Mengenal dan Memahami Budaya Indonesia, upacara adat, pelet, wayang, mitos dan legenda, rumah adat, pakaian adat, Asal Usul Sejarah Borobudur, Nenek Moyang, Tari Rumah Adat, Hindu, Budha, Islam, Majapahit, Merah Delima, Pusaka, Pocong, Kuntilanak, Nyi Roro Kidul

Monday, March 19, 2018

Cerita Fabel - Kambing, Beruang Dan Harimau

Cerita Fabel - Alkisah hiduplah seekor induk kambing pada zaman dahulu kala. Si Induk Kambing memiliki seekor anak. Keduanya menjadi binatang peliharaan Raja Sudrajat.

Pada suatu hari raja Sudrajat berniat menikahkan putranya dengan putri dari negeri seberang. Karena terjadi demam isu kemarau yang berkepanjangan, Raja Sudrajat lantas mengundang sanak saudara dan para kerabat untuk mewujudkan keinginannya tersebut. Pada ketika pertemuan dengan sanak saudara serta para kerabat, Raja Sudrajat mengutarakan niatnya akan menyembelih dua kambing peliharaanya untuk pesta ijab kabul anaknya.

Anak kambing yang tengah berada dihalaman istana raja mendengar rencana sang raja untuk menyembelih dirinya dan induknya. Si anak kambing lantas membangunkan induknya yang tengah tidur. Katanya, “ ibu, saya mendengar rencana raja Sudrajat akan menyembelih kita pada pesta ijab kabul putra sribaginda. Aku sangat takut bu. Apa yang harus kita lakukan.”

Induk kambing kemudian mengajak anaknya melarikan diri.” Ayo kita pergi dari sini kini juga.”

Induk kambing dan anaknya pergi keluar istana dengan mengendap-endap. Kegelapan malam membantu pelarian mereka hingga hingga ke tepi hutan. Walaupun gotong royong mereka takut memasuki hutan, namun mereka tetap membulatkan tekadnya untuk sanggup bersembunyi dari para pengawal istana.” Lebih baik kita bersembunyi di hutan daripada kita disembelih.” Kata induk kambing.


Induk kambing dan anaknya terus berjalan memasuki lebatnya hutan belantara. Keduanya berjalan tidak tentu arah sebab yang paling penting untuk mereka yaitu sanggup menghindar sejauh mungkin dari kejaran Raja Sudrajat dan para pembantunya. Mereka terus berjalan hingga fajarpun muncul. Karena lelah mereka beristirahat terlebih dahulu.

“Ibu saya sangat lapar,” Ujar si Anak kambing.

Mereka mendapati ditempat mereka berisitirahat berbagai ditumbuhi rumput segar. Keduanya kemudian menyantap rumput itu dengan sangat lahap. Pada ketika itulah mereka mendengar bunyi auman yang menggelegar.

Tubuh si induk kambing dan anaknya seketika gemetar. Mereka tahu itu yaitu bunyi harimau si raja hutan. Mereka sangat ketakutan. Mereka merasa sia-sialah pelarian mereka ke hutan, sebab mereka tahu harimau sangat suka sekali memangsa kawanan mereka.

Induk kambing dan anaknya segera bersembunyi dibalik pohon besar. Namun malang harimau si raja hutan tahu daerah persembunyian mereka. “Hei kambing sedang apa kalian.” Teriak si harimau.

Begitu takutnya induk kambing, hingga ia menjawab terbata-bata.” Kami sedang makan bawang.”

Pada ketika yang sama tidak jauh dari daerah persembunyian si kambing lewatlah seekor beruang besar. Si beruang mendengar ucapan induk kambing, dan sebab ucapan induk kambing terbata-bata, si beruang menyangka kalau si induk kambing sedang memakan beruang. Si beruang yang selama hidupnya belum pernah melihat kambing, menjadi ketakutan. Dia segera memanjat pohon untuk menghindar menjadi mangsa si kambing.

Si harimau terheran-heran melihat si beruang memanjat pohon dengan tergesa-gesa,” Apa yang sedang kau lakukan wahai beruang sahabatku?”

“Ada kambing yang sedang memangsa beruang.” Jawab si beruang masih dengan ketakutan.

Harimau tertawa terpingkal-pingkal mendengar ucapan si beruang.” Apa katamu? Ada kambing yang sedang memangsa beruang?”

“Ya.” Jawab si beruang

“Engkau salah mendengar wahai beruang. Kambing tidak makan beruang, tetapi ia sedang memakan bawang.”

Si beruang tidak begitu saja percaya dengan ucapan si harimau. Dia bahkan menyangka si harimau hendak menjerumuskannya sehingga ia sanggup dimangsa oleh kambing. Dia berpikir harimau sedang berbohong padanya.

“Aku tidak berbohong turunlah.” Jawab si harimau.” Kambing tidak makan beruang, tetapi ia sedang memakan bawang.” Ucap si harimau mencoba kembali meyakinkan si beruang.

Si beruang tetap saja ketakutan.” Harimau, saya mau turun asalkan engkau bersedia mengawalku. Bahkan saya bersedia berkenalan dengan si kambing kalau engkau bersedia mengawalku.”

“ Pengawalan macam apa yang engkau kehendaki wahai beruang?” tanya si harimau.

“Aku ingin ekor kita diikat satu sama lain. Dengan cara itu maka engkau telah mengambarkan niat baikmu tidak menjerumuskanku untuk dimangsa kambing. Dan yang penting engkau tidak pergi meninggalkanku.”

Si harimau kesannya setuju. Si beruang pun turun dan segera mengikatkan ekornya pada ekor harimau.

Semua percakapan harimau dan beruang didengar oleh induk dan anak kambing. Sebenarnya mereka sudah dari tadi ketakutan sebab ketika ini tengah berhadapan dua pemangsa yang ganas yaitu harimau dan beruang. Namun sebab mereka menyadari kalau beruang takut bertemu mereka, otak cendekia induk kambingpun muncul.

“Hai beruang bodoh, apakah kau berpikir dengan bersama harimau kau akan selamat. Justru saya akan segera mengoyak-oyak badan kalian berdua.” Teriak ibu kambing.

Teriakan Induk kambing sangat mengagetkan beruang. Saking takutnya ia segera berlari tunggang langgang menyeret harimau yang masih terikat padanya. Berkat akal nya, induk dan anak kambing selamat dari harimau dan beruang.

Pesan moral dari Dongeng Cerita Fabel Kambing, Beruang dan Harimau yaitu Kecerdasan dan keberanian akan sanggup mengalahkan kekuatan atau keperkasaan. Akal akan sanggup mengalahkan otot. Oleh sebab itu kita hendaklah tetap mengedepankan kecerdasan dan akal ketika dihadapkan situasi dan keadaan bagaimanapun juga. Termasuk kondisi yang berbahaya sekalipun.

Previous
Next Post »

Post a Comment