Mengenal dan Memahami Budaya Indonesia, upacara adat, pelet, wayang, mitos dan legenda, rumah adat, pakaian adat, Asal Usul Sejarah Borobudur, Nenek Moyang, Tari Rumah Adat, Hindu, Budha, Islam, Majapahit, Merah Delima, Pusaka, Pocong, Kuntilanak, Nyi Roro Kidul

Monday, May 1, 2017

Cerita Rakyat Nusantara Legenda Lutung Kasarung

Pada jaman dahulu di kawasan pasundan ada seorang raja yang berjulukan Prabu Tapak Agung. Beliau memimpin daerahnya dengan sangat bijaksana, sehingga dicintai oleh rakyatnya. Sang raja mempunyai dua orang putri yang cantik. Yang tertua berjulukan Purbararang, dan adiknya berjulukan Purbasari. 

 Pada jaman dahulu di kawasan pasundan ada seorang raja yang berjulukan Prabu Tapak Agung Cerita Rakyat Nusantara Legenda Lutung Kasarung
cerita-rakyat-nusantara-indonesia" style="text-align: center;" target="_blank">Cerita Rakyat Nusantara "Legenda Lutung Kasarung"

Suatu hari, ketika mendekati selesai hayatnya, sang raja meminta Purbasari putri bungsunya untuk menggantikan posisinya memimpin kerajaan. "Anakku, saya sudah lelah dan terlalu bau tanah untuk memimpin, jadi sudah saatnya saya turun tahta," kata sang raja. Purbararang, yang merupakan abang dari Purbasari, tidak oke dengan perintah ayahnya tersebut. Dia merasa bahwa alasannya yakni ia yakni anak tertua, maka ia lah yang seharusnya menggantikan posisi ayahnya sebagai pemimpin kerajaan. 

Purbararang yang sangat geram dan iri tersebut kemudian berencana untuk mencelakakan adiknya. Purbararang pergi menemui seorang nenek sihir. Dia meminta nenek sihir tersebut untuk memanterai adiknya. Akibat dari mantera nenek sihir itu cukup parah. Purbasari tiba-tiba kulitnya menjadi bertotol-totol hitam, dan itu lah yang dijadikan alasan oleh Purbararang untuk mengusirnya dari istana. "Pergi dari sini!" kata Purbararang kepada adiknya. "Orang yang telah dikutuk menyerupai kau tidak layak untuk menjadi seorang ratu, bahkan tidak layak untuk tinggal di sini!" lanjutnya.

Purbararang kemudian menyuruh seorang Patih untuk mengasingkan adiknya itu ke tengah hutan. Dengan berat hati, Patih tersebut menuruti perintahnya. Namun, di tengah hutan, sang Patih yang sebetulnya baik hati itu tidak pribadi meninggalkannya. Dibuatkannya sebuah pondok untuk Purbasari. Sebelum pergi, ia juga menasehati sang putri yang malang itu, memintanya semoga selalu tabah dan sabar. 

Selama tinggal di hutan, Purbasari tidak pernah merasa kesepian. Sang putri yang baik hati itu berteman dengan banyak hewan, yang juga selalu baik kepadanya. Di antara ratusan binatang yang menjadi temannya, ada seekor monyet dengan bulu berwarna hitam yang misterius. Di antara hewan-hewan lainnya, monyet tersebut lah yang paling perhatian dan paling baik hati kepada Purbasari. Kera tersebut bahkan sering membawakan bunga dan buah-buahan untuk menghibur hati sang putri. Purbasari kemudian memberi nama monyet itu Lutung Kasarung.

Pada suatu malam, ketika bulan purnama, monyet yang menjadi sobat Purbasari tersebut pergi ke tempat yang sepi untuk bersemedi. Setelah cukup usang bersemedi, tiba-tiba tanah di erat tempatnya bersemedi mulai mengeluarkan air yang jernih dan harum, yang kemudian membentuk sebuah telaga kecil. 

Keesokan harinya, monyet tersebut meminta Purbasari untuk mandi di telaga kecil itu. Walaupun awalnya merasa ragu, Purbasari menuruti permintaannya. Hal yang asing pun terjadi. Setelah mandi, tiba-tiba kulit Purbasari menjadi higienis menyerupai semula. Sang putri pun menjadi bagus jelita menyerupai sedia kala. Purbasari sangat terkejut dan merasa sangat besar hati alasannya yakni kecantikannya telah pulih.

Di hari yang sama, Purbararang yang jahat tiba-tiba berniat ingin melihat keadaan adiknya di hutan. Dia pun pergi ke hutan bersama tunangannya dan beberapa orang pengawal kerajaan. Saat melihat kondisi adiknya yang sudah kembali cantik, Purbararang terkejut. Tapi, putri yang jahat itu tidak menyerah. Dia mengajak adiknya untuk langgar panjang rambut. Siapa yang rambutnya lebih panjang, ia lah yang menang. Ternyata, rambut Purbasari lebih panjang, jadi ia lah yang menang. 

Purbararang masih belum menyerah. Ia kemudian mengajak Purbasari untuk langgar ganteng tunangan, kemudian ditunjukkannya tunangannya yang tampan. Purbasari kebingungan alasannya yakni ia tidak mempunyai tunangan. Dia pun pribadi menarik monyet sahabatnya. Purbararang tertawa terbahak-bahak melihat hal itu. "Jadi tunanganmu seekor monyet?" ledeknya dengan sinis. 

Tiba-tiba terjadi sebuah keajaiban. Monyet sahabat Purbasari bermetamorfosis seorang perjaka yang gagah dan berwajah sangat tampan, jauh lebih ganteng dari tunangan Purbararang. Para pengawal yang melihat hal tersebut terheran-heran dan bersorak besar hati alasannya yakni putri yang baik hati menang. Purbararang mengaku kalah, mengakui kesalahannya, dan meminta maaf. Purbasari yang baik hati tidak dendam dan tidak menghukum kakaknya yang jahat itu. 

Purbasari kemudian menjadi seorang ratu yang memimpin kerajaannya dengan bijaksana, ditemani oleh perjaka pujaan hatinya, yang dulu selalu menemaninya dengan setia dalam wujud seekor lutung.
Cerita rakyat lainnya ==>> cerita-rakyat-nusantara-indonesia" target="_blank">Legenda Cinderelas
ceritadandongengrakyat.blogspot.co.id/" target="_blank">Cerita Rakyat Nusantara "Legenda Lutung Kasarung"

Previous
Next Post »

Post a Comment