Mengenal dan Memahami Budaya Indonesia, upacara adat, pelet, wayang, mitos dan legenda, rumah adat, pakaian adat, Asal Usul Sejarah Borobudur, Nenek Moyang, Tari Rumah Adat, Hindu, Budha, Islam, Majapahit, Merah Delima, Pusaka, Pocong, Kuntilanak, Nyi Roro Kidul

Thursday, May 25, 2017

Cerpen Anak Sekolah - Nothing Religion

Cerpen Anak Sekolah - Nothing Religion


 disebuah Sekolah Menengan Atas NEGRI di Kota Palangka Raya Cerpen Anak Sekolah - Nothing Religion
cerita-pendek-anak-sekolah" target="_blank">Cerpen Anak Sekolah

Yuna ialah seorang murid kelas 1 disebuah Sekolah Menengan Atas NEGRI di Kota Palangka Raya. Tidak ada yg terlampau kurang darinya, ia hanya seorang anak dari dua orang bau tanah pebisnis dan mempunyai seorang pembantu di rumah . Tak ada yg susah dari hidupnya dan walau pun punya pembantu ia suka masak sendiri karna mungkin itu hobi seorang cewe yg normal adanya.

Kehidupannya tersedia dari segi bahan dan juga non bahan . Dia juga seorang di bimbing oleh guru privat agama nya dan juga di sekolah kan di sekolah agama yg dianutnya, di luar jam sekolah formalnya.

NB:
Yg niscaya tak kan saya sebutkan apa itu sebagai pencerita selayaknya bersikap netral dan mengikuti alur tokoh tanpa harus menonjolkan sifat atau latar belakang seorang tokoh.

Itu dilakukan orang bau tanah Yuna karna ia terlalu sibuk untuk memperhatikan anaknya bertumbuh . Yaa menyerupai yg terjadi disetiap kisah sinetron atau apalah, dan terjadi juga dengan nya.

Satu semester telah berlalu sampai di tahun 2017 ini pada bulan januari kelas yg biasa ia tempati telah dicap sebagai ruangan kelas 10 MIPA semester dua. Setidak nya itu yg ada di buku para murid sehabis nama mereka di isi di kolom namanya sendiri.

Yuna tiba menyerupai biasa dan hanya melihat dengan orang-orang biasa yg hanya itu dan itu saja yg dikenal nya tanpa memandang seorang seorang perjaka bermotor ceper dan knalpot variasi berbunyi nyaring dan mengganggu  . Setelah kendaraan beroda empat yg mengantar nya pergi bersama joki nya yaitu ayah nya sendiri yg tadi ber basa-basi dengan perkataan yg tak kurang dan tak lebih hanya menyerupai ayah yg berkata seadanya dan hanya itu saja yg ia  tahu seakan hanya rumusan bisnis di otak dan verbal nya.dia masuk dengan memakai sapu tangan putihnya.

Ketika ia melangkah ke kelas..

“Dia itu …”

Mata sinis memandang wajah perjaka yg tertunduk itu, merasa tidak suka karna kesan pertama yg tak begitu menyenangkan dengan perjaka itu . Namun, tak ada perasaan bahwa ia itu orang yg ugal-ugalan saat memandang nya lebih dalam.

Dengan perasaan yg tak dapat ditebak Yuna, perjaka seumuran dengan ia itu . Tersenyum saat ia melihat pohon di depan teras lantai dua ini . Karna merasa dilihat dan diawasi perjaka itu menatap Yuna . Dan Yuna berpaling dan tanpa disadari nya, sapu tangan putih jatuh sela jarinya.
Bersambung…
Cerpen lainnya => cerita-pendek-anak-sekolah" target="_blank">Hening di Ujung Senja

Previous
Next Post »

Post a Comment