Mengenal dan Memahami Budaya Indonesia, upacara adat, pelet, wayang, mitos dan legenda, rumah adat, pakaian adat, Asal Usul Sejarah Borobudur, Nenek Moyang, Tari Rumah Adat, Hindu, Budha, Islam, Majapahit, Merah Delima, Pusaka, Pocong, Kuntilanak, Nyi Roro Kidul

Sunday, December 4, 2016

Cara Budidaya Dan Pemijahan Ikan Gabus



Hal-hal atau Syarat-syarat yang harus diperhatikan pada tahap pemijahan ikan gabus al :

    syarat yang harus diperhatikan pada tahap pemijahan ikan gabus al  Cara Budidaya dan Pemijahan Ikan Gabus
  • Dataran rendah yang mempunyai pH airnya netral atau agak alkalius (pH rendah), yaitu antara 7-7,59.
  • Tempat yang mempunyai ketinggian kurang dari 800 meter dari permukaan air laut.
  • Suhu daerah optimum airnya antara 28-31°C
  • Air pada bak harus tenang, pemasukkan air pada bak yang diharapkan untuk mengganti air yang meresap dan menguap.
  • Berikan tumbuh-tumbuhan air yang mengapung, untuk menyimpan telut-telurnya.
  • Kolam ketinggian terlebih dahulu dan diberi pupuk secukupnya
  • Setelah dipupuk gres aliri air, dan air pada bak mempunyai ketinggian 50-75 cm.
  • Sedangkan kedalaman bak pemijahan 70-100 cm dan harus basah tenang.
Menyiapkan Induk Ikan Gabus
Calon induk yang mulai remaja sebaiknya diperlihara dalam kandang kayu berukuran 3 x 1,5 x 2 meter, dilengkapi dengan roket dan drum sebagai pelampung berukuran 1,5-2,0 kg. Adapun padat tebar induk dengan kandang ukuran tersebut yaitu 5 ekor per meter.

Komposisi Pakan untuk Ikan Gabus
  • Tepung ikan 35%
  • Dedak halus 30%
  • Menir 25%
  • Tepung kedelai 10%
  • Vitamineral 0,5%
Pemberian pakan dilakukan 5 hari dalam seminggu dan setiap pinjaman pakan sebanyak 5%, yakni pagi 2,5% sore 2,5%, dari bobot ikan yang dipelihara.

Setelah indukan ikan gabus dimasukkan ke dalam kolam, gabus jantan akan menciptakan sarang selama 1-2 hari, sarang tersebut berupa potongan-potongan tumbuhan air. Maka itu menyediakan sarang itu diberikan tumbuhan air yang mengapung ( eceng gondok atau persicilata) pada serpihan pasok kolam.

Proses Pemijahan Ikan Gabus
Setelah sarang siap, ikan jantan biasanya melaksanakan maneuver untuk memikat iakn betina. Jika telah ada betina yang terpikat, maka dua sejoli ini akan berkejaran, kemudian berdampingan di bawah sarang, pemijahanterjadi di bawah sarang.

Induk betina kemudian bertelur. Telur yang telah dibuahi ditempelkan pada flora air dan dijaga oleh induk jantan. Hal ini dimaksudkan biar telur selamat dari gangguan ikan lain yang bersifat predator. Diameter telur yang terbuahi kira-kira 1,25-1,55 milimeter.

Seekor induk ikan (tergantung besarnya) sanggup menghasilkan ratusan butir telur. Biasanya, telur akan menetas sesudah 2-3 hari dari waktu pembuahan/pemijahan. Namun, biasanya telur yang berhasil menetas hanya setengahnya saja.

Kantong kuning telurnya akan habis sesudah 4 hari kemudian. Karena telur dan larvanya yang gres menetas bersifat mengapung, sebaiknay diberi naungan atau pelindung biar terhindar dari tetesan air hujan ataupun sinar matahari secara langsung.

Pemijahan sebaiknya dilakukan pada animo kemarau. Pada animo penghujan, telur atau benih banyak yang mati lantaran jatuh ke dasar bak jawaban teetsan air hujan. Air hujan sanggup merusak sarang atau mengenai larva yang gres menetas.

Namun, jikalau pemijahan tetap akan dilakukan pada animo penghujan, sebaiknya daerah pemijahan diberi tutup peneduh biar air hujan tidak pribadi jatuh pada sarang. Selain itu, tutup juga sanggup berfungsi melindungi benih dari sinar matahari langsung.

Larva gabus yang gres lahir tidak memakan pakan. Hal ini disebabkan lantaran ikan-ikan tersebut masih mempunyai cadangan makanan. Baru sesudah empat hari, larva akan memakan protozoa dan ganggang yang ada dikolam.
sumber Buku "PETUNJUK PRAKTIS MEMELIHARA GABUS" Penerbit NUANSA

Previous
Next Post »

Post a Comment