Mengenal dan Memahami Budaya Indonesia, upacara adat, pelet, wayang, mitos dan legenda, rumah adat, pakaian adat, Asal Usul Sejarah Borobudur, Nenek Moyang, Tari Rumah Adat, Hindu, Budha, Islam, Majapahit, Merah Delima, Pusaka, Pocong, Kuntilanak, Nyi Roro Kidul

Friday, November 16, 2018

Induk Burung Gagak Dan Anaknya

Scud Story yaitu Portal Edukasi yang memuat artikel wacana Dongeng Induk B Induk Burung Gagak dan Anaknya
Scud Story yaitu Portal Edukasi yang memuat artikel wacana Dongeng Induk Burung Gagak dan Anaknya, Dongeng Anak Indonesia, Cerita Rakyat dan Legenda Masyarakat Indonesia, Dongeng Nusantara, Cerita Binatang, Fabel, Hikayat, Dongeng Asal Usul, Kumpulan Kisah Nabi, Kumpulan Cerita Anak Indonesia, Cerita Lucu,Tips Belajar, Edukasi Anak Usia Dini, PAUD, dan Balita.

Dikisahkan, suatu hari seekor gagak muda mencuri masakan dari rumah Pak Tani dan membawanya pulang. Alih-alih menasihatinya, ibu gagak malah mengepakkan sayapnya dengan senang dan memujinya sebagai anak yang baik, alasannya yaitu membawa pulang masakan lezat untuk ibunya yang telah bekerja keras. "Kamu anak pandai sekali, Nak!" serunya. "Ibu besar hati padamu. Lain kali kau harus membawa pulang daging, atau sesuatu yang lebih berharga, menyerupai emas, sendok perak atau cincin."

Gagak muda senang alasannya yaitu kebanggaan ibunya, ia kemudian mulai mengambil barang lain dengan sungguh-sungguh. Tidak berapa usang ia sudah membawa pulang berbagai barang berharga menyerupai kalung emas, cincin, dan barang barang kecil lain sehingga keluarganya dapat saja membuka sebuah toko emas. Ibunya berkaok dengan senang dan memberitahukan semua kawan-kawannya, dalam hati induk gagak berkata " Sungguh memalukan... anak mereka tidak sepintar anak saya."

Setelah beberapa bulan lamanya, gagak muda yang selalu sibuk itu bosan mencuri dari orang-orang. Hal itu terlalu gampang baginya, sehingga tidak menyenangkan lagi. Ia kemudian mencuri di sarang burung yang lain, lagipula ibunya masih selalu bilang padanya bahwa ia ada burung yang terbaik yang pernah ditetaskan seekor gagak. Perbuatannya itu berbahaya sekali, dan ia harus lebih cerdik. Tetapi pikirnya, bagaimana burung lamban menyerupai jalak atau bahkan elang dapat menangkapnya? Tapi, ternyata itulah yang terjadi. Dia tertangkap basah, dan dua ekor burung elang yang galak menjaganya untuk dihukum. '' Tentunya kau harus mengerti, bahwa mencuri dari burung yang lain yaitu kejahatan berat!" kata ketua burung Elang.

Setengah burung-burung hutan berkumpul pagi itu untuk memilih nasibnya. Walaupun para burung gagak membelanya dengan perjuangan keras, mereka tidak dapat menyelamatkannya dari hukuman. Akhirnya ia minta satu permintaan, yaitu untuk dapat berbicara pada ibunya. Tidak ada yang dapat menolak usul yang menyentuh itu, dan semua burung di hutan itu termangu menyaksikan ia dan ibunya bangun berdampingan.

Kemudian..., tanpa basa basi, gagak muda itu mencakari dan mematuki ibunya dengan berangasan hingga burung lain dengan ketakutan memisahkan mereka. Akhirnya dengan babak belur, si gagak muda itu berhasil meyakinkan mereka untuk mendengarkannya. "Kalian pikir saya yaitu makhluk yang jahat dan kasar," ia bilang. "Dan mungkin memang itulah aku. Tetapi kesalahan bukan semua milikku. Aku tidak akan berada di sini kini bila ibuku mengajariku untuk berbuat baik. Malah, ia meyakinkanku bahwa perbuatanku itu yaitu perbuatan baik. Jika kalian adil, kalian akan menghukumnya juga. Itulah perkataanku. Sekarang lakukan yang kalian mau!" Tentu saja dongeng si gagak muda itu tidak meringankan hukumannya walaupun semua yang dikatakannya itu benar. Mereka kemudian mengikatnya di sebuah pohon, sebagai pola bagi semua burung yang ingin mencuri dari sesamanya.

Pesan Moral Dongeng Induk Burung Gagak dan Anaknya adalah: Perilaku anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar kita, terutama lingkungan terdekat yaitu keluarga. Didiklah anak kita dengan pola dan perkataan yang mulia. sebagai orang tua, kita harus dapat menjadi tauladan yang baik buat bawah umur kita.

Scud Story memuat dengan lengkap unsur-unsur dan kaidah baku dalam menyajikan dongeng dan dongeng, mencakup unsur Intrinsik yaitu mencakup Tema, Amanat/Pesan Moral, Alur Cerita/Plot, Perwatakan/Penokohan, Latar/Setting, dan Sudut pandang. dan kadang disertai  unsur Ekstrinsik Cerita.


Previous
Next Post »

Post a Comment