Mengenal dan Memahami Budaya Indonesia, upacara adat, pelet, wayang, mitos dan legenda, rumah adat, pakaian adat, Asal Usul Sejarah Borobudur, Nenek Moyang, Tari Rumah Adat, Hindu, Budha, Islam, Majapahit, Merah Delima, Pusaka, Pocong, Kuntilanak, Nyi Roro Kidul

Sunday, April 15, 2018

Cerita Fabel Anak - Kisah Dua Ekor Kambing

Cerita Fabel - Dahulu kala, ada sebuah sungai kecil mengalir di antara dua bukit. Di sungai itu, terdapat jembatan kecil dan sempit.

Jika ada dua orang yang hendak menyeberang dari dua sisi yang berbeda, salah seorang dari mereka harus menunggu dulu. Sebab, jembatan itu terlalu sempit untuk dilalui oleh dua orang.

Suatu hari, dua ekor kambing, yang satu berwarna hitam dan satunya berwarna putih, hendak menyeberangi jembatan dari dua sisi yang berbeda secara bersamaan. Kambing hitam berteriak pada kambing putih, "Tunggu. Biar saya dulu yang menyeberang."

Kambing putih menjawab, "Tidak, saya dulu yang menyeberang. Aku sedang terburu-buru." Teriak kambing putih tidak kalah keras.

"Tidak, saya tidak mau. Aku lebih tua, saya dulu," balas kambing hitam.

"Aku dulu," kata kambing putih sambil mulai melangkah melewati jembatan.



"Ah, terserah. Aku tidak mau mengalah," kata kambing hitam yang juga mulai melewati jembatan.

Kedua kambing balasannya bertemu di tengah jembatan.

"Kembalilah dan biarkan saya menyeberang dulu," kata kambing putih sambil menghentak-hentakkan kakinya, mengancam si kambing hitam.

"Kau saja yang kembali," kata kambing hitam tidak mau mengalah.

Mereka pun berkelahi. Kedua kambing mundur mengambil ancang-ancang dan menghantamkan tanduknya. Kedua kambing terpeleset jatuh ke sungai. Akhirnya, keduanya mati karam gara-gara tidak ada yang mau mengalah.

Pesan watak dari Kisah Dua Ekor Kambing yaitu jangan ingin menang sendiri. Jadilah anak yang mau mengalah. Ingatlah, menyerah bukan berarti kalah. Mengalah itu yaitu tanda kebijaksanaan.

Previous
Next Post »

Post a Comment