Mengenal dan Memahami Budaya Indonesia, upacara adat, pelet, wayang, mitos dan legenda, rumah adat, pakaian adat, Asal Usul Sejarah Borobudur, Nenek Moyang, Tari Rumah Adat, Hindu, Budha, Islam, Majapahit, Merah Delima, Pusaka, Pocong, Kuntilanak, Nyi Roro Kidul

Monday, May 13, 2013

Upacara Watak Bahajat Ngeniat Di Balai Keramat Kerikil Betanam


Masyarakat Adat Ketemenggungan Siyai merupakan sebuah masyarakat di .Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat yang masih menjunjung tinggi watak dan warisan budaya leluhurnya. Untuk itu, sebagai penunjang keberlangsungan dan sekaligus sarana melaksanakan banyak sekali ritual dan prosesi upacara maka di wilayah watak ini pun terdapat balai-balai keramat. Dan salah satu balai keramat yang begitu penting dalam kehidupan Masyarakat Adat Ketemenggungan Siyai sekaligus yang akan coba saya bahas kali ini yaitu Balai Keramat Batu Betanam. Asal permintaan Balai keramat Batu Betanam sendiri merupakan sebuah kawasan yang berdasarkan penuturan dari sang tetua watak dahulunya yaitu kawasan sejarah terjadinya perebutan wilayah watak yang hingga menjadikan peperangan dan pertumpahan darah . Kala itu, sebelum berperang setiap orang diharuskan untuk menanam atau menancapkan sebongkah kerikil di wilayah itu sebagai penanda bahwa yang bersangkutan ikut dalam peperangan mempertahankan wilayah watak mereka. Mungkin tujuan penanaman kerikil itu yaitu semacam sebagai penanda untuk memudahkan menghitung berapa korban yang selamat dan yang gugur dikala peperangan usai.

Sebenarnya bagi Masyarakat Adat Ketemenggungan Siyai, banyak sekali ritual dan prosesi upacara yang dilakukan di kawasan ini baik yang berskala kecil maupun berskala besar. Tujuannya pun beragam, mulai dari untuk meminta bantuan, perlindungan, bimbingan dan lainnya dalam melaksanakan segala acara hingga meminta kesejahteraan, kedamaian dan terhindar dari banyak sekali macam gangguan dan mara bahaya. Saya tidak akan membahas semua prosesi watak itu semua di posting kali ini dan hanya akan membahas satu saja prosesi upacara yang paling besar sekaligus begitu penting dalam kehidupan Masyarakat Adat Ketemenggungan Siyai yakni upacara watak Bahajat Ngeniat. Upacara watak Bahajat Ngeniat sendiri dimaksudkan untuk meminta pemberian atau pertolongan kepada leluhur penunggu kerikil betanam semoga diberikan keselamatan, kesehatan, kekuatan, kesejahteraan bagi seluruh warga masyarakat adat. Selain itu, upacara watak dilakukan semoga tidak terjadi hal-hal yang membahayakan dalam melaksanakan acara sehari-hari, selain juga sebagai bentuk penghormatan Masyarakat Adat Ketemenggungan Siyai kepada leluhur mereka yang telah berhasil mempertahankan wilayah adat. Jadi, dengan kata lain prosesi ini sanggup juga disebut sebagai bentuk memperingati dan mengenang hari bersejarah dimana pada hari itu para leluhur mereka berperang mati-matian demi mempertahankan wilayah adat.

Dan menyerupai halnya tema dari upacara watak Bahajat Ngeniat sendiri yang dimaksudkan untuk mengenang para leluhur yang mempertahankan tanah watak maka sebagian besar prosesi ini pun sedikit banyaknya bekerjasama dengan hal itu. Lagi pula pada hakikatnya para penerima upacara ini pun dalam rangka mempertahankan wilayah watak atau tepatnya warisan watak leluhur mereka. Tapi bedanya jikalau dulu leluhur mereka mempertahankannya dari musuh-musuh yang ingin merampas wilayah mereka maka pada zaman ini para penerima upacara watak ini mempertankan watak mereka dari gempuran modernitas.

Dan yang juga tak kalah penting dari semuanya yaitu upacara watak ini sekaligus melaksanakan sumpah adat. Sumpah watak dimaksudkan semoga pihak-pihak yang ingin mengambil, merusak hutan, tanah atau isi alam lainnya selalu menerima gangguan, tantangan dari para penunggu alam yang ada di balai keramat kerikil betanam.

Prosesi Upacara Adat
Tahapan-tahapan dari prosesi upacara ini sendiri terbagi menjadi 3 serpihan penting yang secara singkat sanggup digambarkan sebagai berikut:

1. Upacara Adat Nyengkolan
Upacara watak Nyengkolan ini dilaksanakan sebelum penerima berangkat ke Balai Keramata Batu Betanam untuk mengikuti upacara Bahajat Ngeniat. Jadi, prosesi ini yaitu sebuah prosesi pembukaan yang dilakukan atau dilaksanakan di rumah masing-masing penerima yang akan mengikuti upacara Bahajat Ngeniat. Tujuan utama dari upacara watak nyengkolan sendiri yaitu untuk meminta proteksi kepada leluhur semoga terhindar dari segala gangguan dan mara ancaman selam dalam perjalanan menuju Balai Keramat Batu Betanam.
Perangkat watak yang diharapkan dalam upacara ini yaitu 1 buah tiang, 1 buah gelang, darah ayam, beras kuning yang dimasukkan ke dalam 4 buah mangkok adat, 1 buah mandau. 1 buah daun sabang, 1 helai bulu langgai tinggang, dan tuak. Kegunaan dari alat-alat dan perangkat upacara ini sendiri yaitu sebagai berikut: 1 buah tiang, 1 buah gelang, darah ayam yaitu termasuk perangkat utama dalam upacara ini yang gunanya semoga orang yang akan berangkat tersebut terhindar dari segala halangan baik yang berupa penyakit menyerupai togam, carok ataupun penyakit lainnya juga halangan dalam bentuk gangguan dari pihak luar yang tak menginginkan diadakannya Upacara Adat Bahajat Ngeniat. Kemudian beras kuning dalam 4 mangkok yang caranya yaitu dengan ditaburkan ke kepala orang yang akan berangkat bertujuan semoga orang tersebut tak lemah semangat.

Setelah proses menabur beras tersebut kemudian orang itu pun diharuskan untuk menempelkan mandau masing-masing ke telapak kaki, lutut, dada, gigi (digigit), dan ubun-ubun. Tujuan dari penempelan mandau ini adlah semoga jiwa dan fisik orang yang bersangkutan tetap berpengaruh dan terhindar dari kerasukan roh jahat. Dan yang terakhir barulah memakai 1 buah daun sabang dan 1 helai bulu langgai tingang untuk mengusir setan yang ingin mengganggu orang-orang dalam perjalanan dan diberi minum tuak semoga orang-orang yang sedang dalam perjalanan menuju balai keramat tidak kempunan.

2. Upacara Adat Menabur Beras Kuning
Upacara menabur beras kuning dilakukan dikala penerima yang akan mengikuti upacara watak hingga di Balai Keramat Batu Betanam. Upacara ini dimaksudkan untuk memberitahukan kepada para penunggu Batu Betanam bahwa mereka telah hingga dengan selamat dan siap untuk mengikuti serangkaian Upacara Adat Bahajat Ngeniat di Balai Keramat Batu Betanam.

Rangkaian prosesi ini sendiri yaitu sebagai berikut; pertama-tama penerima yang gres tiba itu akan ditaburi beras kuning di kepalanya sebanyak 7x, kemudian sehabis itu penerima yang telah ditaburi beras kuning itupun diharuskan menyentukkan kaki ke tanah sebanyak 7x sebagai pemberitahuan kepada penunggu Batu Betanam bahwa mereka telah datang. dan prosesi ini ditutup dengan menanam 1 batang pohon sabang di wilayah itu sebagai pengikat usaha masyarakat watak yang selama ini mempunyai wilayah watak tersebut.

3. Upacara Adat Bahajat Ngeniat
Setelah melewati dua prosesi tadi barulah kemudian hingga pada upacara inti yakni Upacara Adat Bahajat Ngeniat. Sebagai pembuka dari Upacara Adat Bahajat Ngeniat ini terlebih dahulu dilakukan kegiatan menabur beras, potong ayam dan babi, menciptakan 2 buah kelongkang dimana 1 buah kelongkang untuk memberi makan para penguasa yang ada dalam air, sedangkan 1 buah lagi untuk memberi makan burung dan puyang gana. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan menciptakan 1 buah pondok (pulok/langkau) bertiang 4 yang bahannya dari kayu belian/ulin. Pulok tersebut berisi nasi padi, nasi lemang pulut/ketan yang dimasak dengan bambu, berisi tepung 3x7 biji, copok 3x7 siri dan pinang, rokok 3x7 batang, 7 biji telur ayam kosong yang diisi beras kuning, 7 biji telur ayam rebus, 7 biji gula merah, 7 lingkar buah kelapa, 12 biji kaki babi, 3 buah kepala babi, 7 potong lemak babi yang panjangnya sekilan, 7 cawan tuak, 7 longkong nasi bokat dalam bambu serta isi babi/ayam lainnya.

Setelah upacara pembuka itu barulah kemudian masuk ke dalam program inti. Upacara inti ini pertama-tama dilakukan dengan menabur beras kuning sebanyak 7x, kemudian memukul tanah sebanyak 7x juga yang dimaksudkan untuk memanggil Potong Kombat, Puyang Gana, Punyang Uban, Puyang Adan, Tuhan Allah - Tuallah yang menguasai tanah dan berlindung dibawah langit, memanggil antu - jolu yang ada di dalam rimak, memanggil Sabung, Sengkumang, Tambun dan Bungai yang ada di alam gaib.

Dengan selesainya pemanggilan roh-roh leluhur dan roh alam mistik itu maka selesai pulalah prosesi Upacara Adat Bahajat Ngeniat di Balai Adat Batu Betanam ini.

Gambar diambil dari sini

Previous
Next Post »

Post a Comment