Mengenal dan Memahami Budaya Indonesia, upacara adat, pelet, wayang, mitos dan legenda, rumah adat, pakaian adat, Asal Usul Sejarah Borobudur, Nenek Moyang, Tari Rumah Adat, Hindu, Budha, Islam, Majapahit, Merah Delima, Pusaka, Pocong, Kuntilanak, Nyi Roro Kidul

Wednesday, November 23, 2016

Cara Mengenal Banyak Sekali Macam Jenis Jenis Burung Orisinil Indonesia

Mengenal Jenis Jenis Burung Asli Indonesia - Apakah anda sudah tau burung burung yang anda pelihara itu asalnya darimana..?? kini kita akan kenalan aneka macam jenis burung burung yang orisinil berasal dari indonesia. Negara Indonesia memang kaya akan budaya dan seni namun juga populer pula dengan kekayaan tanaman dan fauna. banyak sekali tanaman yang khas dan hanya ada di indonesia, begitu juga dengan faunannya. namun sayangnya banyak sekali hal yang mengancam keberadaan tanaman dan fauna yang hidup dan tumbuh di indonesia. banyak fauna yang terancam punah karena perburuan dan perubahan alam.

Salah satu kekayaan yang harus di banggakan oleh masyarakat indonesia ialah aneka macam jenis burung orisinil indonesia. banyak sekali jenis burung yang sangat khas dan menjadi kekayaan yang tidak ternilai hargannya. binatang merupakan anggota dari kelompok binatang yang bertulang belakang atau yang sering disebut sebagai vertebrata. binatang hewan ini mempunyai sayap untuk membantu terbang dan juga mempunyai bulu. mulai dari jenis yang kecil dan mungil sperti burung kolibri hingga yang ukurannya sangat besar, contohnya burung unta. jenis jenis burung unta ini bahkan besarnya lebih dari ukuran manusia, kini di dunia lebih dari 10.000 spesies burung dan 1500 spesies tersebut terdapat di indonesia. nah oleh karena itu, sanggup dikatakan bahwa indonesia sangat kaya akan spesies binatang yang sanggup terbang ini.


Mengenal Jenis Jenis Burung Asli Indonesia

Burung apa sajakah yang masuk dalam fauna orisinil dari indonesia?? berikut ini ialah sepuluh jenis burung orisinil indonesia :


  1. Trulek Jawa (Vanellus macropterus)
    Trulek Jawa (Vanellus macropterus) ialah salah satu burung langka yang hanya terdapat ( endemik ) di Jawa. Burung dari famili Charadriidae ini pada tahun 1994 pernah dinyatakan punah (Extinct) oleh IUCN, namun semenjak tahun 2000, statusnya direvisi menjadi Kritis . Meskipun begitu, hingga kini keberadaan Burung Trulek Jawa ini masih misteri masih ada atau bahkan sudah punah. Hingga ketika ini yang sanggup dijumpai dengan gampang hanyalah spesimennya (awetannya) saja yang disimpan di Museum Zoologi, Cibinong. Ciri-ciri Trulek Jawa. Burung Trulek Jawa (Vanellus macropterus) berukuran sedang, sekitar 28 cm. Bulunya berwarna coklat keabuan dengan kepala hitam. Beberapa daerah yang diduga didiami burung endemik berstatus krisis ini antara lain Hutan Sawangan, Petungkriyono, Pekalongan (Jawa Tengah); terakhir terlihat tahun 2001 oleh Tim Komunity Forestry Pekalongan. Hutan Gunung Ungaran (Jawa Tengah).Merubetiri, Jember (Jawa Timur).
  2. Tokhtor Sumatera (Carpococcyx viridis)
    Tokhtor Sumatera (Carpococcyx viridis) ialah burung endemik Sumatera termasuk dalam 18 burung paling langka di Indonesia Burung ini merupakan satu dari tiga spesies Tokhtor yang ada di dunia selain Tokhtor Kalimantan (Carpococcyx radiceus) yang endemik Kalimantan dan Coral-billed Ground-cuckoo (Carpococcyx renauldi) yang terdapat di Thailand dan Vietnam. Dulunya, Tokhtor Sumatera dan Tokhtor Kalimantan dianggap sebagai satu spesies yang sama yang dinamai Tokhtor Sunda. Burung Tokhtor Sumatera merupakan burung penghuni permukaan tanah dengan ukuran tubuh yang besar mencapai 60 cm. Burung Tokhtor Sumatera hidup di permukaan tanah dan memakan vertebrata kecil dan invertebrata besar. Burung endemik Sumatera yang sangat langka dan terancam punah ini termasuk binatang pemalu.
  3. Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)
    Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) atau disebut juga Curik Bali ialah sejenis burung sedang dengan panjang lebih kurang 25 cm. Burung pengicau berwarna putih ini merupakan satwa endemik Indonesia yang hanya sanggup ditemukan di Pulau Bali belahan barat. Burung ini juga merupakan satu-satunya satwa endemik Pulau Bali yang masih tersisa sehabis Harimau Bali dinyatakan punah. Sejak tahun 1991, satwa yang masuk kategori “kritis” (Critically Endangered) dalam Redlist IUCN dan nyaris punah di habitat aslinya ini dinobatkan sebagai fauna identitas (maskot) provinsi Bali. Kepunahan Jalak Bali di habitat aslinya disebabkan oleh deforestasi (penggundulan hutan) dan perdagangan liar.
  4. Kakatua Kecil Jambul Kuning (Cacatua sulphurea)
    Kakatua-kecil Jambul-kuning atau dalam nama ilmiahnya Cacatua sulphurea ialah burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 35 cm, dari marga Cacatua. Burung ini hampir semua bulunya berwarna putih. Di kepalanya terdapat jambul berwarna kuning yang sanggup ditegakkan. Daerah sebaran kakatua-kecil jambul-kuning ialah Kepulauan Sunda Kecil, Sulawesi, Bali, dan Timor, di tempat yang masih terdapat hutan-hutan primer dan sekunder. Pakan unggas cerdas dan gemar berkawanan ini terdiri dari biji-bijian, kacang, dan aneka buah-buahan. Burung betina menetaskan antara dua hingga tiga telur dalam sarangnya di lubang pohon.
  5. Merpati Hutan Perak (Columba argentina)Merpati hutan perak ialah burung yang termasuk dalam burung yang berstatus kritis dalam IUCN, merpati hutan perak Berukuran besar (40 cm), berwarna abu-abu pucat. Sayapnya berwarna hitam, ekor dan tubuh belahan bawah keabuan. penyebaran merpati hutan perak mencakup Kep. Simeulue, Mentawai (P.Sipura, Pagai utara),Kep.Riau (Karimun Besar, Batam, Bintan dan Kepulauan Lingga/Saya), Kep. Anambas, Natuna utara dan Kep. Karimata di ujung barat Kalimantan.
  6. Perkici Buru (Charmosyna toxopei)Perkici Buru (Charmosyna toxopei) dikenal sebagai burung endemik Pulau Buru. Dikenal pula, bahwa burung yang berparuh bengkok itu langka. Dan hanya ada di Pulau Buru. Burung perkici buru ditemukan pada tahun 1921 oleh seorang penjelajah berkebangsaan Belanda, yaitu Hendrik Cornelis Siebers. Dengan catatan, bahwa Hendrik Cornelis Siebers bukanlah spesialis burung, tetapi andal serangga. Ukuran tubuh burung perkici buru ialah 16 cm. Burung ini berwarna hijau atau kuning.Mahkota depan berwana biru. Pada yang jenis betina,mahkotanya lebih jelas. Pangkal ekornya pada belahan bawah berwarna merah. Burung ini bersuara ti-ti-ti-ti-ti sangat melengking.
  7. Celepuk Siau (Otus siaoensis)Celepuk Siau ialah salah satu burung hantu dari jenis Strigidae. Burung ini merupakan burung yang hampir punah, burung Celepuk Siau yang mempunyai nama ilmiah Otus Siaoensis ini berhabitat di daerah Pulau Siau, Sulawesi Utara.
  8. Anis-bentet Sangihe (Colluricincla sanghirensis)Anis-bentet Sangihe (Colluricincla sanghirensis) ialah spesies burung dari keluarga Colluricinclidae. Anis-bentet Sangihe merupakan binatang endemik Indonesia. Anis-bentet Sangihe mempunyai habitat di daerah Hutan pegunungan dengan iklim subtropik atau tropis lembap. Hewan ini termasuk binatang yang terancam, karena kehilangan habitat.
  9. Elang Flores (Spizaetus floris)Elang Flores (Spizaetus floris) merupakan salah satu jenis raptor (burung pemangsa) endemik yang dipunyai Indonesia. Sayangnya elang flores yang merupakan burung pemangsa endemik flores (Nusa Tenggara) ini kini menjadi raptor yang paling terancam punah karena populasinya diperkirakan tidak melebihi 250 ekor sehingga masuk dalam daftar merah (IUCN Redlist) sebagai hewa yang sangat terancam punah (Kritis). Ciri-ciri. Burung elang flores mempunyai ukuran tubuh yang sedang, dengan tubuh cukup umur berukuran sekitar 55 cm. pada belahan kepala berbulu putih dan terkadang mempunyai garis-garis berwarna coklat pada belahan mahkota.Elang flores merupakan raptor (burung pemangsa) endemik Nusa Tenggara yang hanya sanggup ditemukan di pulau Flores, Sumbawa, Lombok, Satonda, Paloe, Komodo, dan Rinca. 
  10. Gagak Banggai (Corvus unicolor)Gagak Banggaiatau Corvus unicolor, ialah anggota dari gagak dari famili Banggai di Indonesia. Gagak ini terdaftar sebagai Spesies Kritis oleh IUCN dan pernah dianggap punah, namun kesannya ditemukan kembali pada survei di Pulau Peleng pada 2007/2008. Gagak Banggai merupakan gagak yang berukuran sedang dengan panjang 39 cm dan benar-benar hitam dengan iris mata yang gelap dan ekor pendek. Penurunan populasi gagak Banggai disebabkan karena hilangnya habitat dan degradasi menyerupai pertanian dan ekstrasi.
Demikianlah beberapa jenis jenis burung orisinil berasal dari indonesia. supaya menambah wawasan anda...

Previous
Next Post »

Post a Comment