Mengenal dan Memahami Budaya Indonesia, upacara adat, pelet, wayang, mitos dan legenda, rumah adat, pakaian adat, Asal Usul Sejarah Borobudur, Nenek Moyang, Tari Rumah Adat, Hindu, Budha, Islam, Majapahit, Merah Delima, Pusaka, Pocong, Kuntilanak, Nyi Roro Kidul

Saturday, October 20, 2018

Mengenal Jembatan Balerang, Si Ikon Kota Batam

Jembatan Balerang ialah formasi 6 buah jembatan megah yang dimiliki Indonesia sebagai penghubung pulau-pulau kecil di Provinsi Kepulauan Riau. Nama Balerang sendiri sebenarnya merupakan kependekan dari pulau-pulau yang dihubungkan jembatan ini yaitu Pulau Batam, Pulau Rempang, dan Pulau Galang. Dibangun mulai 1992, jembatan ini lalu simpulan pada 1998 dengan pemrakarsanya yaitu BJ. Habibie yang kala itu menjabat sebagai Menristek.

 buah jembatan megah yang dimiliki Indonesia sebagai penghubung pulau Mengenal Jembatan Balerang, si Ikon Kota Batam

Nama Lain Jembatan Balerang

Nama Balerang sebenarnya merupakan derma dari warga sekitar, alasannya ialah sejatinya jembatan ini berjulukan orisinil Jembatan Fisabilillah. Ada pula sebagian dari warga yang menyebutnya sebagai jembatan Habibie untuk mengenang BJ Habibie selaku pemrakarsanya.

Arsitektur Jembatan Balerang

Jembatan Balerang dibentuk tanpa melibatkan tenaga mahir dari luar negeri dan murni merupakan karya ratusan insinyur Indonesia di bawah komando Menteri Riset dan Teknologi ketika itu, BJ Habibie. Pembangunan jembatan yang memakan waktu selama 6 tahun dan menghabiskan anggaran sebesar Rp. 400 Milyar itu bertujuan untuk mengoptimalkan wilayah kerja Otorita Batam  yang menjadi regulator kawasan Industri Batam.

Jembatan Balerang sejatinya terdiri dari 6 gugus jembatan yang saling berkesinambungan antar pulau. Ke enam jembatan yang mempunyai panjang total 2.264 meter tersebut ialah Jembatan Tengku Fisabilillah (jembatan I), Jembatan Nara Singa (jembatan II), Jembatan Raja Ali Haji (jembatan III), Jembatan Sultan Zainal Abidin (jembatan IV), Jembatan Tuanku Tambusai (jembatan V), dan Jembatan Raja Kecik (jembatan VI). Penamaan masing-masing jembatan tersebut diambil dari nama-nama raja yang pernah berkuasa pada zaman Kerajaan Melayu Riau di kurun 15 hingga 18 Masehi. Berikut ini pemaparan lengkap ke 6 jembatan tersebut dari sisi arsitekurnya:

Jembatan Tengku Fisabilillah

Jembatan Tengku Fisabilillah menghubungkan Pulau Batam dengan Pulau Tonton. Dengan struktur dan modelnya menyerupai Jembatan Emas San Fransisco, Jembatan Tengku Fisabilillah mempunyai dimensi  tinggi 642 meter, lebar 350 meter, dan tinggi 38 meter. Gambar dari Jembatan Tengku Fisabilillah sanggup dilihat pada gambar paling atas.

Jembatan Narasinga

Jembatan Narasinga menghubungkan Pulau Tonton dan Pulau Nipah. Bentuknya lurus dengan panjang 420 meter, lebar 160 meter, dan tinggi 15 meter.

Jembatan Ali Haji

Jembatan Ali Haji menghubungkan Pulau Nipah dan Pulau Setokok. Bentuknya lurus dengan panjang 270 meter, lebar 45 meter, dan tinggi 15 meter.

Jembatan Sultan Zainal Abidin

Jembatan Sultan Zainal Abidin menghubungkan Pulau Setokok dan Pulau Rempang. Bentuknya lurus dengan panjang 365 meter, lebar 145 meter, dan tinggi 16,5 meter.

Jembatan Tuanku Tambusai

Jembatan Tuanku Tambusai menghubungkan Pulau Rempang dan Pulau Galang. Bentuknya lurus dengan panjang 385 meter, lebar 245 meter, dan tinggi 31 meter.

Jembatan Raja Kecil

Jembatan Raja Kecil menghubungkan Pulau Galang dan Pulau Galang Baru. Memliki dimensi panjang 180 meter, lebar 45 meter, dan tinggi 9,5 meter.

Previous
Next Post »

Post a Comment