Mengenal dan Memahami Budaya Indonesia, upacara adat, pelet, wayang, mitos dan legenda, rumah adat, pakaian adat, Asal Usul Sejarah Borobudur, Nenek Moyang, Tari Rumah Adat, Hindu, Budha, Islam, Majapahit, Merah Delima, Pusaka, Pocong, Kuntilanak, Nyi Roro Kidul

Tuesday, June 18, 2013

Gasing; Mainan Tradisional Yang Banyak Ragam

Selain layang-layang, permainan tradisional yang hingga ketika ini masih banyak dimainkan oleh baik belum dewasa maupun orang cukup umur ialah gasing. Gasing sendiri ialah sebuah mainan yang cara memainkannya ialah dengan cara Gasing di pegang di tangan kiri, sedangkan ajudan memegang tali. Lilitkan tali pada gasing, mulai dari bab paksi hingga bab tubuh gasing. lilit berpengaruh dan lempar ke tanah maka gasing akan berputar. Putaran gasing pada poros dengan letak keseimbangan di suatu titik pada tanah ini bekerja menurut imbas giroskopik yakni berputar terhuyung-huyung untuk sepersekian detik sesudah terlempar ke tanah untuk lalu sesudah kaki gasing (paksi) berinteraksi dengan tanah maka gasing pun akan berputar dengan tegak. Permainan ini dimainkan dengan dua cara yaitu perorngan dan beregu.

Bahan-bahan untuk menciptakan gasing sendiri majemuk mulai dari batu, kayu hingga bambu. Sedangkan untuk tali penariknya sendiri pada masa itu (gasing tradisional) biasanya memakai tali yang terbuat dari kulit kayu dan serat nanas yang dipilin dengan panjang yang berbeda-beda tergantung dari tangan orang yang akan memainkannya. Selain merupakan mainan belum dewasa dan orang dewasa, gasing pada jaman dulu gasing juga dipakai untuk berjudi (adu bunyi, sabung putar dan sabung pukul) dan ramalan nasib. Bahkan saking populernya mainan ini, di beberapa kawasan ada waktu-waktu khusus untuk memainkan gasing ini menyerupai contohnya di Demak, permainan gasing akan ramai dimainkan ketika pergantian ekspresi dominan antara ekspresi dominan hujan ke ekspresi dominan kemarau, di Bengkulu permainan gasing dilakukan ketika perayaan tahun gres Islam, dan sebagainya. 

Dugan sementara, gasing sendiri ialah sebuah permainan yang paling bau tanah di Indonesia dan bahkan mungkin di asia tenggara tempat di mana permainan ini sering dimainkan. Tidak hanya itu, ada beberapa gasing yang ditemukan di beberapa situs dan kuburan bau tanah di antara benda-benda kesayangan jenazah yang dikuburkan. Nama dan bentuk gasing sendiri berbeda-beda tergantung tempat di mana mainan itu berada. Misalnya saja pada Masyarakat Jawa Barat dan DKI Jakarta disebut gangsing atau panggal. Masyarakat Lampung menamaninya pukang, Sulawesi Utara mengenal gasing dengan nama Paki. Orang jawa timur menyebut gasing sebagai kekehan. Sedangkan di Yogyakarta, gasing disebut dengan dua nama berbeda, yaitu jikalau terbuat dari bambu disebut gangsingan, dan jikalau terbuat dari kayu dinamai pathon. warga Kalimantan Timur menyebutnya begasing, sedangkan di Maluku disebut Apiong dan di Nusatenggara Barat dinamai Maggasing. Hanya masyarakat Jambi, Bengkulu, Sumatera Barat, Tanjungpinang dan Kepulauan Riau yang menyebut gasing. Untuk bentuknya sendiri gasing sanggup dibedakan dalam beberapa bentuk yakni lonjong, berbentuk jantung pisang, kerucut, silinder, dan bahkan lingkaran pipih menyerupai piring terbang ufo. 

Sudahkah Anda bermain gasing hari ini?  

Previous
Next Post »

Post a Comment