Cerita Fabel - Pada suatu sore yang indah sehabis hujan, seekor semut pergi ke sebuah sungai. Setiap hari, ia pergi ke sungai yang sama untuk melepaskan dahaga. Semut tidak menyadari bahwa sehabis hujan, arus sungai menjadi Iebih deras.
Saat asyik minum, tanpa diduga ia terbawa arus sungai yang deras. "Aku niscaya tenggelam. Tolong aku! Tolong aku!" semut berteriak ketakutan. Tapi, suaranya kecil sekali hingga tidak ada yang mendengarnya.
Sementara itu, seekor merpati sedang bersantai di sebuah cabang pohon. Kebetulan, ia melihat semut yang sedang berusaha menyelamatkan diri dari pedoman sungai yang deras. Merpati merasa kasihan. Ia pun memetik selembar daun dengan paruhnya dan menjatuhkannya ke bersahabat Semut di sungai.
Semut segera naik ke daun itu. Ia mengambang di daun itu hingga kesudahannya arus membawanya ke pinggir sungai. Selamatlah nyawa si semut. Ia berterima kasih pada merpati.
"Terima kasih, Merpati yang baik. Kau telah menyelamatkan nyawaku," katanya. Tapi, tentu saja merpati tidak mendengar bunyi semut yang kecil.
Beberapa hari sesudah tragedi itu, merpati sedang bertengger di dahan yang sama. Ia tidak menyadari ada seorang pemburu yang hendak menembaknya.
Ketika pemburu itu hampir menembakkan senapan, semut menggigit kaki sang pemburu. Pemburu berteriak kesakitan dan menjatuhkan senapannya. Teriakan pemburu mengagetkan merpati yang Iangsung terbang menyelamatkan diri.
"Terima kasih, Semut," kata merpati. Semut mendengarnya dan ia bahagia bisa membalas kebijaksanaan pada merpati.
Pesan moral dari Cerita fabel Balas Budi Semut Kepada Merpati yaitu jadilah anak yang berilmu membalas budi. Jika kau ditolong orang lain, ingatlah bahwa kau juga harus menolong orang lain semampumu. Ingat Pula, bila kau menerima pemberian jangan lupa mengucapkan terima kasih.
.jpg)
