaksanaannya membagi wilayah Kadipaten menjadi empat untuk para iparnya itulah maka dijuluki Adipati Marapat (dibagi empat). 

Siapakah Raden Joko Kahiman?
R. Joko Kahiman yakni putra R. Banyaksasro dengan ibu dari Pasir Luhur. R. Banyaksosro yakni putra R. Baribin seorang pangeran Majapahit yang alasannya yakni suatu kesalahan maka menghindar ke Pajajaran yang alhasil dijodohkan dengan Dyah Ayu Ratu Pamekas putri Raja Pajajaran. Sedangkan Nyi Banyaksosro ibu R. Joko Kahiman yakni putri Adipati Banyak Galeh (Mangkubumi II) dari Pasir Luhur sejak kecil 

R. Joko Kahiman diasuh oleh Kyai Sambarta dengan Nyai Ngaisah yaitu putrid R. Baribin yang bungsu. Dari sejarah terungkap bahwa R. Joko Kahiman yakni merupakan SATRIA yang sangat luhur untuk sanggup diteladani oleh segenap warga Kabupaten Banyumas khususnya alasannya yakni mencerminkan :
  • Sifat altruistis yaitu tidak mementingkan dirinya sendiri.
  • Merupakan pejuang pembangunan yang tangguh, tanggap dan tanggon.
  • Pembangkit jiwa persatuan kesatuan (Majapahit, Galuh Pakuan, Pajajaran) menjadi satu darah dan memperlihatkan kesejahteraan ke kepada semua saudaranya.
Dengan demikian tidak salah apabila MOTO DAN ETOS KERJA UNTUK Kabupaten Banyumas SATRIA. Candra atau surya sengkala untuk hari jadi Kabupaten Banyumas yakni “BEKTINING MANGGALA TUMATANING PRAJA” Hari jadi Kabupaten Banyumas yakni tahun 1582.
Scud Story memuat dengan lengkap unsur-unsur dan kaidah baku dalam menyajikan dongeng dan dongeng, mencakup unsur Intrinsik yaitu mencakup Tema, Amanat/Pesan Moral, Alur Cerita/Plot, Perwatakan/Penokohan, Latar/Setting, dan Sudut pandang. dan kadang disertai unsur Ekstrinsik Cerita. Itu tadi sedikit citra sejarah singkat Cerita Legenda Babad Banyumas, biar bermanfaat.


Previous
Next Post »

Post a Comment