Mengenal dan Memahami Budaya Indonesia, upacara adat, pelet, wayang, mitos dan legenda, rumah adat, pakaian adat, Asal Usul Sejarah Borobudur, Nenek Moyang, Tari Rumah Adat, Hindu, Budha, Islam, Majapahit, Merah Delima, Pusaka, Pocong, Kuntilanak, Nyi Roro Kidul

Saturday, March 31, 2018

Cerpen Cinta - Benciku Atas Dasar Cinta

Cerpen Cinta - Sudah tiga tahun persahabatan sebelas dewasa itu terjalin. Mereka menjalin persahabatan ketika mereka sama-sama duduk di dingklik Sekolah Menengah Pertama di sekolah yang sama, di Sekolah Menengah Pertama Kedamaian.

Kesebelas dewasa tersebut terdiri atas empat wanita dan tujuh lelaki. Persahabatan mereka sangat dikenal akur. Senang susah selalu bersama. Setiap hari selalu bertukar pemikiran. Ada problem selalu diselesaikan dengan cara kekeluargaan. Suku, agama, budpekerti dan budaya yang berbeda, bagi mereka bukan suatu masalah. Banyak orang yang salut dengan persahabatan mereka. Bahkan mereka dijuluki “Pelangi” sebab berdasarkan orang lain perbedaan bagi mereka sanggup disatukan.

Namun sayang, persahabatan mereka harus terpecah belah ketika Allessya kecewa dengan ketidak-jujuran Farel terhadap para sahabatnya. Hal tersebut diketahui Allessya dari Bundanya Farel perihal narkoba yang telah menemani kehidupan Farel.

Suatu hari, Pelangi berkumpul di daerah parkiran sepeda belakang sekolah. Di pertemuan itulah mereka saling melempar tawa. Namun, ketika itu Allessya dan Gavin tidak hadir.

“Allessya dan Gavin ke mana?” tanya Farel pada sahabat yang lain
“Iya ya.. Mereka berdua semenjak kelas IX jarang kumpul bareng kita.” keluh Cahaya
“Apa yang mereka sembunyikan dari kita? Kenapa mereka bungkam? …” belum selesai Farel bicara, Allessya dan Gavin muncul dari balik pintu sambil bertepuk tangan
“Kita tidak menyembunyikan sesuatu. Tapi kamu!” Allessya menjawab dengan sinis
“Maksud kau apa, Sya?” Farel resah dengan perkataan Allessya
“Temanmu Nark*ba kan, Rel. Kenapa kau harus kenal dengan Nark*ba? Kenapa Rel? Kenapa?” Allessya mengguncang guncangkan badan Farel. Tangis Allessya tidak sanggup dibendung lagi. Air mata terus mengalir
“Aku lelah hidup serba ditekan, Sya. Aku telah muak dengan cekcok yang selalu hadir di dalam keluargaku. Sebenarnya saya menyesal melaksanakan itu. Namun apa boleh dikata, nasi sudah menjadi bubur. Semua telah terlambat Sya.” badan Farel lemas. Hanya air mata yang mengalir deras di pipinya.
“Aku benci denganmu Rel. Nyesel tau nggak saya kenal sama kamu.” Allessya pergi meninggalkan sahabat-sahabatnya.

Sejak ketika itulah Allessya benar-benar melupakan sosok Farel yang pernah menjadi sosok orang paling penting di hidupnya. Allessya hilang komunikasi dengan Farel. Baginya Farel tidak ada di hidupnya. Sahabat Pelangi yang lain berusaha mempersatukan mereka berdua, namun sia-sia.

Hari berganti bulan. Waktu terus berlalu. Tanpa disadari, sekarang Pelangi semuanya sudah menjadi mahasiswa dan mahasiswi. Persahabatan mereka semakin erat. Untuk merayakan 7 tahun persahabatan mereka, mereka mengadakan pesta kecil.

“Hai kawan, bagaimana kuliah kalian?” Gavin menyapa sahabat Pelangi
“Hai.. Kuliah lancar bro. Nggak nyangka ya kita udah tua?” gurau Sahrul
“Cie … Baru nyadar ya kalau udah tua?” sahut Alex
“Husst.. Udah jujur aja kalau kita memang sudah tua.” Gavin mengimbuhi
“Kangen Allessya. Kapan kita bersatu?” Ryana menyahut
“Gue mah juga kangen, Na. Gue yang salah. Gara-gara Gue persahabatan ini retak.” Farel buka bicara
“Bukan salah kau kok, Rel. Mungkin jalannya saja sudah menyerupai ini. Tapi nih ya, Allessya punya pacar. Namanya Guntur. Anak Hukum di universitas tempak kau kuliah, Rel.” Ferren menyahut
“Guntur?! Dia sahabat karibku di kampus. Ya jikalau memang mereka pacaran, semoga hingga pelaminan deh. Padahal dari Sekolah Menengah Pertama gue naksir Allessya. Aku nggak berani ngomong kan takut aja persahabatan ini nambah rumit.” Farel bicara panjang lebar
“Ehh ternyata? Kamu naksir dia?” Gavin menarik hati Farel
“Cie… Kalau ini mah ujian cinta namanya.” Alex menimpali
“Wajah merah merona tuh.. Tenang, Rel. Jodoh tak kemana.” goda Andien
Farel digoda terus jalan masuk hingga beliau mengolesi cream ke wajah sahabat-sahabatnya untuk menutupi rasa malunya.

Hari ini yaitu hari terakhir Allessya pergi ke kampus. Karena besok yaitu libur kuliah. Pada hari inilah Allessya berkemas-kemas untuk persiapan besok. Semua barang selesai dikemas pada malam hari.
Keesokan harinya Allessya berangkat ke Bali untuk liburan. Sengaja beliau berangkat sendiri sebab ingin menenangkan diri. Perjalanan panjang menciptakan letih menghinggapi tubuhnya.
Dua hari berikutnya Allessya berencana pergi ke Pantai Nusa Dua. Setelah semua lokasi dipikirkan ternyata nama Pantai Nusa Dua memang dihentikan ditinggal. Allessya akibatnya pergi ke pantai tersebut.

Sesampai di pantai Allessya mengobrol dengan ibu ibu penjaja makanan.
“Asal darimana, nak?” tanya bu Made
“Asal Bali juga, bu. Tapi saya telah usang tinggal di Yogjakarta.” jawab Allessya
“permisi, bu.. Pesan pop mie 10. Rasanya terserah.” pembeli tersebut duduk di sebelah Allessya
Tiba-tiba saja minuman Allessya tumpah dan menciptakan baju sang pembeli itu basah. Allessya sadar dari lamunannya. Akhirnya kepanikan datang.
“Wahh, maaf mas. Saya tidak sengaja.”
Ketika Allessya sibuk membersihkan minumannya yang tumpah. Pembeli itu memegang tangan Allessya. Allessya kaget dengan hal itu.
“Allessya..” pembeli itu melepas kacamata hitam yang dipakainya
“Farel?”

Allessya pergi begitu saja. Farel mengejar Allessya. Farel meraih tangan Allessya. Akhirnya Allessya menghentikan langkahnya.
“Kenapa kau hadir lagi di hidupku, Rel? Kenapa?” Allessya berontak
“Maafkan aku, Sya. Aku tau saya salah. Maafkan aku. Tapi saya ingin persahabatan kita menyerupai dulu. Lakukan ini demi sahabat yang lain. Aku rela kau benci untuk selamanya. Aku rela. Tapi selamatkan persahabatan kita ini.” Farel memohon pada Allessya
“Andaikan membencimu itu mudah, saya sudah membencimu semenjak dulu. Namun saya nggak sanggup Rel. Aku berulang kali berguru melupakanmu, namun saya gagal. Akhirnya saya kenal Guntur, sahabatmu. Aku tanya-tanya perihal kau ke dia. Aku dongeng semuanya padanya. Aku anggap Guntur itu abang aku. Aku sangat bersahabat sama Guntur, dari sanalah teman-teman mengira saya berpacaran sama Guntur. Padahal nyatanya saya nggak pacaran. Aku nggak sanggup gampang mengasihi orang” Allessya dongeng panjang lebar
“Kamu seriusan Sya? Kamu nggak pacaran sama Guntur?”
“Aku nggak pacaran, Rel. Aku lagi nunggu seseorang yang ingin menyampaikan isi hatinya. Eh, yang dinantikan nggak peka-peka” Allessya menjawab dengan nada putus asa
“Sya.. Mungkin pemuda yang kau nanti itu bukan aku. Tapi di sini saya ingin jujur sama kamu. Aku sangat mencintaimu, Sya. Cinta ini ada semenjak kita Sekolah Menengah Pertama dulu. Memang benar apa yang kau katakan, bahwa saya nggak sanggup membencimu. Aku hanya mengutarakan isi hatiku, Sya. Nggak ada maksud lain. Tolong jangan marah. Tapi yang utama ketika ini bagiku yaitu persahabatan, Sya. Maafkan aku. Kita sahabatan menyerupai dulu lagi ya, please..”
“Oke kita sahabatan lagi. Maafkan saya ya, Rel. Aku menyerupai anak kecil. Aku akad saya tidak akan sia-siakan kau lagi, untuk yang kedua kalinya.” Allessya memeluk Farel. Air mata deras membasahi pipi Allessya
“Tuhan, jangan pisahkan kami lagi. Maafkan kebodohanku di masa lalu, yang telah menyia-nyiakan Farel.” dalam hati Allessya menyampaikan itu
Sahabat Pelangi dan Guntur menyoraki mereka berdua. Mereka melepaskan pelukan dan saling menghapus air mata.

“Alhamdulillah, Pelangi utuh kembali.” teriak sahabat Pelangi
“Jadi gimana Sya, katanya kau naksir sama Farel. Tuh beliau juga naksir kamu. Kaprikornus tunggu apalagi?” Guntur menarik hati Allessya
“Tuhkan Guntur buka aib, awas kau nanti ya?” Allessya wajahnya merah sebab malu
“Udah, pacaran aja. Daripada nanti diambil orang.” Gavin menarik hati Allessya
Farel mengulangi mengutarakan perasaannya ke Allessya. Allessya hanya membisu tanpa jawaban. Tidak berselang usang akibatnya Allessya menunjukkan jawaban.
“Aku membencimu atas dasar cinta. Tapi hari ini saya ingin melupakan itu. Aku mau jadi pacarmu. Tapi kalau pacaran kayak kita sahabatan ya? Jangan banyak bawa nafsu.” tukas Allessya

Akhirnya kebahagiaan Pelangi lengkap sudah. Mereka semua sudah mempunyai pasangan masing-masing. Hanya Allessya dan Farel lah yang dari sahabat jadi pacar. Kebahagiaan tak berhenti di wajah Allessya, Farel juga sangat bahagia. Farel berjanji akan terus mengikuti rehab semoga Nark*ba tidak merusak kebahagiannya hari ini.

SELESAI

Cerpen Karangan: Devi Tri Tania Hendriyanto
Facebook: Devi Tri Tania Hendriyanto

Previous
Next Post »

Post a Comment