Mengenal dan Memahami Budaya Indonesia, upacara adat, pelet, wayang, mitos dan legenda, rumah adat, pakaian adat, Asal Usul Sejarah Borobudur, Nenek Moyang, Tari Rumah Adat, Hindu, Budha, Islam, Majapahit, Merah Delima, Pusaka, Pocong, Kuntilanak, Nyi Roro Kidul

Saturday, April 21, 2018

Cerita Fabel - Rubah Yang Licik

Cerita Fabel - Suatu hari, rubah jatuh ke dalam sumur. Untunglah ia sanggup berpegangan pada akar yang tumbuh di dinding sumur. Jika tidak, rubah niscaya karam dalam air sumur. Tidak usang kemudian, serigala lewat di bersahabat sumur itu dan melihat rubah di dalamnya. "Hei, rubah. Bagaimana sanggup kau jatuh dalam sumur?" tanya serigala.

"Ah tidak, saya sengaja masuk dalam sumur," jawab rubah.

"Apa maksudmu." tanya serigala lagi.

"Saat ini, seluruh negeri sedang dilanda kekeringan. Sumur ini yakni satu-satunya sumber air yang sanggup mengobati rasa haus ribuan hewan di sekitar sini. Para hewan telah mengadakan pertemuan. Mereka memintaku untuk menahan air sumur semoga tidak turun ke bawah. Jadi, saya sekarang sedang melaksanakan tugas," kata rubah panjang lebar.

"Apa hadiah yang engkau dapatkan?" tanya serigala.

"Mereka akan memenuhi seluruh kebutuhanku. Aku tidak lagi harus berburu. Mereka akan memberiku persediaan daging yang banyak, terutama untuk ekspresi dominan dingin. Lagipula, saya hanya melaksanakan kiprah ini sebentar. Para hewan sedang menciptakan tanggul untuk menahan air sumur. Sebentar lagi mereka datang," jawab rubah.

"Hei rubah, bolehkah saya menggantikan tugasmu? Aku juga ingin sanggup hadiah daging," kata serigala yang sudah tertipu kata-kata rubah.

"Tentu saja," kata rubah. "Tapi, kau harus ambil tali untuk mengeluarkanku, gres kau sanggup menggantikanku," kata rubah.

Setelah itu, serigala mengambil tali dan mengeluarkan rubah dari dalam sumur. Lalu, ia pun masuk ke dalam sumur dan bergantungan di akar.


Sesampainya di atas sumur, rubah membuang talinya dan tertawa, "Tuan serigala yang baik, kau sanggup tinggal di sana hingga kiamat." Rubah pun pergi dan serigala hanya sanggup murka alasannya sudah ditipu rubah.

Pesan budbahasa dari Cerita Rakyat Ramadhan ini yakni Jangan gampang termakan oleh rayuan dan komitmen yang hiperbola dari orang lain. Jadi, berhati-hatilah. Sebab, orang yang jahat sanggup membahayakan kita. Jadilah anak yang rajin berguru semoga kau menjadi cerdik dan tidak gampang diperdayai oleh orang lain.

Previous
Next Post »

Post a Comment