Mengenal dan Memahami Budaya Indonesia, upacara adat, pelet, wayang, mitos dan legenda, rumah adat, pakaian adat, Asal Usul Sejarah Borobudur, Nenek Moyang, Tari Rumah Adat, Hindu, Budha, Islam, Majapahit, Merah Delima, Pusaka, Pocong, Kuntilanak, Nyi Roro Kidul

Monday, April 1, 2019

Cerita Cinta - Cinta Selalu Ada

Cinta Selalu Ada
Oleh Leriani Buton

    Cinta bukanlah sesuatu hal yang tabu lagi untuk dikenal
    Banyak orang merasa senang lantaran cinta
    Cinta akan menjadi sebuah kasih sayang...
    Jika orang yang dicintai membalas cinta yang diberikan
    Namun, cinta akan menjadi amarah….
    Jika orang yang dicintai malah mendustainya….
    Cinta takkan pernah mati
    Melainkan akan tetap tumbuh disetiap
    Pori-pori dan pedoman darah umat manusia
    Hingga selesai waktu…

Makassar benar-benar indah di kala pagi hari. Udaranya sejuk, suasananya tenang dan terasa menyenangkan. Tanpa ku sadari setahun sudah saya berada di kota impianku. Hmmm,,,, semakin di pandang semakin terasa damai.

Pagi yang cerah ini saya dihadapakan dengan alam yang hijau dan langit yang cerah untuk menyambut datangnya sinar mentari pagi. Sesekali di arah timur, terlihat kemuning emas yang membahana, bunyi kendaraan yang berlalu lalang dan bunyi si mahir merah yang selalu membangunkan seluruh umat di pagi hari. Meskipun semuanya terasa bising dan tak lezat didengar. Namun bagiku itu semua yaitu keterpaduan bunyi musik yang indah. Hembusan angin pun seolah tak mau kalah untuk memperlihatkan nadanya sendiri. Hati, jiwa, dan perasaanku pun ikut terbawa dengan semua itu. Maha besar Allah yang telah membuat semua keindahan ini. Subhanallah….

Di awal tahun 2012 ini, semua harus berubah. Tentunya menjadi lebih baik. Hah,,, kisah di tahun 2012 akan segera di mulai. Dan yang pastinya bersiaplah untuk semua yang akan tiba padamu. Tetap semangattttt……!!!!!!!

Hari kedua di tahun gres ini, saya menemukan sobat gres yang begitu baik. Dia selalu mengajakku chering di setiap waktunya. Dia yaitu arvian. Arvian yaitu sobat satu kampus dan satu fakultas denganku. Selama ini saya tak menyadarinya, lantaran dulu saya tergolong orang yang kurang bergaul dan juga pendiam. Kalaupun ada temanku, ia hanyalah Narnia dan jesica. Arvian yaitu mahasiswa yang cerdik namun terkadang tak pernah beruntung. Ada satu hal yang mesti diubah olehnya, perilaku malasnya yang selalu menggerogoti dirinya.

Terkadang ia sering tiba terlambat disaat jam kuliah sudah dimulai. Bahkan ada yang lebih parah dari itu, banyak kiprah yang ia lalaikan. Aku tahu semua ini, lantaran ternyata Arvian cukup populer di kampus dengan julukan si malas. Dia hanya butuh motivasi. Entahlah apa yang membuat ia menyerupai itu. Akupun tak tahu. Aku tak berani menanyakannya, lantaran saya takut menyakiti persaannya. Terlalu sulit bagiku mencari sobat yang sanggup di percaya, itulah yang menyebabkanku berusaha untuk menjaga persahabatan ini.

Hari-hari gres menggelut dalam hidupku, Arvian sobat baikku selalu hadir di setiap lembar hari-hariku. Semakin lama, saya merasa ia semakin berubah. Berubah menjadi anak yang manis. Sekarang ia sudah mulai berguru membuang rasa malasnya dengan selalu tepat waktu mengikuti jadwal kuliah dan selalu mengerjakan tugas-tugas kampus. Hah,,, saya senang dengan perubahannya itu. Hal itu membuatku semakin yakin akan sebuah perubahan. Akhirnya hal yang baik terjadi juga padanya. Memang benar apa yang sering di katakan oleh Guru Sekolah Menengan Atas ku dulu, “selalu ada jalan untuk menuju ke arah yang lebih baik.” Namun, tak jarang jalan yang kita tempuhi itu selalu mulus. Tetapi ada cara untuk memuluskannya yaitu jangan pernah melupakan Tuhan di setiap hal apapun yang kita lakukan. Dan keyakinan untuk berubah harus lebih besar dari pada sebuah keegoisan. Yakinlah!!!! Tuhan selalu ada di setiap hal apapun yang kita lakukan. Dan yang pastinya Dia selalu mengawasi kita.

Hari yang cerah untuk jiwaku yang cerah ketika ini. Entahlah apa yang tengah terjadi denganku. Aku merasa semuanya terasa menyenangkan bila bersama dengan Arvian. Ya Tuhan… saya takut, persaan ini yaitu cinta? Aku takut menghancurkan persahabatan yang baik ini hanya lantaran keegoisanku untuk memilikinya.

Setiap kali bertemu dengan Arvian, niscaya hatiku terasa deg-degkan. Namun, saya berusaha menyembunyikannya dan berusaha semoga ia tidak tahu apapun yang saya rasakan terhadapnya. Kami selalu bertemu di perpustakaan untuk berguru bersama. Semua itu membuatku bahagia. Lambat laun perasaan ini menggerogoti hatiku. Hah,,, saya niscaya sanggup menanganinya. Ya, bisa!

Hingga di suatu hari, Arvian memanggilku. Dia ingin menyampaikan sesuatu ke padaku.

“Vi, boleh nda’ saya nanya sesuatu ama kamu?” tanya Arvian serius.

“ hm… tentu saja” Jawabku.

“Kelihatannya kau tidak suka menjalin suatu hubungan pacaran?”. Hahahahaha……. Aku tertawa lucu!

“Ternyata cuman ini yang ingin kau tanyakan padaku? kau benar-benar membuatku ingin tertawa.” Aku tetawa ngakak. Namun, semuanya terhenti ketika Arvian menatapku dengan serius. Sumpah,,. Bola matanya itu benar-benar indah. Matanya mencerminkan suatu ketulusan yang membuatku eksklusif terpaku menatapnya.

“Aku serius Vi. Kita kan sahabatan, jadi kau sanggup donk jawab pertanyaanku?” wajah berharap.

“Hm,,,, gimana yach harus mengatakannya? saya juga resah ngejelasinnya. Intinya saya harus menuntaskan semua studiku dulu gres dech saya sanggup pacaran.” nada meyakinkan.

“Cuman itu doank?” Tanya Arvian padaku. Sebenarnya sich ada masa laluku yang suram and sorry saya ga’ sanggup certain ke kamu. Maaf yach! ini bukan pelit, tapi ini rahasia. Hehehe…..” Wajah meyakinkan dariku.

“Ok, saya sanggup engerti kok”. Akupun merasa ingin tau dan balik bertanya kepada dia.

“Bdw, kenapa kau tanyakan hal itu padaku?” tanyaku penasaran.

“tidak , cuman pengen tahu aja” jawab Arvian. Selepas itu, saya dan Arvian pun melupakan semuanya. Dan kami pun berpisah lantaran saya mesti melanjutkan jam kuliahku.

Di kost,,,,

Sambi menggoreskan tinta di atas kertas putih diaryku. “Apa bergotong-royong yang dipikirkan Arvian?” Tanya hatiku. Hah, saya berharap ia hanya sekedar ingin tahu, bukan lantaran ia mempunyai perasaan yang sama sepertiku.

Entah apa yang terjadi, saya mendengar kabar Arvian dan jesica sekarang sudah jadian. Ya Allah,,, mengapa hal menyerupai ini terulang lagi padaku? Ketika saya mulai mengasihi seseorang, ternyata ia mengasihi orang lain. Sulit bagiku melihat mereka berdua selalu bersama. Aku sebagai sahabat, hanya sanggup ikut mencicipi kebahagiaan yang dirasakan oleh kedua sahabatku. Namun, sebagai seorang perempuan jauh didasar hatiku yang terdalam ada luka yang sulit untuk diobati.

Arvian sekarang jarang bersamaku. Dia lebih banyak menghabiskan waktunya bersama jesica. Kalaupun disaat saya membutuhkannya, ia selalu membuat banyak alasan untuk tidak sanggup bertemu denganku. Hah,,, saya benar-benar kehilangan dia.

“Maafkan atas semua kebodohan, keegoisan, dan semua kesalahan yang ku perbuat. Aku hanya ingin kau bicara padaku lagi. Jangan mendiami diriku menyerupai ini. Ini semua membuatku tersiksa”.

Lambat laun sehabis semua yang kulalui, sekarang saya menikmati kesendirian ini dengan menata kehidupanku yang baru. Tak ada yang harus saya sesali. Aku hanya butuh sebuah keyakinan untuk sanggup bangun menjadi diriku Vianda Amryta renaldy kayak dulu lagi. Menjadi pribadi yang tegar tanpa harus menangisi kenyataan yang menimpaku. Dunia ini begitu luas, sehingga saya tak harus merasa sempit untuk hidup di dunia ini. Tak ada yang sanggup membuatku jatuh lagi.

Hingga suatu hari, Arvian tiba padaku. Dia ingin memulai semuanya menyerupai sebelum-sebelumya. Dan saya mendapatkan ia lagi sebagai sahabatku. Rasa yang dulu pernah ada sekarang telah terkikis habis oleh sang waktu. Kalaupun masih tersisa itu mungkin 0,01%. Dan rasa 99,99% yang tersisa hanyalah persaan sebagai sahabat.

Ketika Arvian meminta maaf lantaran sudah menelantarkan persahabatan kami selama ini. Dan berharap kami sanggup menjadi sahabat kayak dulu lagi, saya menerimanya dengan tangan terbuka. Ada satu hal yang selalu tertanam di pikiranku. Menurutku, semakin banyak sahabat, semakin banyak rezeki yang bakalan datang. Hehehe….

Aku tak mungkin tidak mendapatkan Arvian menjadi sahabataku lagi. Karena Aku hidup di dunia ini bukan hanya sendiri dan terlebih lagi saya tak ingin rasa benci mengalahkan kekuatan cinta persahabat kami selama ini. Selain itu saya tak ingin menyakiti ia dengan tidak menerimanya sebagai sahabataku lagi. Aku hidup di dunia ini bukan untuk menyakiti orang lain. Tapi, Aku hidup di dunia ini untuk menabur kebahagiaan di setiap lembar-lembar kehidupanku bersama orang-orang yang mencintaiku, dan orang yang saya cintai.

Semuanya akan berjalan dengan baik. Itulah kata yang selalu ku tanamkan di dalam hatiku semoga sanggup melegakan apapun yang saya lakukan. Tetap optimis dan membuat keyakinan bahwa semuanya akan berakhir dengan bahagia. Bahagia bukan berarti harus membuatnya selalu menjadi sempurna. Tapi bagaiman kita sanggup membuat orang lain tersenyum tanpa harus membuat sesuatu terlihat istimewa.

Hm…. Awan hitam menutupi cerahnya langit sore di makassar. Mungkin sebentar lagi bakalan turun hujan. Di beranda kost, saya duduk sendiri sambil memegang buku diaryku. Akupun melamun dan memikirkan semua yang telah terjadi. Sambil mengingat kembali semua kenangan-kenangan pahit maupun bagus bersama semua sahabat-sahabatku. Setelah itu saya pun teringat Arvian, sahabatku. Sambil mengingat kenangan bersamanya, saya meggoreskan tinta hitam diatas kertas putih diaryku.

“Aku mencintainya bukan lantaran keegoisanku, tapi saya mencintainya lantaran ia yaitu milik Yang Maha Kuasa. Aku tak harus menuntutnya untuk mengikuti semua apapun yang saya mau. Yang saya inginkan hanyalah kebersamaan di setiap langkah. Bila ternyata ia mempunyai rasa yang sama menyerupai yang saya miliki, saya yakin Allah akan memudahkan jalannya untuk sanggup menemukan rasa itu. Tetaplah senang bersama jesica, walau itu membuatku sakit. Aku sudah mengikhlaskan semuanya. Mungkin ini yaitu jalan terbaik untukku, ia dan jesica. Aku tak ingin menyakiti hati jesica dengan cara merampas semua perhatiannya. Bila saya tak mendapatkan hatinya sebagai pacar. Aku berharap, saya mendapatkan hatinya sebagai sahabat.”

    Genggaman Cinta-Mu
    Cinta yaitu anugrah dari yang maha kuasa
    Semua orang memilkinya
    Dan berhak mendapatkannya
    Cinta bukanlah suatu musuh yang harus di benci
    Tapi ia yaitu sahabat yang akan selalu menemani….
    Menemani di kala suka maupun duka

    Terimakasih Ya Tuhan….
    Karena telah memperlihatkan cinta-Mu padaku
    Melalui sosok orang-orang yang menyayangiku
    Aku berharap, Engkau takkan pernah meninggalkanku
    Dan takkan pernah melepaskan genggaman cinta-Mu untukku…..
    Hidup memang susah untuk di tebak. Semuanya berjalan seakan sebuah cerita.


Cerita hidup yang harus kita jalani dan lalaui satu persatu. Aku berfikir, bila saya sudah melangkah kedepan, maka saya akan terus melangkah walau tekadang harus membuatku terjatuh. Namun, saya takkan pernah berhenti untuk terus melangkah. Aku akan menganggap di kisah hidup ini akulah yang jadi tokoh utamanya. Dan saya tak ingin digantikan menjadi kiprah pembantu di kisah hidupku sendiri. Tetap tersenyum dengan semua cobaan yang kuhadapi. Akan ku katakan pada setiap dilema yang kuhadapi, bila saya tidak sendiri dan saya masih punya Tuhan yang selalu menyayangiku. Aku tahu disetiap serat lembar kehidupanku selalu ada cinta yang terselip untukku. Cinta itu tiba dari Tuhanku, kedua orang tuaku, keluargaku, sahabat-sahabatku, dan orang-orang yang menyayangiku. Semangat!!!! ^_^

THE END

“ Tak ada cinta yang lebih indah selain cinta yang diberikan Tuhan kepada kita. Jagalah cinta yang ada pada dirimu ketika ini! Jangan nodai cintamu hanya lantaran sebuah keegoisan. Jika kau salah memberi cinta, maka cinta itu hanya akan menyakiti dirimu sendiri.”
Terimakasih Cinta…. ^_@

Demikian cerita cinta kali ini, simak juga kisah lainnya di blog ini.

artikel terkait :
cerita cinta - sebening embun
cerita cinta - sehabis kepergianmu

Previous
Next Post »

Post a Comment